Mana yang lebih cuan: saham BCA atau deposito BCA? Yuk, kita hitung!

Sabtu, 08 Februari 2020 | 10:02 WIB   Reporter: Hasbi Maulana
Mana yang lebih cuan: saham BCA atau deposito BCA? Yuk, kita hitung!

ILUSTRASI. Logo Bank Central Asia (BCA). REUTERS/Willy Kurniawan


TIPS INVESTASI - JAKARTA. Jumat (7/2) saham BBCA (Bank Central Asia Tbk) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BBCA persis di harga penutupan Rp 33.800 per saham. 

Dibandingkan dengan penutupan Kamis (6/2), harga saham BBCA naik 0,30% dari Rp 33.700. Jika kita bandingkan dengan 7 hari yang lalu (01 Februari 2020), harga saham BBCA juga naik 0,30 % dibanding harga saat itu (Rp 33.700).

Begitu pula, jika kita hitung sejak 30 hari yang lalu (8 Januari 2020), harga saham BCA sudah naik 1,20%, dari semula (Rp 33.400).

Adapun jika dihitung dari setahun lalu (8 Februari 2019) harga saham BBCA sudah naik 22,46% dari harga saat itu (Rp 27.600).

Itu berarti orang yang membeli saham BCA pada 8 Februari 2019 silam dan menjual kembali sahamnya kemarin berpotensi mendapat keuntungan 22,46%, belum dipotong pajak.

Nah, mari kita bandingkan dengan nasabah yang menyimpan deposito di BCA persis setahun lalu. 

Melihat lagi data Suku Bunga Deposito KONTAN pada 8 Februari 2019 di sini, tampak bahwa setahun lalu BCA menawarkan bunga rata-rata 6,1% untuk deposito berjangka 1 tahun.

Agar lebih jelas, silakan simak ilustrasi berikut ini:

Taruh kata setahun lalu ada dua orang sahabat, Pak Tole dan Pak Buyung, sama-sama memiliki dana Rp 100 juta. Mereka sedang memilih instrumen investasi untuk mengembangkan dana mereka.

Saat itu Pak Tole mendepositokan uang di BCA, sedangkan Pak Buyung memilih untuk membeli saham BCA.

Nah, berapa imbal hasil yang mereka peroleh setahun kemudian?

(lihat halaman selanjutnya...)

Kemarin kalau Pak Tole mencairkan depositonya, maka dia akan menerima uang Rp 106,1 juta, belum dipotong pajak. 

Nah, pada hari yang sama, jika Pak Buyung menjual sahamnya menjelang penutupan market di harga di Rp 33.800 per saham, maka dia akan menerima Rp 122,46 juta.

Oh, iya, selain mendapat keuntungan dari jual beli saham, Pak Buyung juga akan menerima dividen.

Itu tadi sekadar ilustrasi sederhana untuk menggambarkan perbandingan imbal hasil yang diperoleh nasabah deposito BCA versus keuntungan pembeli saham BCA dalam kurun waktu yang sama.

Apakah berarti orang yang punya dana menganggur sebaiknya membeli saham BCA saja ketimbang mendepositokan uang di Bank BCA?

Tunggu dulu! 

Ilustrasi di atas menggambarkan kinerja masa lalu yang belum tentu akan terulang kembali. Ya, salah satu perbedaan besar antara saham dan deposito adalah kepastian imbal hasil di masa depan.

Deposito bank menjanjikan bunga alias imbal hasil yang pasti. Terbaru, data Suku Bunga Deposito KONTAN 7 Februari 2019 menunjukkan BCA menawarkan bunga 4,6% untuk deposito berjangka 1 tahun.

Itu berarti jika sekarang kita mendepositokan dana Rp100 juta di BCA dengan tenor 1 tahun, setahun lagi kita akan menerima pencairan Rp 104,6 juta. Lagi-lagi belum dipotong pajak, ya. 

Sebaliknya, beda cerita kalau kita membeli saham BCA. Tidak ada jaminan dan kepastian berapa harga BCA setahun dari sekarang. Apakah akan lebih tinggi atau lebih rendah, tak ada seorang pun yang tahu.

(lihat halaman selanjutnya...)

Namun, sekadar gambaran, para pakar keuangan memiliki kalkulasi untuk menilai harga saham. Banyak rumus untuk menilai saham, sekaligus menaksir keuntungan di yang mungkin bisa diperoleh di masa depan.

Salah satu kalkulasi yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah rasio antara harga saham dibanding laba bersih per saham atawa price to earning ratio (PER).

Biar lebih mudah dimengerti, rasio ini menggambarkan berapa tahun yang diperlukan seorang investor saham untuk memperoleh keuntungan sebesar modalnya (100%), tanpa menjual sahamnya.

Nah, laba bersih per saham BCA Jumat (6/2) lalu adalah Rp 1.131, sehingga angka PER saham BBCA adalah 29,80 kali. Itu berarti baru 29,8 tahun lagi pembeli saham BCA akan mendapatkan keuntungan 100% dari modal. 

Kalau dihitung secara persentase, angka itu setara dengan suku bunga 3,35%. Lebih kecil dari bunga deposito BCA, bukan?

Tapi, ingat, perhitungan PER saham seperti itu berdasarkan kinerja keuangan Bank BCA di masa lalu. Lagi-lagi tidak ada kepastian apakah di masa depan PER BCA akan sebesar itu, lebih besar, atau malah bakal lebih kecil..

Jadi, mana yang lebih menguntungkan: investasi saham BCA atau menyimpan uang dalam deposito BCA? Silakan Anda timbang sendiri.

Semoga artikel ini menambah wawasan Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Hasbi Maulana

Terbaru