Tips alihkan dana traveling untuk 4 kebutuhan finansial yang krusial saat pandemi

Jumat, 02 Oktober 2020 | 13:52 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Tips alihkan dana traveling untuk 4 kebutuhan finansial yang krusial saat pandemi

ILUSTRASI. Warga menikmati pemandangan di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020).


MENATA KEUANGAN - Di masa pandemi virus corona baru, penting untuk Anda mengatur keuangan berdasarkan prioritas kebutuhan. Bagi para penyuka traveling, kegiatan tersebut bisa jadi harus ditunda. 

Jadi, alokasi dana untuk traveling pun bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial lainnya. 

Nah, berikut tips mengelola dana traveling “nganggur” yang tak terpakai saat pandemi, menurut Lifepal.co.id:

1. Melunasi utang

Jika memang dana traveling yang tak terpakai mencukupi untuk melunasi utang, maka sebaiknya Anda memilih langkah ini. Di masa pandemi yang serba tidak menentu, ada baiknya Anda membebaskan diri dari berbagai beban keuangan, termasuk utang. 

Jika utang Anda ada di lebih dari satu institusi keuangan, pilihlah yang bunganya paling besar terlebih dahulu. Baru setelah itu, jika masih mencukupi, Anda bisa menghitung-hitung untuk melunasi utang lain yang bunganya lebih kecil.

Baca Juga: Cara agar kantong tetap aman saat resesi melanda

2. Dana darurat

Dana darurat adalah uang yang tersedia dan mudah diambil sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Pos dana darurat jadi solusi untuk kebutuhan yang tidak disangka-sangka, mendadak, yang memerlukan penanggulangan segera. 

Pada umumnya, di dalam kondisi normal, pengumpulan dana darurat minimal 3 kali pendapatan atau pengeluaran tiap bulan. Misalnya, jika per bulan Anda menghabiskan Rp 5 juta untuk segala kebutuhan, maka persiapkan minimal Rp 15 juta sebagai dana darurat. 

Tapi, di dalam kondisi pandemi seperti ini, sebaiknya jumlah uang di kantung dana darurat diupayakan minimal 6 kali pendapatan atau pengeluaran bulanan.

Baca Juga: Resesi di depan mata, ini 6 tips keuangan di masa sulit

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru