Strategi Investasi Buffett 2025: Buy‑and‑Hold vs Saham Baru

Senin, 29 September 2025 | 08:42 WIB
Strategi Investasi Buffett 2025: Buy‑and‑Hold vs Saham Baru

ILUSTRASI. Strategi Investasi Buffett 2025: Buy?and?Hold vs Saham Baru.


Sumber: Investopedia  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Warren Buffett, investor legendaris sekaligus CEO Berkshire Hathaway, kembali menjadi sorotan pada tahun 2025.

Dengan strategi investasinya yang selalu ditunggu-tunggu, Buffett mengungkap sejumlah saham andalan yang tetap dipertahankan serta beberapa posisi baru yang ia ambil.

Keputusan ini memberikan gambaran bagaimana “Sang Dukun dari Omaha” menyiapkan portofolionya menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Baca Juga: Dolar Tertekan Senin (29/9) Pagi, Jelang Rilis Data Ekonomi dan Ancaman Shutdown

Saham Lama yang Tetap Jadi Andalan

Dikutip dari Investopedia, Buffett masih mempertahankan beberapa saham besar yang selama ini menjadi tulang punggung portofolio Berkshire Hathaway.

Apple tetap menjadi posisi teratas meskipun Buffett sudah melepas sebagian kepemilikannya. American Express juga masih dipertahankan sejak pertama kali dibeli pada 1991 dan tidak pernah dijual kembali.

Bank of America juga tetap berada dalam portofolio meski terjadi pengurangan lebih dari 4 persen pada kuartal kedua 2025.

Coca-Cola, yang dibeli sejak 1988, masih dipegang penuh dan menjadi bukti konsistensi filosofi buy and hold. Sementara itu, Chevron mendapat tambahan kepemilikan baru, menunjukkan keyakinan Buffett terhadap prospek jangka panjang perusahaan energi tersebut.

Posisi Baru Buffett di Tahun 2025

Selain mempertahankan saham lamanya, Buffett juga membuka posisi baru di beberapa sektor. Ia masuk ke saham perusahaan properti seperti Lennar dan D.R. Horton. Buffett juga membeli saham Nucor, produsen baja besar, dengan nilai investasi signifikan.

Yang paling mengejutkan adalah pembelian besar pada UnitedHealth Group, senilai lebih dari 1,6 miliar dolar AS.

Padahal, saham ini tengah tertekan akibat isu regulasi dan kontroversi di sektor kesehatan. Keputusan ini menunjukkan keyakinan Buffett bahwa fundamental perusahaan tetap kuat meski menghadapi tekanan eksternal.

Selain itu, Buffett memperbesar kepemilikan di Constellation Brands, produsen bir dan minuman, serta menggandakan posisinya di Pool Corp, penyedia perlengkapan kolam renang.

Langkah ini memperlihatkan keberanian Buffett dalam melihat peluang jangka panjang di sektor konsumen dan industri khusus.

Tonton: Shell Lepas Bisnis SPBU di Indonesia Mulai 2026, Ada Apa?

Filosofi Investasi yang Konsisten

Bersumber dari Investopedia, filosofi investasi Buffett tidak berubah. Ia tetap lebih suka fokus pada sejumlah kecil perusahaan dengan keunggulan kompetitif jelas ketimbang melakukan diversifikasi berlebihan. Prinsip ini konsisten dengan keyakinannya bahwa kualitas lebih penting daripada jumlah.

Buffett juga menyiapkan cadangan kas besar mencapai 344,1 miliar dolar AS pada kuartal terbaru.

Dana ini memberinya fleksibilitas untuk menangkap peluang ketika pasar mengalami tekanan. Strateginya mengikuti prinsip klasik: membeli saat orang lain takut, dan memegang investasi jangka panjang pada perusahaan yang memiliki moat atau keunggulan bisnis berkelanjutan.

Warren Buffett membuktikan bahwa strategi investasi sukses tidak selalu berarti mengejar tren, melainkan tetap konsisten pada prinsip dasar.

Menjelang 2025, ia masih mengandalkan saham-saham lama seperti Apple, Coca-Cola, dan American Express, namun juga berani mengambil posisi baru pada sektor properti, baja, hingga kesehatan.

Dengan filosofi yang solid dan cadangan kas besar, Buffett menegaskan bahwa kesabaran, keyakinan, dan visi jangka panjang tetap menjadi kunci dalam membangun portofolio investasi.

Selanjutnya: Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 Jadi Rp 2.198.000 per Gram Hari Ini, Senin (29/9)

Menarik Dibaca: Infinix Note 40 Pro+ Menyematkan Fitur Fast Charging 100W, Isi Daya Cuma 30 Menit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru