Jangan Terjebak! Hindari 10 Kesalahan Keuangan Ini

Rabu, 27 Agustus 2025 | 13:24 WIB Sumber: Investopedia
Jangan Terjebak! Hindari 10 Kesalahan Keuangan Ini

ILUSTRASI. Jangan Terjebak! Hindari 10 Kesalahan Keuangan Ini.


KONTAN.CO.ID -  Setiap orang pasti ingin memiliki masa depan finansial yang aman dan terjamin. Namun, perjalanan menuju kemapanan sering kali dipenuhi jebakan yang tidak disadari. 

Kebiasaan kecil yang terlihat sepele, jika dilakukan secara berulang, dapat mengikis kekayaan dan menjerumuskan kita ke dalam masalah utang yang serius. 

Memahami kesalahan-kesalahan umum ini adalah langkah pertama dan terpenting untuk membangun fondasi keuangan yang kuat, sebuah wawasan berharga yang dirangkum dari situs edukasi investasi, Investopedia.

Baca Juga: AS Resmi Berlakukan Tarif 50% untuk Produk India, Ketegangan Dagang Memanas

Hidup di Luar Batas Kemampuan

Ini adalah kesalahan fundamental yang menjadi penyebab utama banyak masalah keuangan. Gaya hidup yang melebihi penghasilan sering dipicu oleh keinginan untuk mengikuti tren atau standar hidup orang lain. 

Contoh paling nyata adalah penggunaan kartu kredit atau pinjaman online untuk membiayai pengeluaran sehari-hari, seperti makan, belanja, atau hiburan, padahal dana tunai tidak tersedia. 

Kebiasaan ini secara perlahan menumpuk utang dengan bunga tinggi yang sulit dilunasi, menjebak Anda dalam siklus utang yang tak berujung.

Gagal Membangun Dana Darurat

Tanpa dana darurat, Anda sangat rentan terhadap guncangan finansial. Kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau tagihan medis mendadak bisa langsung memaksa Anda untuk meminjam uang, menjual aset, atau bahkan mencairkan dana pensiun. 

Dana darurat idealnya mencakup biaya hidup minimal 3 hingga 6 bulan, dan berfungsi sebagai jaring pengaman yang melindungi Anda dari keterpurukan finansial saat situasi tak terduga datang.

Menunda Investasi untuk Masa Pensiun

Banyak orang berpikir bahwa investasi pensiun hanya perlu dipikirkan saat usia tua. Padahal, waktu adalah aset terbesar dalam investasi. 

Semakin cepat Anda mulai menyisihkan uang, bahkan dalam jumlah kecil, maka uang Anda akan tumbuh secara signifikan berkat kekuatan bunga majemuk. 

Menunda investasi satu atau dua tahun saja dapat membuat Anda kehilangan potensi pertumbuhan puluhan hingga ratusan juta rupiah di masa depan.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Man United untuk Hadapi Grimsby di Carabao Cup

Menggunakan Tabungan Pensiun untuk Lunasi Utang

Walaupun terlihat seperti solusi cepat, mencairkan dana pensiun, seperti dari BPJS Ketenagakerjaan atau dana lainnya, untuk melunasi utang adalah keputusan yang sangat fatal. 

Tindakan ini sering kali dikenai denda dan pajak yang besar, sehingga nilai uang yang Anda terima berkurang drastis. 

Yang lebih buruk, Anda telah menukar jaminan finansial di masa tua dengan pelunasan utang jangka pendek, membuat Anda harus memulai kembali dari nol.

Pengeluaran Langganan (Subscription) Berulang yang Tidak Perlu

Di era digital, kita terjebak dalam berbagai layanan berlangganan. Keanggotaan gym yang jarang dipakai, layanan streaming yang berlebihan, atau aplikasi berbayar yang terlupakan, sering kali menguras dompet secara perlahan tanpa disadari. 

Meskipun biayanya kecil, total pengeluaran tahunan dari semua langganan ini bisa sangat mengejutkan dan jauh lebih baik jika diinvestasikan.

Terlalu Boros pada Properti dan Kendaraan

Membeli rumah yang harganya jauh di atas kemampuan Anda dapat menyebabkan kesulitan finansial. Cicilan bulanan yang terlalu tinggi, ditambah dengan biaya pajak, perawatan, dan perbaikan, bisa membebani keuangan Anda. 

Sama halnya dengan membeli mobil baru yang nilainya langsung turun begitu keluar dari dealer. Lebih bijak jika Anda memilih properti atau kendaraan yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan, bukan hanya keinginan.

Salah Menggunakan Ekuitas Rumah (Home Equity)

Pinjaman dengan jaminan ekuitas rumah seharusnya digunakan untuk investasi yang bisa menaikkan nilai properti, seperti renovasi. 

Namun, banyak orang menggunakannya untuk membeli barang-barang konsumtif seperti liburan atau barang elektronik. 

Ini sangat berisiko, karena jika Anda gagal melunasi pinjaman, Anda berpotensi kehilangan rumah yang sudah Anda bangun.

Tonton: Pemerintah Akan Dirikan Kementerian Haji & Umrah, Dijamin Bebas Korupsi

Tidak Memiliki Anggaran Belanja

Tanpa anggaran, uang masuk dan keluar tidak terkendali. Anda akan sulit melacak ke mana saja uang Anda pergi, dan sering kali merasa kekurangan padahal penghasilan cukup. 

Membuat anggaran adalah fondasi pengelolaan keuangan yang baik, karena memungkinkan Anda untuk mengendalikan pengeluaran, menabung, dan mengalokasikan dana untuk investasi secara terencana.

Membeli Aset yang Nilainya Turun dengan Kartu Kredit

Menggunakan kartu kredit, pinjaman, atau bahkan paylater untuk membeli barang-barang konsumtif yang nilainya cepat turun, seperti pakaian desainer, gadget terbaru, atau perhiasan, adalah kesalahan besar. 

Anda tidak hanya harus membayar harga barang tersebut, tetapi juga bunga utang yang terus bertambah, bahkan saat nilai barang yang Anda beli sudah tidak seberapa.

Kurangnya Literasi Keuangan

Banyak orang menghindari belajar tentang keuangan pribadi karena dianggap rumit. Padahal, dengan memahami dasar-dasar seperti perbedaan antara aset dan liabilitas, cara kerja utang, dan pentingnya investasi, Anda dapat membuat keputusan finansial yang jauh lebih bijak. 

Luangkan waktu untuk membaca buku, mengikuti seminar, atau membaca artikel-artikel kredibel untuk meningkatkan pengetahuan Anda.

Selanjutnya: Kepala BPS Klarifikasi Isu Manipulasi Data Kemiskinan

Menarik Dibaca: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru