Gaji Rp 8 juta per bulan, ini saran perencana keuangan untuk mengolahnya

Selasa, 30 Juli 2019 | 12:41 WIB   Reporter: Tri Sulistiowati
Gaji Rp 8 juta per bulan, ini saran perencana keuangan untuk mengolahnya


ANGGARAN - JAKARTA. Perusahaan menawarkan gaji Rp 8 juta, jangan lantas Anda tolak. Karena, Anda tetap bisa hidup layak dengan jumlah gaji tersebut.

Fitri Agustina, Financial Planner OneShildt melihat seseorang dengan gaji setara Upah Minumum Regional (UMR) saja bisa hidup cukup. Jadi, seseorang bergaji Rp 8 juta sudah pasti bisa hidup layak."Bila Anda belum mempunyai keluarga, sangat mungkin untuk dapat menabung dengan gaji tersebut," katanya.

Demikian pula dengan Widya Yuliarti, Financial Planner Finansialku.com, menyarankan setiap orang harus pintar mengolah gaji yang diterima. Tujuannya, Agar Anda tidak sampai merasa kekurangan dan berujung terlilit utang.

Baca Juga: Viral tolak gaji Rp 8 Juta, ini yang harus diperhatikan fresh graduate

Kedua financial planner ini menyarankan empat langkah berikut, Andai Anda bergaji Rp 8 juta per bulan.  

Pertama, Anda sisihkan sekitar 30% dari total gaji untuk pengeluaran produktif. Widya menjelaskan pengeluaran produktif adalah pengeluaran untuk memenuhi tabungan atau investasi.

"Dana tersebut dipakai untuk tabungan dana darurat, liburan, dan investasi," katanya.

Nominal pembagiannya dapat Anda sesuaikan dengan keinginan. Misalnya, Anda bagi Rp 1 juta untuk tabungan dana darurat, Rp 1 juta untuk tabungan dana liburan lalu sisanya Rp 400.000 Anda gunakan untuk investasi dalam bentuk reksa dana.

Baca Juga: Bisakah penentuan besaran gaji karyawan berdasarkan asal kampusnya?

Kedua, Anda alokasikan sekitar 20% dari gaji untuk membayar premi asuransi kesehatan. Ini bisa dilakukan bila Anda tidak mendapatkan fasilitas asuransi dari perusahaan.

Kalau Anda menjadi tulang punggung keluarga, sebaiknya gunakan dana tersebut untuk membeli asuransi jiwa. Agar, kehidupan keluarga tetap terjamin meskipun Anda sudah tiada.

Opsi lainnya, menurut Fitri, dana tersebut bisa juga digunakan untuk membayar cicilan utang kendaraan. Selain itu, Anda juga dapat gunakan untuk membayar utang kartu kredit.

Ketiga, Anda ambil sekitar 10% dari total gaji untuk anggaran sedekah bulanan.

Keempat, Anda manfaatkan 40% dari gaji untuk mencukupi seluruh biaya konsumsi sehari-hari. "Dana tersebut sudah termasuk untuk membayar sewa kos, makan, dan entertaiment," kata Widya.

Baca Juga: Viral lulusan UI tolak gaji Rp 8 juta, ini gaji fresh graduate versi BPS

Baca Juga: Viral lulusan UI tolak gaji Rp 8 juta, ini tanggapan resmi Universitas Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati

Terbaru