Keuangan bisa menjadi biang perceraian, pengantin baru bisa mencegah sedari dini

Sabtu, 06 Juli 2019 | 08:25 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Keuangan bisa menjadi biang perceraian, pengantin baru bisa mencegah sedari dini


Menata Keuangan - JAKARTA. Jika Anda pengantin baru, sebaiknya Anda dan pasangan mulai membuat rancangan keuangan rumah tangga. Agar hidup Anda dan pasangan bahagia di masa depan.

Umumnya pasangan yang baru menikah terbuai dengan keinginan untuk liburan romantis. Ada pula sebagian dari mereka yang senang shopping dan makan romantis di restoran mewah.

Apakah Anda sedang melakukan hal-hal tersebut? Bila iya, harap segera hentikan.

Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com, menyarankan pasangan yang baru menikah membuat rencana keuangan bersama.

Alasannya jelas, mereka akan dihadapkan dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi di masa depan. Misalnya, mereka harus menanggung biaya kelahiran anak, biaya sekolah anak, membeli rumah, serta berbagai kebutuhan lain.

"Bila dana tersebut tidak disiapkan mulai dari sekarang, Anda akan kesulitan membayar tagihan itu," katanya kepada Kontan.co.id.

Fitri Yuliarti, Financial Planner One Shildt, menyarankan setiap pasangan harus terbuka ketika membuat rancangan keuangan.

Rancangan keuangan bisa membantu pasangan rumah tangga untuk mengambil keputusan yang tidak berat sebelah. Keputusan bersama demi masa depan keluarga bisa lebih objektif. 

Bila Anda belum terbiasa membuat rancangan keuangan rumah tangga, berikut ini beberapa kiat untuk Anda dan pasangan memulai merancang keuangan rumah tangga.

1. Susun daftar pengeluaran pribadi masing-masing

Langkah pertama yang harus Anda segera lakukan setelah melewatkan masa bulan madu yang indah dan romantis adalah membuat daftar pengeluaran satu sama lain.

Usahakan Anda dan pasangan membuat bakal daftar pengeluaran bulanan secara mendetail.

Mungkin, memang, Anda akan kesulitan karena rumah tangga baru berjalan beberapa hari atau pekan.

Coba saja berkaca pada pengeluaran pribadi masing-masing dulu yang kira-kira tetap akan berlanjut setelah menikah.

Bila Anda belum terbiasa membuat daftar pengeluaran bulanan. Anda dapat memulainya dengan menuliskan biaya makan, shopping, dan cicilan utang.

"Anda dan pasangan harus bersikap terbuka agar tahu jumlah pengeluaran masing-masing," kata Fitri.

Daftar tersebut akan memandu Anda dan pasangan untuk menyusun rencana keuangan masa depan.

Sebenarnya lebih ideal jika Anda dan pasangan menyeusun daftar pengeluaran ini sebelum menikah. Agar Anda dan pasangan tidak lagi bingung mengatur keuangan setelah hidup bersama.

Tapi, kalau sudah terlanjur menikah dulu, ya tidak apa-apa. Yang penting sebagai pasangan Anda berdua benar-benar bisa bersikap saling terbuka.

2. Lunasi utang konsumtif

Langkah kedua yang wajib Anda lakukan adalah melunasi seluruh utang konsumtif yang pernah dibikin oleh masing-masing.,

Namun, sebelumnya, Anda dan pasangan wajib membuat kesepakatan.

Anda harus menentukan apakah pelunasan utang akan ditanggung secara bersama dari anggaran rumah tangga atau dibayar sendiri-sendiri dari sisa penghasilan masing-masing.

Bagi pasangan baru yang sumber nafkah hanya dari suami atau istri saja, tentu opsi ini tidak sepenuhnya bisa diterapkan.

Oleh karena itu pula, lagi-lagi, urusan utang-piutang pribadi yang sifatnya konsumtif ini sebaiknya sudah selesai sebelum Anda dan pasangan bersanding di pelaminan.

Tapi, kalau sudah terlanjur ya tidak apa-apa. Cinta bisa melunasi, eh mengatasi, segalanya, bukan?

Menurut kalkulasi Widya, porsi ideal pembayaran atau mencicil utang adalah 30% dari total penghasilan rumah tangga.

Namun, tentu saja, Anda dan pasangan bisa menganggarkan dana lebih besar bila ingin utang segera lunas.

3. Buat daftar pengeluaran rumah tangga 

Langkah ketiga yang harus Anda dan pasangan lakukan adalah membuat daftar pengeluaran rumah tangga. Usahakan Anda dan pasangan menuliskan secara detail semua jenis pengeluaran.

Contoh pengeluaran rumah tangga adalah membayar tagihan listrik, tagihan langganan PDAM, membayar sewa rumah, dan taghan sejenis yang harus rumah tangga Anda bayar saban bulan.

Nah, kemudian, Anda harus memutuskan siapa yang akan menanggung seluruh biaya tersebut. "Pasangan bisa berbagi tagihan untuk memenuhi biaya rumah tangga," kata Widya.

Bisa juga kewajiban membayar tagihan itu dibebankan kepada anggaran rumah tangga yang sudah disepakati sebelumnya.

Opsi lainnya lagi, Anda dan pasangan dapat menentukan siapa yang akan menanggung seluruh tagihan rumah tangga.

Tentu saja si penanggung harus mempunyai jumlah pendapatan yang cukup untuk membayar semua tagihan.

4. Buat dana simpanan untuk kebutuhan masa depan

Selanjutnya, Anda dan pasangan harus mulai menyisihkan uang untuk tabungan masa depan.

"Sebelum menabung, pasangan harus menentukan hal yang ingin dicapai di masa depan," kata Fitri.

Bila Anda ingin mempunyai anak, maka Anda dan pasangan harus menabung untuk biaya melahirkan.

Sebaiknya, proses menabung di mulai ketika Anda dan pasangan berencana mempunyai bayi.

Berapa besar uang yang harus Anda sisihkan untuk kelahiran anak?

Fitri menyarankan Anda dapat mencari info biaya melahirkan sesar di rumah sakit yang diinginkan.

Kemudian, besaran biaya tersebut Anda bagi menjadi 11 bulan. Nah, nilai tersebutlah yang harus Anda sisihkan setiap bulannya.

Bila Anda tipikal orang yang susah menabung. Anda dapat menggunakan fasilitas tabungan autodebit untuk mengumpulkan dana melahirkan.

5. Jangan lupakan bentuk dana darurat

Widya menambahkan setiap pasangan juga wajib mempunyai dana darurat.

Tujuannya untuk mengamankan kondisi keuangan bila Anda atau pasangan terkena musibah.

Idealnya, jumlah dana darurat yang harus dimiliki pasangan adalah tiga kali dari jumlah pengeluaran bulanan.

"Bila dana tersebut belum terkumpul, Anda harus mulai mengumpulkannya setelah menikah," kata Widya.  

Anda dan pasangan bisa mengumpulkan dana darurat selama satu sampai dua tahun agar tidak mengganggu cash flow.

Widya mengingatkan dana darurat harus bersifat liquid artinya dapat diambil sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 4 5 6 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru