TIPS KEUANGAN - Setiap orang pada saat usia produktif tentu memiliki waktu, tenaga dan pikiran yang maksimal untuk bekerja dan meraih penghasilan semaksimal mungkin. Namun situasi ekonomi nasional dan global seringkali menyebabkan inflasi tinggi. Sedang jika Anda berstatus karyawan swasta atau ASN, kenaikan gaji tiap tahun lebih rendah, bahkan masih jauh dari kenaikan inflasi.
Akibatnya, pengeluaran bulanan Anda pun meningkat mengikuti kenaikan harga barang dan jasa. Jika Anda hanya mengandalkan satu sumber penghasilan maka akan berdampak pada cash flow bulanan. Bisa jadi Anda akan mengurangi jumlah investasi yang telah rutin Anda lakukan sebelumnya. Bahkan juga menghemat pos-pos pengeluaran tertentu.
Jika sikon keuangan Anda seperti ini, maka saat masa produktif Anda akan kehilangan momentum untuk memaksimalkan porsi investasi agar tujuan finansial Anda bisa tercapai. Ingat bahwa semakin dini Anda memulai investasi, maka pengumpulan imbal hasilnya bakal makin besar.
Patut diingat bahwa penghasilan terdiri dari 2 macam yakni penghasilan aktif dan penghasilan pasif. Apa perbedaan kedua pendapatan tersebut? Menurut Sherly Sintia, CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance penghasilan aktif adalah penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan. Artinya, seseorang menukar tenaga dan waktu dengan penghasilan.
- Contoh penghasilan aktif :
- Pekerjaan utama
- Pekerjaan sampingan
- Bisnis
- Bakat
- Royalti
Penghasilan pasif adalah penghasilan yang diperoleh tanpa aktif bekerja, namun dibantu oleh adanya aset yang produktif. Artinya, seseorang harus memiliki penghasilan terlebih dahulu, lalu dibelikan aset di mana aset ini bisa produktif dan memberikan penghasilan.
Contoh penghasilan pasif:
- Aset produktif
- Aset investasi
Lantas strategi apa yang bisa dilakukan guna mengopimalkan kedua jenis penghasilan tersebut?
Jika Anda berada di usia produktif hingga nanti mencapai usia 45 tahun, maka penghasilan aktif akan lebih bermanfaat karena masih perlu mengembangkan modal aset.
Sedang bagi Anda yang saat ini berusia di atas 45 tahun, maka inilah momentum yang tepat untuk mengembangkan kedua jenis penghasilan yakni penghasilan aktif dan penghasilan pasif. “Kombinasikan penghasilan aktif akan menjadi solusi terbaik, karena ingin memaksimalkan penghasilan, meningkatkan kekayaan, kemudian memiliki penghasilan pasif untuk menggantikan penghasilan aktif (pensiun).
Ada beberapa manfaat penting memiliki penghasilan pasif. Berikut ini manfaat memiliki penghasilan pasif:
1.Memiliki tujuan keuangan yang jelas
Adanya penghasilan pasif akan membantu Anda mempercepat pencapaian tujuan keuangan Anda, sehingga Anda bisa lebih menghemat waktu mewujudkan tujuan keuangan.
2.Kestabilan kondisi finansial
Sebelum Anda mencapai kebebasan finansial, maka Anda harus mampu memiliki kestabilan kondisi finansial. Jika keuangan Anda sudah stabil, maka Anda akan lebih leluasa menempatkan dana-dana ke dalam pelbagai porfotolio investasi sehingga mampu meriah imbal hasil investasi yang optimal dan risiko investasi terukur yang sudah sesuai profil risiko Anda sebagai investor. Kestabilan finansial bakal mampu Anda wujudkan lebih cepat karena memiliki dua sumber yakni penghasilan aktif dan pasif.
3.Penghasilan tidak bergantung pada satu sumber
Adanya penghasilan pasif akan membantu Anda memenuhi kebutuhan hidup, kendati terjadi kenaikan harga barang dan jasa akibat pengaruh inflasi. Jika Anda hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, maka Anda akan merasa cashflow bulanan terganggu akibat kenaikan pengeluaran bulanan.
4.Kebebasan mengembangkan passion
Bagi kebanyakan orang yang fokus utama masih mengandalkan penghasilan aktif, maka akan tidak leluasa melakukan kegiatan yang sesuai dengan passion. Anda menjadi terbatas dalam mengembangkan passion. Lain halnya jika Anda memiliki penghasilan pasif yang sudah mampu mencukup kebutuhan Anda, maka Anda menjadi lebih punya banyak pilihan untuk melakukan kegiatan sesuai passion Anda.
Lantas jika sudah memiliki penghasilan pasif, adakah cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penghasilan pasif? Cara meningkatkan penghasilan pasif antara lain:
- Berhemat agar bisa menabung dan berinvestasi lebih banyak
- Menambah penghasilan aktif untuk memperbesar modal investasi
Sebagai gambaran penghasilan aktif dan penghasilan pasif bisa dilihat pada tabel simulasi berikut.
Simulasi pendapatan aktif vs pasif
Contoh 1 |
Contoh 2 |
Contoh 3 |
|||
SUMBER PENDAPATAN |
JUMLAH |
SUMBER PENDAPATAN |
JUMLAH |
SUMBER PENDAPATAN |
JUMLAH |
Gaji Bulanan |
Rp5.000.000 |
Gaji Bulanan |
Rp5.000.000 |
Gaji Bulanan |
Rp5.000.000 |
PENDAPATAN AKTIF |
|||||
|
|
Hasil bunga deposito Rp50 juta* |
Rp8.482 |
Hasil bunga deposito Rp50 juta* |
Rp8.482 |
PENDAPATAN PASIF |
|||||
|
|
|
|
Rata-rata Keuntungan Harian Warung** |
Rp100.000 |
PENDAPATAN AKTIF |
|||||
Total Pendapatan Setahun |
Rp60.000.000 |
Total Pendapatan Setahun |
Rp60.101.784 |
Total Pendapatan Setahun |
Rp96.601.784 |
*Menggunakan Deposito senilai Rp50 juta dengan bunga deposito 2,58% https://pusatdata.kontan.co.id/bungadeposito
**Berikut adalah contoh angka di daerah Jawa Tengah. Angka ini dapat berbeda-beda sesuai kotanya.
Simulasi di atas menunjukkan total pendapatan yang diperoleh dalam setahun memiliki selisih cukup signifikan antara yang hanya mengandalkan penghasilan aktif dengan yang menempatkan investasi di deposito dan yang memutar dananya untuk berjualan di warung.
Jika Anda memilih pengembangan investasi pada instrumen lain seperti obligasi, reksadana tentu imbal hasil yang diperoleh bakal lebih tinggi ketimbang hanya ditempatkan di deposito.
Oleh karena itu, saat Anda masih berada pada rentang usia produktif, optimalkan penghasilan Anda dan mulai membangun penghasilan pasif lewat instrumen investasi dan produk-produk keuangan, sehingga Anda tidak kehilangan momentum. Ingat, momentum ini berperan penting bagi Anda dalam membangun aset yang nantinya bisa menjadi aset produktif, seperti properti yang bisa Anda sewakan.
Semoga Anda terinspirasi untuk segera memulai membangun penghasilan pasif dan memaksimalkan penghasilan aktif di usia produktif. Yuk mulai dari sekarang!
Baca Juga: Lima Tanda Anda Sudah Merdeka Finansial dan Simak Strategi Mencapainya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News