Belajar bursa saham dengan cara awam, yuk!

Selasa, 10 September 2019 | 08:41 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
Belajar bursa saham dengan cara awam, yuk!

ILUSTRASI. Ilustrasi Kinerja Saham


Nah, pembaca, itulah gambaran sederhana asal-muasal munculnya saham. Saham? Lo, dari tadi tak disinggung soal saham, kok! Mungkin begitu protes Anda.

Baiklah. Saham sebenarnya sekadar tanda bukti kepemilikan modal oleh seseorang atau suatu pihak pada sebuah perusahaan.

Dalam kasus tadi, berarti Anda dan Tante Anna sama-sama menjadi pemegang saham bisnis katering. Anda memiliki 60% saham, sedangkan Tante Anna memiliki 40% saham lainnya.

Baca Juga: Simak sepak terjang Mang Amsi membuat Komunitas Saham Syariah

Meski sederhana, kisah tadi bisa menggambarkan apa yang terjadi dalam pasar modal sesungguhnya.

Banyak sekali perusahaan seperti bisnis katering Anda. Pemilik lama mereka menawarkan saham ke pihak lain untuk mendapat tambahan modal.

Hasil penjualan saham biasanya dipakai untuk ekspansi usaha. Tak sedikit pula yang menggunakannya untuk melunasi utang. Perusahaan seperti itu disebut sebagai emiten.

Bedanya, para emiten ini tidak menawarkan sahamnya ke orang per orang. Mereka menawarkan saham bagi khalayak luas. Dengan kata lain, mereka membuka kesempatan bagi ratusan bahkan ribuan orang untuk ikut menanam modal dengan membeli saham.

Kalau tidak banyak, nanti tak banyak masyarakat kebagian, kan?

Baca Juga: Ini kriteria saham pilihan Frisca Devi, pendiri komunitas investor saham pemula

Lagi pula dengan memecah saham menjadi banyak, modal yang harus disetor oleh masing-masing pembeli saham bisa lebih terjangkau. Kalau ada orang mampu menyetor modal lebih banyak, dia tinggal membeli saham dengan jumlah yang sepadan.

Tentu saja, berhubung jumlah sahamnya banyak sekali, setiap saham jadinya hanya mewakili nol koma nol nol sekian persen kepemilikan perusahaan.

Editor: Hasbi Maulana
Terbaru