ANGGARAN - Saat situasi perekonomian seperti sekarang yang sedang tidak baik-baik saja, termasuk pula gelombang PHK di berbagai industri, tentu kita mesti cerdas dalam mengatur keuangan dari gaji yang kita peroleh setiap bulan. Anda pun wajib bersyukur masih berpenghasilan rutin dengan gaji dan aneka tunjangan di dalamnya. Sebab di luaran sana, beberapa orang mesti berjuang untuk mencari ganti pengasilan akibat ada PHK di tempat kerjanya
Nah, sering pula ada yang bertanya berapa gaji yang standar untuk hidup di kota besar seperti Jakarta? Seperti diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menetapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2024 sebesar Rp 5.067.381 atau naik 3,38% disbanding UMP tahun 2023 sebesar Rp 4,9 juta.
Lantas Anda tinggal bandingkan posisi gaji Anda saat ini dengan UMP DKI 2024. Sudah mencapai 2 kali kah? Atau baru 1,5 kali UMP? Atau justru beberapa kali lipat dari UMP DKI 2024. Jangan kecil hati dulu dengan gaji yang Anda miliki saat ini.
“Seberapa pun gaji Anda, kunci suksesnya adalah bagaimana Anda mengatur dan mengelola keuangan Anda dengan disiplin dan komitmen tinggi.”ujar Aidil Akbar Madjid, Perencana Keuangan. Ada orang dengan gaji Rp 20 juta per bulan, tetapi setiap bulan tidak dapat menyisihkan untuk investasi atau pun menabung, karena beragam tagihan dan cicilan yang mesti dibayar. Ada pula dengan gaji Rp 10 juta per bulan, tetapi bisa menyisihkan Rp 2 juta per bulan untuk membeli produk investasi secara rutin, karena tidak memiliki cicilan utang.
Nah, tentu Anda ingin agar gaji yang Anda miliki senantiasa bisa mencukupi segala keperluan. Artinya, Anda ingin agar bisa hidup dengan gaji yang Anda miliki. Dalam situasi perekenomian seperti saat ini, Anda jangan mudah untuk tergiur mengajukan pinjaman baik ke bank atau pun lembaga non bank.
Terlebih dalam era ekonomi digital sekarang, jangan mudah tergiur mengajukan pinjaman online lewat aneka aplikasi dan platform keuangan yang gencar berpromosi. Anda harus pandai menahan diri, jika tidak mau terjebak dengan bunga utang yang tinggi, yang serasa tidak sebanding dengan jumlah pinjaman yang diperoleh.
Baca Juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan demi Resolusi Keuangan Terwujud
Lantas apa saja strategi yang bisa Anda terapkan agar mampu hidup dari gaji saja? Simak langkah-langkah berikut ini:
1.Buat anggaran keuangan bulanan
Adanya anggaran keuangan bulanan merupakan langkah jitu agar Anda mampu mengendalikan semua pengeluaran dalam 1 bulan. Jika awalnya masih belum terbiasa, tetapi seiring waktu Anda justru akan terbantu dengan anggaran ini. Anda akan lebih mudah mengontrol diri sendiri agar hanya membelanjakan uang Anda sesuai pos pengeluaran yang ada dalam anggaran, baik jenis maupun nominal rupiahnya.
Anda bisa memakai metode 10-20-30-40 dalam mengatur pos-pos pengeluaran bulanan. Artinya, 10% dari gaji, Anda gunakan untuk biaya kemanusiaan (zakat, infak, donasi), 20% digunakan untuk proteksi, tabungan dan investasi, 30% digunakan untuk membayar cicilan utang dan 40% digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, transportasi, belanja bulanan, menikmati hobi atau memberikan reward diri sendiri. Jadi Anda tetap bisa menikmati gaji Anda untuk sekedar menyalurkan hobi atau reward, namun Anda harus mengatur agar nilainya proporsional dari pos pengeluaran 40% tersebut.
2. Tentukan tujuan keuangan
Tentu Anda memiliki tujuan keuangan baik jangka pendek, menengah dan panjang. Jangan sampai Anda lelah bekerja setiap hari tetapi berasa tidak ada pencapaian yang signifikan baik berupa barang, aset properti atau investasi lainnya. Sebaiknya Anda buat secara tertulis tujuan keuangan Anda tersebut dari segi jangka waktu dan bagaimana cara Anda hendak mencapainya.
Sekedar contoh Anda ingin membeli laptop dengan spesifikasi yang lebih mumpuni dari yang Anda gunakan saat ini. Ini bisa masuk dalam tujuan jangka pendek dan sebagai alat penunjang Anda dalam bekerja, maka masuk prioritas. Sebut saja harga laptop tersebut Rp 20 juta, nah Anda perlu berhitung seberapa besar bisa Anda sisihkan setiap bulannya.
Jika tujuan keuangan lebih panjang jangka waktunya baik menengah atau panjang, maka Anda perlu lebih detil dalam menyiapkan penyisihan dan memilih instrument investasi apa yang return atau imbal hasilnya bisa sesuai dengan tujuan keuangan tersebut. Jadi setelah menyisihkan dana, maka perlu mencari pilihan instrument investasi yang paling mendekati terkait imbal hasil dan juga risiko investasinya.
Baca Juga: Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Yuk Lakukan Evaluasi Kesehatan Keuangan!
3. Memiliki proteksi diri
Sebagai karyawan perusahaan, tentu Anda sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Tetapi Anda juga perlu mengecek kebutuhan proteksi yang cocok. Anda sudah siap dengan segala kewajiban dan risikonya jika Anda berobat dengan fasilitas BPJS Kesehatan? Siap untuk mengurus surat rujukan dari fasilitas kesehatan pertama ke rumah sakit daerah dan rumah sakit pusat jika diperlukan. Atau kah Anda merasa perlu menambah proteksi baik asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dari lembaga lainnya.
Jika hendak menambah proteksi dari lembaga lain, berapa besaran premi yang sanggup Anda bayarkan dan jenis penyakit apa saja yang dicover oleh asuransi yang Anda pilih tersebut. Ingat pilih asuransi sesuai kebutuhan dan jangan karena bujukan agen asuransi.
Baca Juga: Yuk Simak Tips Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat
4.Menabung dan berinvestasi
Salah satu kiat penting dalam menabung dan berinvestasi adalah menyisihkan dana sejak awal bulan atau saat gaji Anda masuk rekening. “Ingat sisihkan, bukan sisakan,”ujar Aidil mengingatkan. Karena jika disisakan, belum tentu di akhir bulan nanti bakal ada sisa dan bisa-bisa malah Anda batal menabung dan berinvestasi.
Agar dana yang Anda sisihkan untuk tabungan tadi bisa aman saldonya, maka sebaiknya Anda membuat rekening baru yang dikhususkan untuk tabungan, jika perlu rekening tabungan ini yang tidak memiliki fasilitas ATM agar Anda harus ke bank jika hendak mengambil. Tabungan yang tidak memiliki fasilitas ATM biasanya hanya mengenakan biaya administrasi yang rendah.
Saat ini ada beragam pilihan investasi seperti ORI, SBR, reksadana, emas, kripto dan sebagainya. Selain imbal hasil instrumen investasi, Anda perlu pula mengetahui risiko dari setiap pilihan investasi. Sesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko Anda sebagai investor. Ada 3 kategori profil risiko mulai dari konservatif, moderat hingga agresif.
Baca Juga: Simak Panduan Investasi bagi Anda sebagai Investor Muda
Dalam memilih instrumen investasi sebaiknya Anda juga harus waspada dan hati-hati terhadap penawaran investasi yang memberikan imbal hasil sangat tinggi. Maklum jaman sekarang masih marak penipuan berkedok investasi bodong yang mengiming-imingi imbal hasil besar, tetapi hanya di awal, setelah itu nihil dan malah kabur pula orang yang menawarkan. Selalu cek daftarnya di website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebaiknya perbanyak informasi sebelum Anda menentukan pilihan investasi.
Jika Anda mampu melakukan empat langkah di atas, maka Anda akan menjadi berhati-hati dalam membelanjakan uang Anda. Ingat, jangan Anda memaksa gaya hidup di luar kemampuan keuangan Anda. Cukupkan hidup Anda dengan penghasilan yang Anda miliki. Buah kesabaran Anda dalam menabung dan berinvestasi nantinya akan menuai hasil yang manis. Anda tidak akan merasa menyesal karena Anda tidak menghabiskan uang untuk kesenangan sesaat.
Semoga langkah di atas membantu Anda dalam menyesuaikan hidup dengan penghasilan yang Anda miliki. Ingatlah hidup sesuai kemampuan, jangan memaksakan diri di luar batas kemampuan jika tak ingin terjerat dalam persoalan keuangan.
Baca Juga: Lima Langkah Agar Anda Jago Membuat Anggaran Bulanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News