Anda bisa menempatkan tabungan untuk gadget baru ini pada produk reksa dana pasar uang. Tujuannya, agar dana Anda dapat terlindungi dari ancaman kerugian akibat inflasi.
Untuk Anda yang susah menabung, Anda bisa gunakan produk tabungan rencana autodebit. Dengan begitu, Anda disiplin dalam menabung.
Bila tidak sempat menabung, Anda melakukan tukar tambah. Anda dapat menjual ponsel lama, lalu menggunakan uangnya untuk membeli ponsel baru.
Baca Juga: Ini rahasia Natali, mantan Co-Founder Tiket.com, bisa bebas finansial di usia muda
Bila dana masih kurang, Anda bisa menggunakan dana tabungan yang ada. Namun, Anda jangan sampai memecah dana darurat, karena membeli ponsel adalah kebutuhan konsumtif.
"Kalau memang sampai terpakai Anda wajib segera mengembalikan dana darurat tersebut," kata Fitria.
Dengan cara tukar tambah, Anda tidak perlu berutang untuk mendapatkan ponsel idaman. Selain itu, Anda tidak perlu menyimpan terlalu banyak ponsel.
Cara lainnya, Anda bisa membeli ponsel idaman dengan cara mencicil. Dengan catatan, porsi cicilan utang berjalan Anda belum mencapai 30%-35% dari total pendapatan.
Baca Juga: Ini rahasia Natali, mantan Co-Founder Tiket.com, bisa bebas finansial di usia muda
Widya menyarankan, sebaiknya check and richeck nilai cicilan sebelum melakukan transaksi. Jangan sampai nilai cicilan utang tersebut merusak arus keuangan Anda.
Tapi, Fitri menambahkan, opsi cicilan merupakan cara terakhir yang bisa Anda tempuh. Alasannya, cicilan tersebut menjadi utang baru yang membebani keuangan Anda.
"Sebaiknya kalau belum ada uang, ditunda saja dulu," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News