Namun, sekadar gambaran, para pakar keuangan memiliki kalkulasi untuk menilai harga saham. Banyak rumus untuk menilai saham, sekaligus menaksir keuntungan di yang mungkin bisa diperoleh di masa depan.
Salah satu kalkulasi yang paling sederhana dan mudah dipahami adalah rasio antara harga saham dibanding laba bersih per saham atawa price to earning ratio (PER).
Biar lebih mudah dimengerti, rasio ini menggambarkan berapa tahun yang diperlukan seorang investor saham untuk memperoleh keuntungan sebesar modalnya (100%), tanpa menjual sahamnya.
Nah, laba bersih per saham BCA Jumat (6/2) lalu adalah Rp 1.131, sehingga angka PER saham BBCA adalah 29,80 kali. Itu berarti baru 29,8 tahun lagi pembeli saham BCA akan mendapatkan keuntungan 100% dari modal.
Kalau dihitung secara persentase, angka itu setara dengan suku bunga 3,35%. Lebih kecil dari bunga deposito BCA, bukan?
Tapi, ingat, perhitungan PER saham seperti itu berdasarkan kinerja keuangan Bank BCA di masa lalu. Lagi-lagi tidak ada kepastian apakah di masa depan PER BCA akan sebesar itu, lebih besar, atau malah bakal lebih kecil..
Jadi, mana yang lebih menguntungkan: investasi saham BCA atau menyimpan uang dalam deposito BCA? Silakan Anda timbang sendiri.
Semoga artikel ini menambah wawasan Anda.
- Tertinggi 6,6%, ini bunga deposito terbaru bank di akhir pekan ini
- PER saham BBCA hampir 30 kali, kemarin saham ini paling diincar asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News