Agar tidak perlu berutang, begini cara ortu menyiapkan dana pendidikan

Minggu, 22 September 2019 | 13:16 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Agar tidak perlu berutang, begini cara ortu menyiapkan dana pendidikan

ILUSTRASI. Ilustrasi menyiapkan dana pendidikan anak


ANGGARAN - JAKARTA. Anda berhutang atau menggadaikan emas untuk biaya sekolah anak, duh jangan sampai deh. 

Berutang hanya akan membuat arus keuangan Anda morat-marit. Karena, Anda harus menganggarkan dana membayar utang saban bulannya. Belum lagi, Anda harus membayar uang sekolah bulanan si kecil.

Baca Juga: Menyambut kelahiran, biaya bersalin wajib disiapkan sejak dini

Hal ini pasti buat Anda langsung sakit kepala! Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com menyarankan sebaiknya Anda mengumpulkan dana pendidikan sedini mungkin.

Anda dapat mulai mengumpulkan dana tersebut sejak dia masih ada di dalam kandungan. Dengan catatan, Anda juga mulai mengumpulkan dana untuk kelahirannya.

Bila pendapatan perbulan terbatas, Anda dapat mulai menabung dari usia anak satu bulan. Namun, saat Anda benar-benar tidak mempunyai cukup uang, mulailah menabung dua tahun sebelumnya.

Widya mengatakan ada strategi cara menabung dana pendidikan untuk anak. Jadi, Anda dan pasangan tidak perlu merasa tersiksa saat mengumpulkannya.

Survei biaya sekolah

Hal pertama yang harus Anda melakukan adalah survei biaya sekolah. Anda dapat mulai melakukan survei ini sejak bayi masih dalam kandungan. Atau tiga tahun sebelum si anak siap untuk bersekolah.  

Tujuannya, agar Anda dan pasangan mempunyai cukup banyak waktu untuk mengumpulkan dana masuk sekolah.  

Baca Juga: Usai gelar pesta perkawinan meriah, ini 4 cara cerdik mengelola angpao

Anda dapat mendatangi sekolah yang dituju untuk mencari tahu tentang fasilitas dan biaya. Anda juga dapat mencari informasi melalui internet atau menelpon ke customer service sekolah tersebut.

Anda boleh kok menanyakan secara detil biaya pendaftaran hingga biaya bulanan sekolah. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi yang lengkap.

Sebaiknya, Anda melakukan survei minimal dua atau tiga sekolahan. Sehingga, Anda memiliki cukup banyak referensi dan pilihan.

Oh ya, jangan lupa komunikasi dengan pasangan saat menentukan sekolah untuk si anak. Jangan sampai Anda dan pasangan bertengkar karena pilihan sekolah berbeda.

Widya mengatakan setelah survei selesai Anda sebaiknya memilih sekolah sesuai dengan kemampuan finansial. Jangan sampai, Anda dipaksa mengencangkan ikat pinggang untuk menutupi besarnya biaya pendidikan.

Panji Hartanto, Financial Planner menyarankan Anda dapat menyisihkan minimal 10% dari pendapatan untuk tabungan pendidikan anak.

Baca Juga: Agar hidup nyaman, pengantin baru wajib himpun dana darurat

Investasikan dana pendidikan

Hal kedua, Anda sebaiknya menginvestasikan dana pendidikan si anak. "Dengan menginvestasikannya dana Anda akan terlindungi dari kerugian inflasi," kata Widya.

Produk investasi apa yang cocok ? Pertanyaan ini pasti secara otomatis muncul di kepala Anda.

Kedua financial planner tersebut merekomendasikan beberapa jenis produk investasi.

Panji menyarankan Anda menempatkan tabungan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di reksa dana pasar uang. Karena, imbal hasil investasi tersebut sudah dapat melindungi dana tabungan dari inflasi.

Atau, Anda dapat menggunakan tabungan rencana yang ditawarkan oleh perbankkan. Produk tersebut membuat Anda disiplin menabung untuk memenuhi biaya pendidikan anak.

Baca Juga: Ingin foto prewedding di luar negeri dengan hemat, ikuti tiga cara berikut

Widya menyarankan Anda dapat menggunakan produk investasi deposito untuk dana pendidikan (PAUD).

"Anda juga dapat menginvestasikan dana tersebut pada reksadana saham bila ingin menyimpannya untuk jangka panjang," kata Widya.

Anda dapat mencairkan dana tersebut secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Cara ini cocok untuk Anda yang tidak ingin repot memiliki banyak produk investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru