TIPS KEUANGAN - Anda yang hendak melakukan perencanaan keuangan mungkin masih bertanya-tanya, kapan ya saat paling tepat? Bahkan mungkin Anda merasa toh selama ini tidak melakukan perencanaan keuangan, tapi hidup masih baik-baik saja, tidak kekurangan. Umumnya ada alternatif jawaban yang biasa dikemukakan orang terkait kapan saat perlu melakukan perencanaan keuangan antara lain:
1.Saat gaji sudah besar
2.Saat sudah memiliki 1brumah dan 2 mobil dan tanah 1 kavling
3.Saat sudah kaya
Jika jawabannya saat gaji sudah besar, sebesar apa? Rp 5 juta? Rp 10 juta? Rp 25 juta? 50 juta? Harus jelas dan lebih spesifik jawabannya. Lagipula gaji besar itu relatif, ada yang menganggap gaji Rp 7 juta sudah cukup besar. Ada pula yang menganggap gaji Rp 20 juta masih tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat sudah memiliki 1 rumah, 2 mobil dan tanah 1 kavling. Jawaban ini agak spesifik, tapi kira-kira berapa lama lagi Anda akan memiliki itu semua? 3 tahun? 5 tahun? 10 tahun? Lalu setelah memiliki itu semua baru melakukan perencanaan keuangan? Masih cukupkah waktu tersisa.
Lantas alasan taerakhir kalau sudah kaya, sekaya apa? Memiliki harga Rp 100 juta? Rp 500 juta? Rp 1 miliar? Dan kira-kira kapan Anda akan sekaya itu?
Baca Juga: Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Yuk Lakukan Evaluasi Kesehatan Keuangan!
Menurut Aidil Akbar Madjid, Perencana Keuangan melakukan perencanaan keuangan yang tepat adalah saat memiliki pemasukan dan memiliki pengeluaran. Berikut ini latar belakang penjelasannya:
1.Perencanaan keuangan pasti terkait dengan uang dan bagaimana mengelolanya. Tentunya Anda harus punya uangnya lebih dulu. Nah, dari mana uangnya kalau tidak ada pemasukan? Dari mana pun asalnya, apakah itu pemberian, uang saku atau gaji.
2.Apabila sudah memiliki uangnya, maka Anda akan gunakan, paling tidak Anda simpan dulu di dompet, celengan atau tabung di bank. Kemudian akan Anda apakan uang tersebut? Investasi? Dibelanjakan? Maka di situ Anda sudah merencanakannya.
Baca Juga: Emangnya Butuh Jasa Perencana Keuangan?
Nah, sekarang Anda ingat-ingat kembali kapan Anda mulai memiliki pemasukan dan pengeluaran uang? Sejak Anda bekerja di Perusahaan? Yakin? Ingat saat Anda masih kuliah, dapatkah uang saku bulanan? Sejak kapan Anda mendapat uang saku? Sejak kuliah? Sejak SMA? Sejak SMP? Sejak SD? Kemungkinan besar Anda sudah memperoleh uang saku sejak masih SD.
Jadi, sebenarnya Anda sudah perlu melakukan perencanaan keuangan sejak kecil. Walaupun masih skala kecil. Hal ini wajar karena pendapatan Anda pun masih kecil. Saat pendapatan Anda semakin besar, maka perencanaan keuangan yang Anda perlukan pun semakin besar skalanya.
Jika dengan pendapatan Anda yang besar ini, Anda tidak lakukan perencanaan keuangan dengan baik, maka kemungkinan hasilnya di masa depan akan nol atau tidak maksimal. Anda akan mengalami kesulitan-kesulitan karena keterbatasan keuangan Anda. Tentu Anda berharap hal itu tidak terjadi bukan? Maka sebaiknya Anda membuat perencanaan keuangan sedini mungkin.
Baca Juga: Tips Mengatur Anggaran Keuangan Rumah Tangga
Selain itu Anda juga bisa memulai dengan membentuk kebiasaan sehari-hari yang akan membantu Anda dalam mencapai goal finansial.
Berikut ini ada 5 kebiasaan keuangan yang bisa Anda mulai terapkan:
1. Mencatat semua pemasukan dan pengeluaran secara teratur.
Catatan keuangan seperti ini akan memudahkan Anda untuk mengetahui secara rinci seluruh pemasukan dan pengeluaran serta kondisi keuangan Anda dari waktu ke waktu. Karena itu Anda bisa menentukan kapan saat yang tepat untuk mengerem pengeluaran atau kapan Anda bisa lebih santai dalam membelanjakan uang.
2. Hindari membeli apa pun di luar perencanaan
Membeli sesuatu di luar perencanaan (impulsive buying) merupakan salah satu musuh utama dalam perencanaan keuangan. Jadi jika Anda memiliki kebiasaan ini, Anda perlu berusaha menghentikan sesegera mungkin, agar goal finansial Anda bisa tercapai sesuai target waktu. Salah satu cara mencegah impulsive buying adalah dengan Menyusun daftar barang saat hendak berbelanja, terutama belanja bulanan dan hanya mengambil barang sesuai daftar tersebut. Kendati ada barang-barang di luar daftar sedang ada diskon atau promo, Anda harus tahan diri. Setiap kali Anda berbelanja selalu tanyakan ke diri sendiri, apakah barang tersebut memang benar-benar Anda perlukan saat ini atau kah Anda hanya ingin memilikinya? Tak jarang Anda sering berpedoman, asal punya aja dulu, makainya nanti saja.
3. Biasakan menentukan batas pengeluaran tertinggi untuk suatu barang atau kebutuhan.
Misalnya Anda ingin memberikan kado kepada saudara, teman atau kerabat lainnya, mulailah dengan menentukan batas tertinggi untuk pengeluaran tersebut. Hal ini bertujuan agar Anda hanya membeli sesuai batas kemampuan Anda, jangan sampai berlebihan di luar kemampuan. Jadi Anda perlu membuat standar sendiri sesuai ukuran kepantasan Anda dan kemampuan keuangan Anda.
Saat akhir pekan Anda ingin makan di restoran bersama keluarga, maka Anda tentu sudah paham range harga menu-menu dari restoran yang hendak Anda tuju. Saat merayakan momen tertentu, Anda bisa memilih restoran yang lebih eksklusif misalnya. Namun, jika hanya sekedar makan di akhir pekan, Anda bisa memilih restoran dengan harga standar. Penentuan batas pengeluaran tertinggi berperan penting nantinya dalam Anda menentukan pilihan-pilihan tersebut.
4. Budayakan menabung
Kebiasaan menabung yang perlu Anda lakukan adalah dengan menyisihkan secara rutin di awal saat Anda menerima gaji atau mendapat pemasukan. Hal ini agar mendisiplinkan Anda menyisihkan uang tabungan terlebih dulu, sebelum membayar aneka keperluan lainnya. Tabungan ini bisa Anda peruntukkan untuk dana darurat atau dana pension yang sudah Anda pisahkan rekeningnya, agar tidak diambil sewaktu-waktu.
5.Simpan uang tunai di dompet secukupnya
Saat ini kemudahan transaksi di berbagai gerai menjadikan konsumen yang tidak membawa uang tunai pun mudah berbelanja. Tentu ini menjadi tantangan bagi Anda yang mudah tergoda mulai dari jajan hingga diskon dan promo menarik lainnya. Sedangkan membatasi uang tunai di dompet secukupnya bertujuan agar Anda tidak mudah bertransaksi di gerai-gerai yang hanya menerima pembayaran tunai.
Jika Anda mulai rutin menerapkan 5 kebiasaan keuangan sehari-hari di atas, niscaya akan memudahkan Anda dalam melakukan perencanaan keuangan. Anda berarti sudah mengelola uang Anda dengan bijak, membelanjakan dengan cermat sesuai perencanaan.
Jika Anda beralasan bahwa Anda belum memerlukan perencanaan keuangan, karena Anda belum memiliki uang banyak, maka pandangan Anda tersebut perlu segera diubah. Dengan Anda melakukan perencanaan keuangan, maka Anda akan memiliki uang banyak untuk memenuhi tujuan-tujuan keuangan Anda.
Baca Juga: Pentingnya Ilmu Perencanaan Keuangan bagi Keluarga Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News