ASURANSI - Anda ingin berinvestasi tetapi belum memiliki asuransi? Sebelum Anda melangkah lebih jauh dalam berinvestasi alangkah baiknya jika Anda memiliki asurasni terlebih dulu.
Apalah arti hasil investasi jika Anda tidak memiliki proteksi. Bisa-bisa hasil investasi Anda malah dipakai untuk membiayai hal-hal lainnya seperti biaya berobat ketika sakit atau bahkan meninggal dunia.
“Asuransi adalah proteksi atau perlindungan atas risiko. Jadi miliki asuransi apabila seseorang sadar dan tahu bahwa risiko yang ditanggung bisa terjadi ke dirinya.”ujar Eko Endarto, Perencana Keuangan Finansia Consulting.
Nah, sebagian besar masih sering salah kaprah dalam memahami asuransi. Karena itu, agar Anda tidak mendapatkan informasi yang kurang tepat mengenai asuransi, simak beberapa tips dari perencana keuangan.
Baca Juga: Cara Agar Klaim Asuransi Kesehatan Tidak Ditolak
Prinsip utama dalam memilih asuransi menurut Aidil Akbar Madjid, Financial Planner & Crypto Enthusiat ada tiga.
Pertama, asuransi adalah proteksi, perlindungan atas risiko yang bisa dihitung secara kualitatif (ada nominalnya).
Jadi ingat baik-baik asuransi bukanlah investasi. Jangan mengharapkan pengembalian dana seperti halnya produk-produk investasi.
Kedua, asuransi sesuai kebutuhan. Sesuai jenisnya asuransi terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Anda bisa memilih salah satu, misal asuransi jiwa saja atau asuransi kesehatan saja.
Namun jika memerlukan keduanya, keduanya bisa digabung, tentu dengan pembayaran premi yang lebih tinggi.
Ketiga, sesuaikan asuransi dengan situasi. Sebagai gambaran, asuransi kesehatan bersifat wajib untuk seluruh anggota keluarga. Tetapi asuransi jiwa hanya tepat bagi orang yang memiliki penghasilan dan punya tanggungan keluarga.
“Kalau dia punya penghasilan, tetapi tidak punya tanggungan, buat siapa nanti ahli warisnya, kan percuma.”jelas Aidil.
Baca Juga: Ketahui Rambu-Rambu Keuangan Sebelum Ajukan Utang Konsumtif
Senada dengan Aidil, prinsip utama memilih asuransi juga disampaikan Eko sebagai berikut.
1.Kebutuhan perlindungan
2.Kemampuan keuangan
3.Keamanan dan kestabilan perusahaan asuransi
Selain itu, Eko juga menambahkan beberapa poin penting yang harus Anda perhatikan sebelum Anda menandatangani polis asuransi.
1.Perlindungan
2.Syarat ketentuan klaim
3.Syarat ditolaknya klaim
Selain itu Anda juga perlu teliti dan hati-hati dalam berasuransi, agar Anda tidak mengulangi kesalahan yang sama yang acapkali terjadi pada sebagian besar nasabah asuransi.
Nah, Aidil memberikan beberapa panduan berasuransi yang bisa Anda gunakan sebagai pedoman sebelum memilih produk asuransi.
Pertama, kesalahan utama sebagian besar orang adalah menganggap asuransi adalah investasi. Padahal asuransi adalah proteksi. Lantas apa yang diproteksi dan berapa besaran ideal nilai proteksi tersebut?
Asuransi akan memberikan proteksi terhadap orang yang memiliki penghasilan dan memiliki tanggungan sebagai ahli waris. Besaran proteksi yang ideal adalah berapakah kebutuhan ahli waris/tertanggung untuk bertahan hidup atau sampai seorang mandiri dan berpenghasilan sendiri.
“Jadi gampangnya kalau tidak terjadi apa-apa, ya duit kita hilang, tanpa embel-embel yang lain.”jelas Aidil.