Kemarin kalau Pak Tole mencairkan depositonya, maka dia akan menerima uang Rp 106,1 juta, belum dipotong pajak.
Nah, pada hari yang sama, jika Pak Buyung menjual sahamnya menjelang penutupan market di harga di Rp 33.800 per saham, maka dia akan menerima Rp 122,46 juta.
Oh, iya, selain mendapat keuntungan dari jual beli saham, Pak Buyung juga akan menerima dividen.
Itu tadi sekadar ilustrasi sederhana untuk menggambarkan perbandingan imbal hasil yang diperoleh nasabah deposito BCA versus keuntungan pembeli saham BCA dalam kurun waktu yang sama.
Apakah berarti orang yang punya dana menganggur sebaiknya membeli saham BCA saja ketimbang mendepositokan uang di Bank BCA?
Tunggu dulu!
Ilustrasi di atas menggambarkan kinerja masa lalu yang belum tentu akan terulang kembali. Ya, salah satu perbedaan besar antara saham dan deposito adalah kepastian imbal hasil di masa depan.
Deposito bank menjanjikan bunga alias imbal hasil yang pasti. Terbaru, data Suku Bunga Deposito KONTAN 7 Februari 2019 menunjukkan BCA menawarkan bunga 4,6% untuk deposito berjangka 1 tahun.
Itu berarti jika sekarang kita mendepositokan dana Rp100 juta di BCA dengan tenor 1 tahun, setahun lagi kita akan menerima pencairan Rp 104,6 juta. Lagi-lagi belum dipotong pajak, ya.
Sebaliknya, beda cerita kalau kita membeli saham BCA. Tidak ada jaminan dan kepastian berapa harga BCA setahun dari sekarang. Apakah akan lebih tinggi atau lebih rendah, tak ada seorang pun yang tahu.
(lihat halaman selanjutnya...)