Bujet liburan pantang pakai dana darurat

Selasa, 03 Januari 2017 | 13:38 WIB   Reporter: Francisca Bertha Vistika
Bujet liburan pantang pakai dana darurat


Agar liburan tetap nyaman dan sesuai bujet yang Anda siapkan, berikut tip dari perencana keuangan. Pertama-tama, Tejasari, Perencana Keuangan Tatadana Consulting, bilang, hitung dulu kemampuan keuangan Anda.

Setelah itu, baru mencari tiket pesawat dan penginapan. Untuk penginapan, usahakan pilih hotel yang ada dapurnya agar Anda bisa masak guna mengurangi pengeluaran makan.

“Kalau memang tidak ada uang tunai untuk membayar tiket dan hotel, Anda bisa pakai kartu kredit tapi minta cicilan tiga sampai enam bulan agar bunga cicilannya tidak besar,” ujar dia.

Kalau sudah membayar tiket pesawat dan hotel, berikutnya menghitung kemampuan biaya transportasi selama liburan. Setelah itu, baru membuat rencana perjalanan di negara tujuan. Tempat-tempat wisata apa saja yang akan Anda kunjungi dan berapa tiket masuknya.

Anda juga mesti menghitung biaya makan, belanja, dan kebutuhan lain. Kalau ternyata hitungan anggaran liburan melebihi bujet yang Anda patok sebelumnya, Tejasari mewanti-wanti agar jangan memakai dana darurat.

Untuk pos belanja oleh-oleh, sebaiknya tidak lebih dari 10% dati total anggaran liburan. Tapi tentu, semua tergantung dari kemampuan Anda masing-masing. “Yang jelas, penggunaan kartu kredit tidak disarankan karena kursnya cenderung lebih mahal,” tegas Tejasari.

Senada, Pandji Harsanto, perencana keuangan independen, mengatakan, supaya pelesiran Anda bisa tetap fun dan kantong tidak jebol apalagi sampai bayar utangan akibat liburan, buat dulu perencanaan dan hitung kebutuhannya. Perencanaan mencakup destinasi wisata, waktu keberangkatan, dan jangka waktu berpergian, peak season atau low season.

Sementara perincian biaya dari semua kebutuhan selama liburan, mulai transportasi termasuk tiket pesawat, akomodasi, makan, camilan, tiket masuk objek wisata, dokumen perjalanan, sampai oleh-oleh. “Manfaatkan internet untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya, sehingga Anda tahu kebutuhan anggaran untuk semua pos tersebut,” kata Pandji.

Misalkan, Anda sudah menghitung seluruh kebutuhan liburan sebesar Rp 20 juta. Anda harus menyiapkan dana tambahan atau ekstra idealnya sebesar 20%. Alhasil, biaya melancong menjadi Rp 24 juta.

Sehingga, ketika tiba-tiba ada keinginan yang berlebih saat liburan, Anda sudah ada dananya. Tapi, Pandji mengingatkan, paling pantang, tuh, menggunakan dana darurat untuk kebutuhan melancong.

“Penting banget untuk bisa menikmati liburan tanpa ada perasaan bersalah karena memakai dana yang lain apalagi dengan cara berutang,” tambah dia.                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru