KONTAN.CO.ID - Investasi emas menjadi salah satu pilihan yang relatif aman bagi pemula yang ingin melindungi nilai uang dari inflasi.
Emas dikenal sebagai aset lindung nilai yang cenderung stabil dalam jangka panjang. Di tengah ketidakpastian ekonomi, minat masyarakat terhadap investasi emas terus meningkat.
Meski terdengar sederhana, memulai investasi emas tetap memerlukan pemahaman dasar agar tidak salah langkah.
Baca Juga: Cara Hitung Premi Asuransi Kesehatan Non BPJS: Panduan Lengkap
Di banyak negara, emas ditempatkan sebagai aset defensif yang berfungsi menjaga nilai kekayaan saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Karakter ini membuat emas sering dipilih oleh investor pemula yang belum siap menghadapi risiko tinggi seperti saham atau aset kripto.
Selain itu, harga emas cenderung bergerak mengikuti tren global sehingga informasinya relatif mudah dipantau oleh masyarakat umum.
Bagi pemula, investasi emas juga menawarkan kemudahan dalam hal akses. Pembelian dapat dilakukan secara bertahap tanpa harus memiliki modal besar di awal, sehingga cocok untuk strategi membangun aset secara perlahan namun konsisten.
Alasan Emas Cocok untuk Investor Pemula
Emas memiliki karakter likuid, mudah diperjualbelikan, dan nilainya diakui secara global.
Melansir situs Logam Mulia Antam, emas fisik memiliki risiko lebih rendah dibandingkan instrumen investasi berfluktuasi tinggi. Selain itu, emas dapat dibeli secara bertahap sesuai kemampuan finansial investor.
Keunggulan lain dari emas adalah daya tahannya terhadap depresiasi nilai mata uang. Ketika inflasi meningkat, nilai emas cenderung ikut naik sehingga berfungsi sebagai pelindung daya beli.
Hal ini menjadi alasan banyak perencana keuangan menyarankan emas sebagai bagian dari portofolio awal.
Emas juga tidak memerlukan pengetahuan teknis kompleks. Investor tidak perlu menganalisis laporan keuangan perusahaan atau pergerakan pasar harian secara intensif.
Cukup memahami pola harga, waktu pembelian, serta tujuan investasi, emas sudah dapat dijadikan instrumen investasi yang cukup stabil bagi pemula.
Jenis Investasi Emas yang Bisa Dipilih
Pemula perlu memahami bahwa investasi emas tidak hanya terbatas pada emas batangan. Setiap jenis memiliki karakteristik yang berbeda.
Beberapa pilihan investasi emas antara lain:
- Emas batangan bersertifikat
- Tabungan emas digital
- Emas perhiasan untuk tujuan tertentu
- Cicilan emas melalui lembaga resmi
Baca Juga: Rencana Keuangan Pemula: Panduan Mudah Kelola Gaji Efektif
Mengutip Sahabat Pegadaian menjelaskan bahwa tabungan emas menjadi alternatif yang praktis karena dapat dimulai dengan nominal relatif kecil tanpa harus menyimpan emas fisik.
Setiap jenis emas memiliki tujuan yang berbeda. Emas batangan lebih cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang karena memiliki kadar kemurnian tinggi dan nilai jual kembali yang jelas.
Tabungan emas cocok bagi pemula yang ingin berinvestasi secara rutin dengan dana terbatas. Sementara itu, emas perhiasan lebih tepat digunakan untuk kebutuhan tertentu karena nilai investasi biasanya terpengaruh biaya pembuatan.
Pemula sebaiknya memilih jenis emas yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan finansial agar investasi tetap nyaman dijalankan tanpa tekanan.
Langkah Memulai Investasi Emas
Agar investasi berjalan optimal, pemula perlu mengikuti langkah yang sistematis dan realistis sesuai kemampuan keuangan. Langkah dasar memulai investasi emas yang bisa Anda lakukan:
- Tentukan tujuan investasi jangka pendek atau panjang
- Pilih jenis emas sesuai kebutuhan dan modal
- Beli emas di tempat resmi dan terpercaya seperti di kantor Antam atau Pegadaian
- Simpan bukti pembelian dan sertifikat dengan aman
Pantau harga emas secara berkala
Logam Mulia Antam menekankan pentingnya membeli emas bersertifikat resmi untuk menjaga keaslian dan nilai jual kembali.
Selain langkah teknis, disiplin menjadi kunci dalam investasi emas. Pembelian secara rutin dalam jumlah kecil sering kali lebih efektif dibandingkan menunggu waktu yang dianggap paling tepat. Strategi ini membantu mengurangi risiko membeli di harga puncak.
Pemula juga disarankan memiliki perencanaan alokasi dana, misalnya menyisihkan persentase tertentu dari penghasilan bulanan khusus untuk investasi emas, agar tidak mengganggu kebutuhan utama.
Tonton: Genjot Penjualan, Diler Obral Diskon Akhir Tahun
Kesalahan yang Perlu Dihindari
Pemula sering kali tergoda membeli emas saat harga sedang tinggi tanpa perencanaan. Selain itu, menyimpan emas tanpa pengamanan memadai juga berisiko.
Investasi emas sebaiknya dipandang sebagai strategi jangka menengah hingga panjang, bukan alat spekulasi jangka pendek.
Kesalahan lain yang kerap terjadi adalah menjual emas terlalu cepat karena panik ketika harga mengalami koreksi sementara. Fluktuasi harga jangka pendek merupakan hal wajar, sehingga keputusan jual beli sebaiknya selalu kembali pada tujuan awal investasi.
Dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang disiplin, investasi emas dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membangun kestabilan keuangan jangka panjang bagi pemula.
Selanjutnya: Menilik Pelepasan 1,6 Juta Ha Hutan di Era Menhut Zulkifli Hasan
Menarik Dibaca: Kehabisan Gaji Pasca PHK? Ini Solusi Finansial tanpa Stres dan Tetap Stabil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News