Mengapa Kiyosaki percaya logam mulia?
Melansir Investopedia, keyakinan Kiyosaki berakar pada ketidakpercayaannya terhadap uang kertas, terutama di tengah inflasi. Ia memperingatkan potensi hiperinflasi di AS yang bisa menghancurkan kondisi finansial jutaan orang.
Emas dan perak lama dipandang sebagai aset lindung nilai. Tidak bisa dicetak seenaknya oleh bank sentral dan nilainya tidak bergantung pada satu negara. Kelangkaan dan sejarahnya sebagai penyimpan nilai membuat investor kerap memburu logam mulia saat inflasi tinggi, gejolak ekonomi, atau ketegangan geopolitik.
Sejumlah pengamat berpendapat perak batangan juga bisa menjadi alat disiplin belanja, mengalihkan pengeluaran impulsif menjadi aset. Namun akademisi keuangan mengingatkan: untuk diversifikasi, saham perusahaan logam mulia bisa lebih efisien dibanding membeli fisik bullion, terutama dari sisi likuiditas dan biaya.
Tonton: Robert Kiyosaki Sanggah Buffett yang Sebut Bitcoin Judi, Ini Pandangan Mereka!
Kesimpulan
Pandangan Robert Kiyosaki soal perak menyoroti ketakutan terhadap inflasi dan krisis sistem keuangan, tetapi prediksi harga ekstremnya perlu disikapi skeptis mengingat rekam jejaknya yang sering berulang tanpa selalu terbukti. Perak memang bisa berperan sebagai diversifikasi dan lindung nilai, namun klaim “US$ 100 jadi US$ 500” lebih bersifat opini agresif, bukan kepastian. Investor ritel sebaiknya menimbang risiko, volatilitas, serta alternatif lain, alih-alih mengikuti satu figur secara dogmatis.
Selanjutnya: Intip 3 Fenomena Astronomi Akhir Desember 2025 di Langit
Menarik Dibaca: 578.108 Pelanggan Gunakan Layanan Kereta Api di Bandung Selama Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News