ANGGARAN - Kunci sukses sebuah anggaran keuangan rumah tangga adalah disiplin. Artinya, Anda wajib disiplin terhadap setiap pos-pos pengeluaran yang telah Anda alokasikan dalam sebuah anggaran keuangan rumah tangga maupun personal.
Salah satu kendala sebagian besar orang adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. “Prioritas pengeluaran adalah kebutuhan, bukan keinginan,”jelas Aidil Akbar Madjid, Financial Planner and Crypto Enthuiast.
Jika dahulu ada 3 kebutuhan primer yakni pangan, sandang dan papan. “Kalau sikon sekarang, sandang, tidak wajib, karena sudah punya.”ujar Aidil.
Karena itu Anda perlu membuat klasifikasi pengeluaran agar Anda bisa disiplin dengan alokasi anggaran yang telah Anda buat.
Pertama, kebutuhan mana yang tergolong wajib dan urgen, tidak bisa ditunda. Seperti makan, transportasi untuk bekerja, listrik, telepon, internet dan lain-lain.
Kedua, kebutuhan yang tergolong wajib, tetapi tidak urgen, bisa ditunda. Contoh, pakaian (karena masih punya), gadget baru (masih ada gadget lama yang berfungsi).
Ketiga, barang yang tidak butuh, tidak urgen, tidak usah dibeli, tidak berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
Jadi, setiap Anda memiliki keinginan membeli sebuah barang atau menggunakan sebuah jasa, cek barang atau jasa tersebut dengan 3 macam klasifikasi di atas.
Dengan cara tersebut Anda bisa mencegah pembelanjaan atau pengeluaran yang tidak urgen atau masih bisa ditunda bahkan tidak Anda perlukan sebenarnya.
Lantas adakah kiat supaya kedisiplinan Anda menjalankan dan menepati anggaran yang telah Anda buat tersebut ada hasil akhir yang bisa Anda petik?
Nah, Aidil menyarankan sebaiknya sebelum Anda membelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari, sisihkan dana mulai dari 10%, lalu bertahap 15% dan 25% sesuai kemampuan finansial bulanan Anda yang Anda sisihkan untuk berinvestasi.
Penyisihan dana tersebut sebaiknya dalam rekening terpisah supaya tidak mudah tercampur untuk keperluan lainnya. Atau Anda juga bisa memilih jenis investasi yang bisa disetor bulanan ke bank sebagai agen penjual produk keuangan seperti reksadana.
Evaluasi penyisihan dana tersebut misal 6 bulan atau setahun kemudian. Lihat angka hasilnya. Nah, itulah hasil akhir kedisiplinan Anda menepati alokasi anggaran keuangan.
Jika kemampuan finansial membaik atau pemasukan Anda ada peningkatan di tahun berikutnya, maka Anda bisa menaikkan persentase penyisihan dana tersebut.
Tips Belanja
Nah biasanya godaan terbesar dalam mendisiplinkan diri sendiri adalah belanja. Maklum, saat ini aneka platform aplikasi begitu gencar menawarkan promo-promo guna menarik konsumen berbelanja.
Lantas adakah kiat dalam berbelanja agar kita bisa disiplin dalam mengeluarkan uang sesuai alokasi annggaran keuangan rumah tangga?
Anda bisa mencoba tips yang diberikan oleh Eko Endarto, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting.
Pertama, catat semua daftar belanja Anda dan ingat belanja hanya sesuai catatan. Jadi, Anda jangan menambah belanjaan di luar catatan.
Kedua, belanja cari yang diskon, supaya dapat harga lebih murah. Tetapi ingat, jangan sampai terbalik. Adanya diskon membuat Anda belanja di luar catatan.
Ketiga, gunakan pembayaran secara tunai atau setara tunai, misal uang tunai atau kartu debit.
Oh ya, membuat anggaran keuangan ini bukan menjadikan Anda orang yang pelit. Tetapi lebih kepada membelanjakan uang sesuai perencanaan dan anggaran. Agar Anda tidak mudah menambah pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dibeli atau dikonsumsi.
Semoga, tips ini menambah semangat Anda untuk disiplin menjalankan anggaran keuangan Anda.
Baca Juga: Cek, Daftar Pengeluaran Rutin yang Bikin Tabungan Bocor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News