Jangan gegabah mengajukan pensiun dini sebelum melewati check list ini

Senin, 12 Maret 2018 | 14:24 WIB   Reporter: Marantina
Jangan gegabah mengajukan pensiun dini sebelum melewati check list ini

ILUSTRASI.


keuangan_saat_pensiun

Dana cadangan

Masalahnya, banyak yang tidak paham memanfaatkan dan mengelola dana pensiun yang mereka dapat. Padahal, perencanaan dan persiapan pensiun sangat penting agar tetap sejahtera di masa pensiun.

Untuk itu, utamakan penggunaan dana pensiun untuk melunasi seluruh utang. Menurut hitungan Pandji, saat pensiun, pengeluaran seseorang bisa berkurang 30% 50%. Salah satunya karena cicilan sudah terbayar. Di samping itu, biaya transportasi dan sosialisasi juga jauh berkurang. "Setelah membayar utang, hitung, apakah sisa paket pensiun cukup untuk kebutuhan sehari-hari sampai akhir usia," kata Pandji.

Bila dana pendi yang ditawarkan tak cukup melunasi seluruh utang, sebaiknya Anda menunda pensiun dini. Soalnya, dengan ada beban utang, Anda tidak bisa menikmati masa pensiun dengan optimal.

Kalau memang dana pendi dari perusahaan masih kurang, Anda bisa berpikir merintis bisnis sehingga tetap mendapat penghasilan setelah pensiun. Pandji menyebutkan, untuk memodali bisnis, pertama-tama gunakan sekitar 10% dari paket pensiun. Pasalnya, setelah bertahun-tahun menjadi karyawan, belum tentu seseorang langsung sukses ketika berbisnis. Maka, jangan habiskan paket pensiun sebagai modal bisnis karena terlalu berisiko.

Tidak sedikit yang kesejahteraannya berkurang setelah pensiun dini. Sebab, paket pensiun dari perusahaan ludes dalam sekejap. Untuk menghindari hal ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.

Pertama, memupuk dana cadangan. Prinsipnya sama seperti orang yang masih bekerja. Untuk keluarga tanpa tanggungan anak, siapkan dana cadangan enam kali dari kebutuhan bulanan rumahtangga. Sedang untuk keluarga dengan satu anak, simpan dana darurat sebanyak sembilan kali. Jumlah ini naik jadi 12 kali bagi keluarga dengan dua anak.

Kedua, berinvestasi. Setelah punya dana darurat, barulah Anda bisa berpikir untuk menginvestasikan dana yang ada. Para perencana keuangan menyarankan peserta pendi menempatkan dana di instrumen investasi yang resikonya kecil, meskipun imbal hasilnya relatif kecil. Contoh, deposito, reksadana pasar uang, logam mulia.

Menurut Prita, Anda harus memaksimalkan aset investasi untuk menambah sumber penghasilan dan kekayaan sebagai modal pensiun. Anda bisa menempatkan sebagian dana di aset yang memberikan penghasilan pasif. Sisanya bisa Anda taruh di instrumen investasi yang cukup agresif.

Contoh, sebagian dana pensiun Anda belikan properti yang berpotensi memberi penghasilan sewa, seperti rumah atau apartemen. Sebagian lagi dikelola di produk keuangan semisal reksadana untuk mengakumulasi potensi keuntungan. Cermati perkembangan investasi setiap tahun, dan pastikan Anda memiliki dana darurat dalam jumlah ideal, ujar Prita.

Jadi bagaimana? Anda mantap mau pendi?

Artikel ini pernah dimuat dalam Tabloid KONTAN edisi 7 Agustus 2017. Anda bisa menikmati beragam artikel menarik dan bermanfaat dari Tabloid KONTAN dengan berlangganan edisi cetak ataupun epaper.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana

Terbaru