KONTAN.CO.ID - Jika Anda hanya punya dana sebesar US$ 100 untuk diinvestasikan di pasar saat ini, ke mana uang itu sebaiknya ditempatkan?
Bagi penulis Rich Dad, Poor Dad, Robert Kiyosaki, jawabannya jelas: perak.
Dalam unggahan di X, Kiyosaki mengatakan jika ia punya US$ 100, ia akan membeli koin perak. Ia mengklaim bahwa pada September 2025, harga perak akan “meledak”, bahkan memprediksi US$ 100 bisa menjadi US$ 500 dalam setahun.
Mengutip Money Wise, harga perak memang sempat naik stabil pada September, turun di Oktober, lalu kembali naik di November. Dalam 12 bulan terakhir, harga perak tercatat naik hampir 70%. Namun Kiyosaki berpendapat harga perak telah dimanipulasi selama bertahun-tahun.
Dalam satu dekade terakhir, sejumlah institusi keuangan besar seperti JPMorgan dan Deutsche Bank pernah diselidiki dan didenda terkait praktik seperti spoofing di pasar logam mulia, yakni memasang lalu membatalkan order besar untuk mendistorsi harga.
Terlepas dari kritik dan spekulasi, Kiyosaki menegaskan posisinya: ia akan terus membeli perak dan mengingatkan agar investor tidak “melewatkan ledakan harga perak”.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Ramalkan Soal Kiamat Ekonomi, Ini Katanya
Kiyosaki makin agresif
Sikap super-bullish Kiyosaki terhadap logam mulia bukan hal baru. Pada Oktober 2023, ia memprediksi emas akan menembus US$ 2.100 lalu melesat ke US$ 3.700, sementara perak naik dari US$ 23 ke US$ 68 per ons.
Prediksi emasnya terbukti sejauh ini, di mana harga emas melonjak pada 2024 dan berlanjut di 2025, bahkan melampaui target US$ 3.700. Pada Mei 2025, Kiyosaki bahkan meramal emas bisa mencapai US$ 25.000.
Prediksi peraknya belum sepenuhnya terwujud, meski harga perak sempat menembus US$ 52 per ons, mendekati target sebelumnya. Namun, rekam jejak Kiyosaki patut dicermati: sejak 2022, ia tercatat mengulang prediksi “gelembung akan pecah” hingga sekitar 30 kali.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Konfirmasi Target Bitcoin US$ 250.000, Siap Nyerok Lagi Pasca Krisis