Bingung menghitung dana kuliah anak di masa depan, begini ini caranya

Sabtu, 13 April 2019 | 10:56 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Bingung menghitung dana kuliah anak di masa depan, begini ini caranya


BIAYA PENDIDIKAN - Anda sudah punya bayangan perkiraan berapa total biaya yang diperlukan untuk kuliah di perguruan tinggi saat ini dari masuk hingga lulus sarjana?

Saat ini kuliah baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta sama-sama membutuhkan biaya yang lumayan besar. Biaya kuliah per semester berkisar Rp 8 juta hingga Rp 15 juta.

Jika bisa lulus dalam waktu 4 tahun, berarti Anda membutuhkan dana Rp 64 juta hingga Rp 120 juta. Jadi, supaya target perolehan dana nanti tercapai saat si buah hati lulus SMA/SMK dan hendak melanjutkan ke perguruan tinggi, orang tua kudu teliti dan jeli dari sekarang baik dalam berhitung maupun berinvestasi.

Lantas apa saja yang perlu Anda lakukan sebelum menyiapkan dana kuliah?

Pertama, pastikan jangka waktu yang Anda miliki saat anak masuk kuliah. Jika anak Anda saat ini masih kelas 6 SD, berarti Anda masih ada waktu 6 tahun untuk menyiapkan dana kuliah.

Artinya, termasuk jangka panjang dalam berinvestasi nantinya. Lain halnya, jika anak Anda sudah kelas 3 SMP, berarti Anda tinggal punya waktu 3 tahun, berarti termasuk jangka pendek dalam berinvestasi menyiapkan dana kuliah.

Kedua, survei perguruan tinggi yang diminati, setidaknya dengan dua kategori, perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dengan program studi yang sekiranya diminati anak Anda.

Ini akan sangat berpengaruh terhadap besaran dana yang dibutuhkan. Informasi yang perlu Anda ketahui adalah komponen-komponen biaya yang dikenakan terhadap mahasiswa baru dan juga biaya-biaya yang diperlukan saat pergantian semester atau tahun akademik bagi mahasiswa lama. Hal ini guna merangkum biaya lebih rinci. Komponen biaya bagi mahasiswa baru yang terhitung besar adalah uang pangkal.

Saat ini hanya beberapa perguruan tinggi yang tidak mengenakan uang pangkal, salah satunya Universias Gadjah Mada, Yogyakarta. Sedang perguruan tinggi negeri lainnya menerapkan uang pangkal.

Di Universitas Indonesia misalnya menerapkan uang pangkal paling murah Rp 11 juta dan tertinggi Rp 45 juta (Fakultas Teknik). Jika anak Anda bisa masuk melalui jalur undangan yang dikirim lewat sekolah SMA/SMK ke perguruan tinggi negeri, Anda bebas uang pangkal ini dan hanya membayar biaya kuliah per semester.

Adapun besar uang pangkal di perguruan tinggi swasta di Jabodetabek berkisar Rp 20 juta hingga Rp 60 juta tergantung program studi yang dipilih. Biasanya program studi favorit yang menjadi unggulan kampus tersebut mematok uang pangkal cukup tinggi.

Biaya kuliah per semester ada dua jenis:  uang kuliah tunggal dan uang kuliah per SKS (Satuan Kredit Semester).

Saat ini perguruan tinggi negeri seperti UI, UGM, UPN menerapkan sistem uang kuliah tunggal. Jadi berapa pun jumlah SKS yang diambil tiap semester, biayanya sama. Artinya, jika ada mata kuliah yang nilainya jelek dan harus diulang, tidak terlalu membebani secara biaya.

Sedang perguruan tinggi swasta sebagian besar menerapkan biaya kuliah per semester dengan dua macam komponen: biaya SPP tetap dan biaya per SKS yang diambil. Sekedar contoh, beberapa perguruan tinggi swasta di Jabodetabek menetapkan biaya SPP tetap Rp 5 juta dan biaya per SKS adalah Rp 400.000. Jadi total biaya kuliah per semester adalah Rp 14,6 juta (asumsi mengambil maksimal 24 SKS).

Ketiga, memilih produk keuangan yang tepat untuk berinvestasi sesuai dengan target dana yang diperlukan. Tentu saja sebelum memilih produk keuangan ini Anda perlu menghimpun informasi dari lembaga keuangan terkait sebelum Anda berinvestasi.

Cara paling sederhana, Anda bisa menghimpun informasi dari media atau internet terlebih dahulu. Lalu Anda temui bagian customer service untuk meminta informasi lebih detil terkait produk keuangan yang hendak Anda pilih. Jangan lupa, minta brosur atau prospektus reksadana agar di rumah Anda bisa mencerna dan membandingkan produk satu dengan lainnya.

Keempat, menghitung dana kuliah yang diperlukan dibagi dengan jangka waktu yang Anda miliki, agar Anda bisa mencicil investasi setiap bulan.

Kelima, evaluasi kinerja produk keuangan yang telah Anda pilih guna memastikan hasil pengembangan investasi bisa sejalan dengan kenaikan biaya kuliah setiap tahun.

Mencicil investasi

Kunci menyiapkan dana pendidikan anak adalah pemilihan produk yang tepat. ”Membuat rencana pendidikan, setiap jenjang pendidikan dihitung dulu kebutuhannya dan ditempuh dengan menabung atau berinvestasi,” ujar Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan ZAP Finance.

“Pilih yang bisa mudah dibeli setiap bulan dari hasil menyisihkan penghasilan, secara umum yang ramah untuk setiap kalangan seperti reksadana atau emas,”jelas Prita.

Jika biaya kuliah diasumsikan perlu Rp 100 juta saat ini, maka pilihan investasi apa yang bisa Anda pilih buat membiayai kuliah anak Anda nantinya?

Menurut Eko Endarto, perencana keuangan dari Financia Consulting, kalau Anda hanya memiliki waktu 3 tahun untuk menyiapkan dana kuliah maka pilihan investasi adalah obligasi dan emas. Tiga tahun berarti hanya tersedia 36 bulan bagi Anda mencicil investasi.

Jadi Rp 100 juta dibagi 36 bulan, berarti Anda menyisihkan dana sebesar Rp 2,8 juta per bulan. Paling sederhana, dana sebesar itu dibelikan emas. Maklum obligasi seringkali langsung habis saat penawaran perdana.

Jika Anda memiliki waktu 6 tahun untuk menyiapkan dana kuliah, berarti termasuk jangka panjang, pilihan investasi bisa ke reksadana saham, reksadana campuran, atau langsung ke saham.

Anda bisa membeli reksadana melalui bank sebagai agen penjual reksadana dengan cara membeli rutin setiap bulan. Dengan asumsi dana Rp 100 juta dibagi dengan 72 bulan berarti Anda bisa mencicil berinvestasi sebesar Rp 1,4 juta per bulan untuk membeli reksadana.

Guna memastikan kedisiplinan Anda membeli rutin setiap bulan, sebaiknya pilih bank yang sekaligus menampung rekening gaji atau penghasilan Anda dengan sistem auto debet. Jadi, Anda tidak akan lupa setor atau pun transfer.

Imbal hasil investasi seperti reksadana saham atau reksadana campuran tahun 2019 ini berkisar 15% hingga 20%. Potensi imbal hasil investasi reksadana inilah yang diharapkan mampu mengimbangi laju kenaikan biaya kuliah tiap tahun yang berkisar 10%.

Karena itu, Anda sebagai investor wajib bertanya kinerja reksadana yang Anda pilih dalam 3 tahun terakhir, guna memastikan tren imbal hasil dari produk tersebut.

Nah, kini Anda sebaiknya jangan tunda lagi berinvestasi guna menyiapkan dana kuliah putra-putri Anda. Perhitungan di atas baru untuk 1 orang anak yang akan kuliah. Jika anak Anda lebih dari 1, silakan dikalikan sesuai jumlah anak yang hendak dibiayai kuliahnya. Sesuaikan jangka waktunya, semakin dini, semakin kecil jumlah dana yang harus Anda sisihkan per bulan untuk mencicil investasi.

Selamat berhitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru