2. Cari produk sesuai kebutuhan
Risza menyarankan kita membeli produk asuransi kesehatan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian kita tidak terbebani saat membayar premi saban bulan.
"Asuransi kesehatan adalah kebutuhan sekunder, jadi tidak perlu berlebihan," katanya.
Baca Juga: Bagi yang kena PHK, begini cara kelola uang pesangon
Bila tidak masalah berbagi ruangan rawat inap, silakan beli produk perawatan kelas tiga. Sebaliknya, jika Anda suka berobat ke luar negeri, ya, pilihlah produk yang menyediakan fasilitas tersebut.
Saat ini tersedia banyak produk asuransi kesehatan, sehingga Anda mempunyai banyak pilihan. Buang rasa malas untuk mempelajari masing-masimg produk agar mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Buanglah rasa gengsi agar nilai premi yang harus dibayarkan tidak sampai mencekik leher.
3. Pelajari sistem pembayaran asuransi kesehatan
Hal yang tidak boleh Anda lewatkan adalah mempelajari sistem pembayaran asuransi kesehatan. Jangan sampai Anda susah membayar tagihan karena salah memilih produk.
Baca Juga: Gaji Rp 8 juta per bulan, ini saran perencana keuangan untuk mengolahnya
Risza menjelaskan, ada tiga sistem pembayaran asuransi kesehatan. Pertama, dengan sistem reimburse yakni Anda harus menalangi pembayaran seluruh tagihan rumah sakit. Baru setelah itu, Anda dapat mengajukan klaim kepada pihak asuransi untuk penggantian pembayaran.
Kedua, dengan sistem kartu yakni Anda cukup menyerahkan kartu asuransi untuk pembayaran tagihan pengobatan. Ketiga, dengan sistem santunan yakni pihak asuransi akan memberikan uang tunai selama Anda sakit.
Anda akan mendapatkan dana sesuai dengan kesepakatan yang dibuat. Dengan begitu, Anda dapat mengumpulkan uang tersebut untuk pembayaran tagihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News