ANGGARAN - JAKARTA. Saat masa pensiun tiba, Anda wajib mengatur kembali anggaran keuangan bulanan. Anda sebaiknya memprioritaskan biaya kewajiban dan kebutuhan dalam anggaran keuangan yang baru agar tidak sampai pusing membayar semua tagihan.
Masa pensiun bukanlah akhir dari kehidupan Anda, melainkan fase baru kehidupan.
Rutinitas kehidupan Anda akan berubah dari sebelumnya pergi bekerja setiap hari, sekarang Anda tidak perlu lagi pergi ke empat kerja.
Sebelumnya, Anda selalu sibukkan dengan jadwal meeting yang mengikat, kini tidak mempunyai jadwal pertemuan dengan rekanan atau tim kantor.
Sebagian masyarakat memimpikan bisa membeli barang mewah dan sering berlibur saat pensiun karena berharap menerima dana pensiun bernilai besar. Apalagi mereka membayangkan waktu luang tak terganggu oleh rutinitas kerja.
Padahal, kenyataannya tidak selalu seindah bayangan itu.
Widya Yuliarti, seorang perencana keuangan, mengatakan bahwa mereka yang mendapatkan dana pensiun sekaligus justru harus lebih cermat mengolah uang pensiunnya.
"Sebaiknya tidak menggunakan dana pensiun untuk membeli barang konsumtif," katanya kepada Kontan.co.id. Ingat, mereka tidak lagi bekerja.
Lebih baik para pensiunan menginvestasikan dananya dalam produk investasi yang aman. Mereka dapat menyimpannya dalam produk deposito atau sukuk ritel. "Bunga investasi dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," tambah Widya.
Eko Endarto, seorang perencana keuangan yang lain, mengatakan bahwa setiap orang yang sudah pensiun harus mengubah gaya hidup. Pendapatan bulanan mereka tidak lagi sama dengan sewaktu masih bekerja.
Kalaupun menerima uang pensiun rutin saban bulan, nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaji sewaku masih bekerja.
Nah, bagaimana sebaiknya mengolah keuangan di masa pensiun. Yuk, kita tengok beberapa gagasan di bawah ini.
1. Mengubah gaya hidup
Anda harus mengubah gaya hidup. Ingat, pendapatan bulanan Anda tidak sama seperti masih aktif bekerja.
Anda harus merubah gaya hidup sesuai pendapatan bulanan yang diterima. Kebiasaan makan di rumah makan saban makan siang, misalnya, ganti dengan makan di rumah. Kebiasaan ngopi dan ngobrol saban petang di kafe juga mesti dikurangi karena memakan ongkos tinggi.
2. Mengatur kembali anggaran bulanan
Anda perlu mengatur ulang anggaran bulanan. Ingat, uang pensiun Anda tidak sebesar gaji sewaktu masih bekerja.
Widya menyarankan saat merancang anggaran Anda sebaiknya memprioritaskan kewajiban dan kebutuhan, daripada keinginan.
Anda bisa memasukkan biaya listrik dan air di urutan pertama. Bila Anda masih mempunyai utang yang harus dicicil, maka wajib memasukkan nilai cicilan utang dalam pos pengeluaran bulanan.
Setelah itu, Anda bisa memasukkan biaya kebutuhan antara lain biaya belanja bahan makanan bulanan.
Bila masih ada sisa uang pensiun, Anda bisa masukkan anggaran untuk refreshing ringan seperti makan di rumah makan bersama keluarga.
Eko menyarankan Anda sebaiknya menyisihkan sebagian gaji pensiun untuk modal usaha. Dengan begitu Anda bisa membuka usaha pribadi seperti toko kelontong atau lainnya.
3. Buat catatan pengeluaran hari
Anda perlu membuat catatan pengeluaran harian. Anda bandingkan total pengeluaran hari ini dengan hari sebelumnya. Dengan begitu Anda dapat mengkontrol pengeluaran harian.
Widya berujar bahwa catatan ini bisa berfungsi sebagai alarm saat gaji Anda mulai menipis, sehingga Anda bisa mulai berhemat.
4. Cari tambahan pendapatan
Sebaiknya Anda mencari tambahan pendapatan. Sebagai orang tua sebaiknya tidak menggantungkan beban hidup Anda kepada anak.
"Karena anak Anda harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri," kata Eko.
Anda bisa memanfaatkan aset yang dimiliki untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Misalnya, menyewakan rumah yang tidak dihuni atau manfaatkan mobil pribadi sebagai transportasi online.
Anda juga bisa membuka usaha pribadi untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Eko menyarankan Anda sebaiknya mulai merintis usaha tersebut 10 tahun pertama sebelum tiba bulan pensiun.
Dengan demikian Anda masih mempunyai waktu untuk membangun dan mengembangkan usaha tersebut. "Nah, 10 tahun kedua dan ketiga Anda sudah dapat menuai untungnya," kata Eko.
Selamat bertualang di masa pensiun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News