KONTAN.CO.ID - Dalam dunia investasi, fokus utama bukan hanya pada “berapa banyak untung” tetapi lebih pada “berapa banyak kerugian yang bisa dihindari”.
Sosok Charlie Munger terkenal karena pendekatan yang mengutamakan perlindungan modal dibanding mengejar keuntungan besar secara agresif, dilansir dari Investopedia.
Pendekatan ini bisa jadi pedoman penting bagi investor yang ingin membangun portofolio jangka panjang dengan risiko terkendali. Berikut tujuh pelajaran utama yang bisa diambil dari Munger:
Baca Juga: Kisah Jan Koum, Pendiri WhatsApp dari Keluarga Yahudi Miskin Ukraina
1. Prioritaskan Hindari Kerugian Besar
Munger menekankan bahwa satu kerugian besar bisa menghapus bertahun-tahun akumulasi keuntungan.
Menurutnya, menjaga margin of safety lebih penting daripada mengejar hasil maksimal. Dengan menghindari kerugian besar, kekayaan punya kesempatan untuk bertumbuh lewat efek penggabungan (compounding).
2. Gunakan Pemikiran Pembalikan (Inversion)
Munger menggunakan model berpikir inversion, yakni bertanya “apa saja yang bisa membuat saya gagal?” alih-alih “bagaimana saya sukses?”.
Dengan melakukan hal tersebut, investor bisa mengidentifikasi risiko-terbesar sejak awal dan menghindarinya.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Hemat yang Justru Bikin Keuangan Bocor!
3. Investasi di Bidang yang Anda Pahami
“Seseorang hanya sebaiknya berinvestasi pada apa yang ia tahu”, Munger mengingatkan pentingnya lingkaran kompetensi sendiri.
Masuk ke bisnis atau aset yang tidak dipahami bisa meningkatkan potensi kesalahan besar.
4. Tidak Terburu-Buru pada Tren atau Hype
Munger dan mitranya Warren Buffett memilih menjauh dari saham teknologi atau produk yang tengah naik daun jika tidak memahami secara mendalam.
Keputusan ini terbukti efektif saat gelembung dot-com dan krisis keuangan.
Tonton: Membongkar Kontaminasi Bahan Berbahaya Cesius 137 Isotop di Kawasan Industri Modern Cikande
5. Fokus pada Jangka Panjang
Aktivitas trading cepat dan mencari “kejutan untung” bisa membahayakan jika tidak memperhitungkan risiko.
Munger menekankan bahwa investor sebaiknya berpikir dalam hitungan dekade bukan kuartal, agar pertumbuhan majemuk bisa berjalan.
6. Disiplin dan Kesabaran
Keberhasilan investasi tidak selalu tampak spektakuler atau membuat deg-degan; seringkali justru tampak “membosankan”.
Munger mengajak kita untuk tetap disiplin walau pasar sedang ramai, karena seringkali hype mengundang risiko besar.
Baca Juga: Inilah Syarat Pemutihan Tunggakan Iuran Peserta BPJS Kesehatan
7. Konsentrasi yang Tepat Bukan Diversifikasi Berlebihan
Munger berpendapat bahwa jika Anda benar-benar memahami beberapa perusahaan unggulan, maka menyebar investasi terlalu luas justru bisa mengurangi potensi dan mempersulit pengendalian risiko. Tentu ini berlaku bagi investor yang sudah memiliki pemahaman kuat.
Investasi ala Charlie Munger bukan tentang kecepatan atau sensasi, melainkan tentang ketenangan, ketelitian, dan penekanan pada menghindari keputusan bodoh.
Bila Anda ingin membangun portofolio yang tahan guncangan serta bersifat jangka panjang, maka pelajaran-pelajaran di atas layak dijadikan panduan.
Selanjutnya: Penyaluran Kredit BNI Naik 10,5% Jadi Rp 812,2 Triliun Hingga September 2025
Menarik Dibaca: Utang Iuran BPJS Kesehatan akan Dihapus, Ini Kategori Peserta yang Dapat Keringanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News