Yuk Hitung Kebutuhan Dana Pensiun Mulai Sekarang

Rabu, 08 Maret 2023 | 06:35 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Yuk Hitung Kebutuhan Dana Pensiun Mulai Sekarang

ILUSTRASI. Dana pensiun.


TIPS KEUANGAN - Usia pensiun yang berlaku di perusahaan ada beberapa kebijakan. Usia pensiun paling umum adalah 55 tahun, ada pula 58 tahun dan beberapa ada yang 60 tahun.

Patokan usia pensiun ini penting dalam menghitung jangka waktu yang Anda miliki jika hendak membuat dana pensiun secara mandiri.

Langkah membuat dana pensiun mandiri dimaksudkan agar jika dana pensiun dari kantor terbilang minim hasilnya, maka Anda masih punya dana pensiun tambahan yang akan berguna saat masa pensiun tiba.

Anda tinggal menghitung usia pensiun yang berlaku di tempat Anda bekerja dan usia Anda saat ini. Misal usia pensiun yang berlaku 55 tahun dan usia Anda saat ini 35 tahun, maka berarti Anda memiliki jangka waktu 20 tahun dalam menghimpun dana pensiun mandiri.

Nah, agar Anda lebih mudah dalam memahami dan menghitung dana pensiun, mulai dari besaran dana yang disisihkan hingga hasil pengembangannya nanti, maka simak contoh kasus berikut ini:

Amir, seorang kepala keluarga yang kini berusia 35 tahun, memiliki istri sebagai ibu rumah tangga dan 2 anak dengan usia 3 tahun dan 5 tahun. Saat ini Amir bekerja di perusahaan swasta dengan gaji sebesar Rp 20.000.000/bulan.

Menghitung dana pensiun yang ideal untuk Amir perlu memperhitungkan beberapa faktor penentu kebutuhan biaya pensiun.

Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Executive ZAP Finance faktor penentu kebutuhan biaya pensiun meliputi:

  • Mau pensiun di mana
  • Mau hidup seperti apa
  • Apa kegiatan di masa pensiun
  • Bagaimana kebutuhan tanggungan anggota keluarga
  • Siapkan biaya kesehatan

Nah, Sherly melakukan perhitungan secara komprehensif dengan menggunakan kalkulator di website ZAP Finance, http://zapfinance.co.id/invidu-family/dana-pensiun/

Data-data yang dibutuhkan :

  • Usia saat iniĀ  : 35 tahun
  • Usia pensiun : 55 tahun
  • Estimasi harapan hidup : 25
  • Biaya hidup bulanan yang diinginkan saat pensiun : 80% x Rp 20.000.000 = Rp 16.000.000
  • Tingkat inflasi : 5%
  • Asumsi return investasi di masa pensiun : 12%
  • Nilai masa depan keinginan pengeluaran (per tahun) : Rp 509.433.159

Berdasarkan contoh kasus Amir, dengan asumsi kebutuhan biaya hidup bulanan 80% dari penghasilan = Rp 16.000.000, maka dana pensiun yang dibutuhkan Amir untuk 20 tahun mendatang adalah Rp 6.532.292.215 atau dibulatkan Rp 6,3 miliar.

Setelah melihat cara menghitung dana pensiun untuk Amir tersebut di atas, maka Anda bisa memiliki gambaran yang lebih gamblang, seberapa besar dana pensiun yang Anda butuhkan., sesuai dengan profil Anda saat ini yakni usia dan penghasilan bulanan Anda.

Lantas bagaimana cara membangun aset untuk pensiun? Menurut Sherly cara membangun aset untuk pensiun dapat terdiri dari:

  • Program hari tua pemerintah
  • Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
  • Investasi secara mandiri
  • Membangun aset produktif

Jika Anda hendak membuat dana pensiun melalui DPLK sebuah bank, maka dari contoh Amir bisa sebagai gambaran mengenai pengembangan investasi dana pensiun.

Berikut ini simulasi dana manfaat DPLK pada salah satu bank:

  • Usia AmirĀ  : 35 tahun
  • Rencana usia pensiun : 55 tahun
  • Pembayaran dana awal (sekali) : Rp 10.000.000
  • Iuran tetap bulanan : Rp 2.000.000
  • Nominal hasil simulasi:*
  • Total iuran: Rp 490.000.000
  • Hasil pengembangan: Rp 186.000.000
  • Total dana manfaat: Rp 676.000.000

*Hasil simulasi merupakan estimasi, hasil akhir sebenarnya dapat berbeda.

Baca Juga: Tips Mengatur Anggaran Keuangan Rumah Tangga

Berdasarkan simulai di atas, jika Amir hanya menggunakan 10% penghasilan untuk membayar iuran DPLK, target dana pensiun yang diinginkan belum tercapai.

Oleh karena itu, menurut Sherly alternatif yang bisa dilakukan jika target dana pensiun belum tercapai adalah sebagai berikut:

  • Menambah investasi secara mandiri
  • Melakukan penghematan
  • Kembali bekerja
  • Tinggal di tempat lebih kecil dan di kota yang biaya hidupnya lebih rendah

Baca Juga: Yuk Kenali Rambu-Rambu Berinvestasi

Berdasarkan contoh perhitungan dana pensiun untuk Amir tersebut, maka Anda mulai sekarang sudah bisa melakukan perhitungan kebutuhan dana pensiun Anda sendiri.

Ingat, semakin Anda menunda menyisihkan dana untuk keperluan dana pensiun, maka risikonya adalah waktu pengumpulan dana semakin pendek dan makin besar risiko tidak tercapai dana pensiun yang Anda perlukan nantinya.

Nah, akan lebih bijak jika Anda mulai sekarang berhitung secara menyeluruh terkait sikon keuangan Anda. Gunakan kalkulator finansial seperti di website ZAP Finance atau website lainnya, lalu Anda masukkan data-data sesuai profil Anda.

Lantas Anda bisa datang ke salah satu bank atau bisa juga perusahaan asuransi terkait untuk mengetahui produk yang paling cocok untuk penempatan dana pensiun Anda.

Semoga dengan gambaran hitungan dana pensiun di atas, membuat Anda lebih bersemangat untuk segera membuat dana pensiun. Selamat berhitung dan berinvestasi.

Baca Juga: Yuk Siapkan Dana Pensiun dan Tips yang Harus Dihindari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru