Suka gonta-ganti smartphone? Ini cara mudah mewujudkannya tanpa berutang

Jumat, 28 Februari 2020 | 16:37 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Suka gonta-ganti smartphone? Ini cara mudah mewujudkannya tanpa berutang

ILUSTRASI. Warga mengoperasikan ponsel di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).


ANGGARAN - JAKARTA. Gonta-ganti smartphone sudah jadi gaya hidup sebagian orang. Katanya, sih, biar enggak dianggap ketinggalan zaman.

Ya, punya ponsel cerdas keluaran terbaru juga menjadi gengsi untuk sebagian masyarakat. Sehingga, mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli smartphone.

"Tidak ada salahnya mengikuti kemajuan teknologi, tapi harus disesuaikan kebutuhan dan pendapatan," kata Agustina Fitria, Financial Planner OneShildt.

Baca Juga: Ingin liburan keliling dunia bak Raffie Ahmad? Begini cara mudah kumpul modalnya

Dan, Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com, mewanti-wanti, jangan sampai berutang demi ikut-ikutan membeli ponsel baru. Alasannya, utang tersebut akan menjadi beban baru untuk keuangan Anda.

Bila Anda memang ingin memiliki smartphone keluaran terbaru, sebaiknya mulai menyiapkan anggaran khusus untuk membelinya.

Caranya, Anda bisa menabung sekitar satu tahun sebelum ponsel tersebut resmi meluncur ke pasaran. “Para maniak gadget terbaru biasanya tahu, kapan seri ponsel terbaru akan dirilis oleh perusahaan,” ujar Widya.

Baca Juga: Enggak mau dapat julukan si boros, ini cara jitu menabung buat milenial

Sebelum mulai menabung, ada baiknya Anda mencari perkiraan harga ponsel baru tersebut. Anda bisa mencari informasi tersebut secara online.  

Setelah mendapatkan perkiraan harganya, Anda bagi nilai tersebut dengan 12 bulan. Hasil pembagiannya adalah nilai yang harus Anda simpan saban bulan.

Misalnya, harga iPhone 11 sebesar Rp 25 juta.

Perkiraan harga ponsel : 12 bulan = nilai tabungan

Rp 25 juta : 12 = Rp 2,1 juta

Baca Juga: Ingin ajarkan anak berinvetasi? Begini tip dari perencana keuangan

Jadi, Anda wajib menabung Rp 2,1 juta per bulan selama setahun agar bisa membeli ponsel tersebut.

Anda bisa menempatkan tabungan untuk gadget baru ini pada produk reksa dana pasar uang. Tujuannya, agar dana Anda dapat terlindungi dari ancaman kerugian akibat inflasi.

Untuk Anda yang susah menabung, Anda bisa gunakan produk tabungan rencana autodebit. Dengan begitu, Anda disiplin dalam menabung.

Bila tidak sempat menabung, Anda melakukan tukar tambah. Anda dapat menjual ponsel lama, lalu menggunakan uangnya untuk membeli ponsel baru.

Baca Juga: Ini rahasia Natali, mantan Co-Founder Tiket.com, bisa bebas finansial di usia muda

Bila dana masih kurang, Anda bisa menggunakan dana tabungan yang ada. Namun, Anda jangan sampai memecah dana darurat, karena membeli ponsel adalah kebutuhan konsumtif.

"Kalau memang sampai terpakai Anda wajib segera mengembalikan dana darurat tersebut," kata Fitria.

Dengan cara tukar tambah, Anda tidak perlu berutang untuk mendapatkan ponsel idaman. Selain itu, Anda tidak perlu menyimpan terlalu banyak ponsel.

Cara lainnya, Anda bisa membeli ponsel idaman dengan cara mencicil. Dengan catatan, porsi cicilan utang berjalan Anda belum mencapai 30%-35% dari total pendapatan.

Baca Juga: Ini rahasia Natali, mantan Co-Founder Tiket.com, bisa bebas finansial di usia muda

Widya menyarankan, sebaiknya check and richeck nilai cicilan sebelum melakukan transaksi. Jangan sampai nilai cicilan utang tersebut merusak arus keuangan Anda.

Tapi, Fitri menambahkan, opsi cicilan merupakan cara terakhir yang bisa Anda tempuh. Alasannya, cicilan tersebut menjadi utang baru yang membebani keuangan Anda.

"Sebaiknya kalau belum ada uang, ditunda saja dulu," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati
Terbaru