Bagi yang kena PHK, begini cara kelola uang pesangon

Jumat, 13 September 2019 | 01:15 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Bagi yang kena PHK, begini cara kelola uang pesangon


ANGGARAN - JAKARTA. Uang pesangon bisa jadi sumber dana yang cukup untuk membiayai hidup Anda setelah terkena PHK. Dengan catatan, ANda dapat mengelola dana tersebut baik mungkin. 

Anda jangan terlalu merana atau berhura-hura untuk menghilangkan kesedihan akibat terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga: Mau tahu strategi bisnis Bukalapak paska dikabarkan PHK karyawan? simak ini...

Hidup Anda belum tamat kok ! Sebaiknya Anda mulai bangkit dari rasa sedih yang melanda. Karena, Anda masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di tempat baru.

Bagimana hidup saya selama tidak bekerja ? Minta orang tua gengsi dong !

Budi Raharjo, Financial Planner OneShildt mengatakan Anda dapat hidup dengan uang pesangon dan tabungan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tidak bisa melanjutkan

hidup.

Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com menilai uang pesangon dapat menjadi sumber kehidupan selama beberapa bulan. Bila Anda mempunyai dana darurat, hidup akan terjamin minimal hingga tiga bulan ke depan.

Eh, jangan lantas Anda berleha-leha. Anda wajib segera mencari pekerjaan baru. Anda dapat memanfaatkan koneksi untuk mendapatkan info pekerjaan.

Bila beruntung, Anda dapat direkomendasikan koneksi untuk masuk ke perusahaan tempatnya bekerja.   

Baca Juga: Gaji bulanan tak boleh tandas, ini langkah-langkah praktis mencegahnya

Sebelum sibuk mencari pekerjaan, baiknya Anda mengatur kembali kondisi keuangan. Karena, Anda hanya bergantung dengan pesangon dan tabungan.

Hitung kembali semua nilai aset

Hitung kembali semua nilai aset

Anda ambil note dan bolpen, kemudian mulai buat daftar aset liquid yang dimiliki. Yang dimaksud aset liquid adalah tabungan, dana darurat, uang pesangon, dan investasi.

Budi mengatakan total aset tersebut akan menjadi sumber dana Anda selama belum mendapatkan pekerjaan baru.

Baca Juga: Generasi millenial wajib memupuk dana darurat sejak dini

Buat daftar pengeluaran

Setelah itu, Anda buat daftar pengeluaran (normal) per bulan. Jangan lupa, Anda harus mencatat seluruh pengeluaran secara detil. Bila sudah, Anda total seluruh biaya pengeluaran tersebut.

Kemudian, Anda bagi total aset dengan total pengeluaran. Hasilnya, adalah tempo waktu Anda dapat hidup menggunakan dana tersebut.

"Seharusnya dana tersebut dapat menjamin hidup Anda dalam lima bulan ke depan," kata Budi.

Bagaimana kalau hasilnya tidak sampai lima bulan ? Anda wajib mengencangkan ikat pinggang alias berhemat.

Hilangkan pengeluaran hura-hura

Untuk berhemat, Anda dapat mengurangi atau menghilangkan anggaran entertaiment. Bila merasa terlalu berat, Anda dapat mengurangi sebagian dana hura-hura.

Misalnya, setiap weekend Anda selalu berbelanja baju baru. Anda dapat mengubahnya dengan membeli baju sebulan sekali.

Baca Juga: Gadjianku bantu perusahaan mempertahankan karyawan milenial

Atau saban hari Anda nongkrong di kedai kopi dengan biaya Rp 100 K per kunjungan. Anda dapat mengurangi intensitas kunjungan menjadi satu kali per minggu.

"Anda wajib berhemat selama belum mendapatkan pekerjaan baru," kata Budi.

Bila Anda memiliki beberapa jenis produk asuransi, sebaiknya tutup sebagian atau sisakan satu produk. Yang harus Anda pertahankan adalah asuransi kesehatan.

Alasannya, agar arus keuangan tidak terganggu bila Anda sakit dan harus dirawat.

Selain itu, selama belum bekerja Anda tidak perlu menabung. "Ini masa prihatin jadi lebih baik berhenti menabung dan investasi dulu," kata Budi.      

Jangan terburu-buru lunasi utang

Mumpung ada uang, Anda berpikir untuk melunasi semua utang dulu ? Stop jangan keburu lunasi utang Anda.

Baca Juga: Milenial mau investasi, coba berinvestasi emas secara digital

Karena, melunasi utang tidak selalu menjadi jalan terbaik untuk meringankan beban Anda setelah di PHK.

"Lebih baik jangan melunasi utang dulu dari pada membuat Anda berhutang lagi," kata Budi. Lebih baik Anda memperpanjang waktu pelunasan sehingga nilai cicilan dapat lebih kecil.

Bila utang tersebut adalah cicilan kendaraan, Anda dapat menjualnya. Dengan catatan, biaya transportasi Anda menjadi lebih murah.

Catat seluruh pengeluaran harian

Yang terakhir, Anda sebaiknya mencatat seluruh pengeluaran setiap hari. Dengan begitu Anda dapat mengetahui jumlah pengeluaran dan sisa uang yang dimiliki.

Widya mengatakan dengan disiplin mencatat pengeluaran Anda dapat lebih berhati-hati saat mengeluarkan uang.

Baca Juga: Ingin berinvestasi emas, buka dulu tabungan emas Pedagaian Digital

Anda dapat mencatat seluruh pengeluaran tersebut secara konvensional di dalam note. Atau Anda dapat menggunakan aplikasi akutansi yang dapat diunduh secara gratis melalui smartphone. 

 

  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru