Strategi Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Rabu, 15 Maret 2023 | 06:21 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Strategi Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

ILUSTRASI. Dana pendidikan.


BIAYA PENDIDIKAN - Setiap orang tua pasti ingin memberikan bekal pendidikan terbaik bagi anak. Pendidikan yang baik tentunya didukung oleh pemilihan sekolah berkualitas agar anak dapat mengembangkan potensi terbaiknya.

Memilih sekolah berkualitas tentu sudah dilakukan para orang tua yang hendak menyekolahkan anak-anak sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing.
Faktor penting dalam perencanaan keuangan keluarga salah satunya adalah dana pendidikan anak. Semakin dini Anda menyiapkan dana pendidikan anak, maka akan semakin baik, karena jangka waktu tersedia lebih leluasa waktu untuk mencapai imbal hasil investasi sesuai target dana yang hendak diraih.

Seperti diketahui saat ini biaya sekolah di sekolah swasta mencakup beberapa jenis yakni uang pangkal, uang SPP, uang kegiatan, uang buku, uang seragam sekolah.

Nah, rentang biaya setiap jenis uang sekolah tersebut sangat bervariasi karena bergantung pemilihan sekolah swasta. Sekedar contoh uang pangkal yang dibayarkan saat masuk ke jenjang baru, ada yang mulai dari Rp 5.000.000, Rp 10.000.000, Rp 15.000.000 dan bahkan untuk sekolah swasta yang favorit bisa mencapai lebih dari Rp 30.000.000.

Sedang uang SPP yang dibayar setiap bulan bervariasi mulai dari Rp 750.000, Rp 1.000.000 dan Rp 3.000.000.

Sekolah swasta biasanya telah menetapkan uang kegiatan mengikuti agenda siswa pada tahun ajaran tersebut sehingga uang kegiatan sudah ditetapkan dan dibayarkan saat usai kenaikan kelas. Besaran uang kegiatan bervariasi dari Rp 2.500.000 hingga Rp 4.000.000 per tahun ajaran.

Lantas apa yang perlu dipersiapkan dan diperhatikan orang tua untuk menyiapkan dana pendidikan anak?

Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyiapkan dana pendidikan anak yakni sebagai berikut:

  • Tetapkan tujuan dana pendidikan anak (lokasi sekolah, nama sekolah, tahun daftar, durasi belajar dan komponen biaya Pendidikan)
  • Hitung kebutuhan biaya pendidikan
  • Hitung kebutuhan investasi
  • Evaluasi persiapan dana pendidikan saat ini
  • Pilih strategi yang sesuai

Menurut Eko Endarto, perencsana keuangan Finansia Consulting biaya sekolah adalah komitmen investasi jangka panjang dan tidak bisa diputus. “Jadi seperti seorang pelari, maka persiapkan untuk marathon, bukan lari cepat.”imbuh Eko.

Jika saat ini Anda adalah orang tua dengan anak-anak yang masih bayi atau batita, atau baru saja menikah dan tengah menanti kelahiran buah hati, maka Anda memiliki sikon ideal terkait jangka waktu dalam menyiapkan dana pendidikan anak.

Dalam sikon ideal tersebut maka strategi menyiapkan dana pendidikan anak yang bisa Anda pilih dan terapkan untuk tiap jenjang pendidikan, jangka waktu yang ada dan produk penempatan investasi sebagai berikut:

  • Playgroup                2 tahun     Tabungan Pendidikan
  • TK                           3 tahun     Reksa dana Pasar Uang
  • SD                           5 tahun     Reksa dana Campuran
  • SMP                       11 tahun     Reksa dana Saham
  • SMA                       14 tahun     Reksa dana Saham
  • UNIVERSITAS       17 tahun    Reksa dana Saham atau Saham Langsung

Baca Juga: Yuk Kenali Rambu-Rambu Berinvestasi

Namun tidak setiap keluarga memiliki sikon ideal dalam menyiapkan dana pendidikan anak. Seringkali terbentur dengan keperluan mendesak lainnya sehingga waktu yang dimiliki menjadi terbatas dalam menyiapkan dana pendidikan anak.

Dalam keterbatasan waktu ini Sherly menyarankan untuk menyesuaikan kondisi keuangan keluarga dan kemampuan finansial sebagai orang tua. “Jika dana pendidikan diperlukan masih ada waktu 3 tahun lagi bisa simpan di reksadana pasar uang,”ujar Sherly.

Sedangkan Eko mengatakan dalam situasi waktu yang terbatas cuma ada 2 cara. “Perbesar jumlah investasi atau turunkan target yang ingin dicapai.”jelas Eko.
Dalam memilih produk investasi dengan goals finansial adalah dana pendidikan anak, maka Anda tetap harus lakukan prinsip-prinsip utama berinvestasi yaitu:

  • Sesuaikan dengan profil risiko
  • Sesuaikan dengan jangka waktu tujuan ingin dicapai
  • Sesuaikan dengan tahapan belajar investasi

Baca Juga: Anda Investor Moderat? Inilah Pilihan Investasi dan Cara Atur Portofolio yang Tepat

Seringkali Anda mendapatkan produk tabungan Pendidikan dari berbagai bank dan tawaran asuransi Pendidikan dari beberapa perusahaan asuransi atau dari agen asuransi.

Produk tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan dalam strategi menyiapkan dana pendidikan lebih tepat digunakan hanya untuk tujuan jangka pendek. Sebab secara jangka anjang, imbal hasilnya tidak akan mengejar nilai investasi yang Anda sudah hitung untuk kebutuhan dana pendidikan.

Menurut Sherly baik tabungan pendidikan dan asuransi Pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan asuransi pendidikan:

  • Kemudahan proteksi dan investasi dalam satu paket
  • Dapat proteksi jika kepala keluarga meninggal
  • Tidak pusing memikirkan pilihan investasi

Kekurangan asuransi pendidikan:

  • Iuran premi mahal dan banyak potongan biaya
  • Tidak dapat diambil kapan pun
  • Hasil investasi tidak optimal

Perusahaan asuransi biasanya memasarkan asuransi yang digabung dengan investasi atau biasa disebut unitlink. Namun patut diingat bahwa produk utama unitlink adalah asuransi jiwa, hasil investasi dapat dikatakan sebagai bonus.

“Jika ingin dapat hasil yang lebih maksimal untuk dana pendidikan , dapat melakukan investasi secara mandiri.”jelas Sherly.

Kelebihan tabungan Pendidikan:

  • Aman dan mudah
  • Setoran terjangkau
  • Periode Panjang dan fleksibel

Kekurangan tabungan Pendidikan:

  • Bunga relatif kecil
  • Tidak sesuai untuk jangka panjang
  • Akan tergerus inflasi biaya Pendidikan yang tinggi

Oleh karena itu tabungan pendidikan lebih tepat jika digunakan untuk menempatkan dana dengan jangka waktu pendek seperti 1 atau 2 tahun. Hal ini mengingat imbal hasilnya saat ini berkisar 2%-5% per tahun.

Lantas bagaimana strategi dalam perencanaan keuangan keluarga agar bisa menyisihkan dana yang akan diinvestasikan untuk tujuan dana pendidikan anak?
Investasi dana pendidikan diambil dari pos saving minimal 5% dari penghasilan bulanan.

Alokasi anggaran untuk pos living untuk biaya pendidikan anak (biaya sekolah, biaya les dan biaya pendukung) upayakan maksimal 10% dari penghasilan untuk semua anak (jika jumlah anak lebih dari 1).

Dalam menempatkan dana pendidikan ini pilihan produk akan sangat berpengaruh terhadap imbal hasil investasi dan jika tidak tepat memilih, maka risikonya adalah target dana tidak tercapai. Akibatnya, bisa jadi Anda harus menurunkan pilihan sekolah yang dituju dengan menyesuaikan finansial Anda.

“Tergantung jangka waktunya, jika jangka waktu Panjang, tetapi pakai produk jangka pendek, risikonya akan gagal dicapai angka target investasinya dan kebalikannya pun bisa terjadi hal yang sama.”ujar Eko.

Nah, semoga Anda bisa menerapkan strategi pemilihan produk dan penempatan dana yang tepat guna meraih target investasi untuk keperluan dana pendidikan anak.

Baca Juga: Tips Mengatur Anggaran Keuangan Rumah Tangga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru