Uang

Nilai Kekayaan Saat Pensiun yang Menentukan Anda Miskin, Kelas Menengah, atau Kaya

Jumat, 27 September 2024 | 09:14 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Nilai Kekayaan Saat Pensiun yang Menentukan Anda Miskin, Kelas Menengah, atau Kaya

ILUSTRASI. Saat pensiun, kekayaan bersih dilihat dari total hasil tabungan, utang, dan investasi seumur hidup.


PENSIUN - Saat pensiun, kekayaan bersih dilihat dari total hasil tabungan, utang, dan investasi seumur hidup. Ukuran ini sering kali dijadikan acuan dalam masyarakat apakah seseorang itu masuk ke dalam kelompok miskin, kelas menengah, atau kaya.

Mendefinisikan Kelas Ekonomi di Masa Pensiun

Mengutip GoBankingRates, saat pensiun, kelas ekonomi Anda dapat dikategorikan secara luas menjadi empat kelompok berbeda.

Masing-masing ditentukan oleh kekayaan bersih dan kemampuan finansial mereka, mulai dari pensiunan dengan sumber daya terbatas hingga yang kaya. 

Artikel ini membahas mengenai pensiunan di Amerika. Namun bisa dijadikan sedikit gambaran dengan kondisi yang ada di Indonesia.

Menurut Moneywise, berikut adalah kategori kekayaan bersih orang miskin, kelas menengah (dan kelas menengah atas), dan kaya:

1. Pensiunan miskin: 

Pensiunan miskin diprediksi memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 10.000 atau setara dengan Rp 151 juta. Ini sering kali tanpa kepemilikan properti, yang memaksa banyak orang untuk bergantung terutama pada Jaminan Sosial atau pensiun minimal.

Baca Juga: 4 Tips Mengatur Keuangan dari Warren Buffett yang Bisa Anda Contek

2. Pensiunan kelas menengah: 

Pensiunan kelas menengah memiliki prediksi kekayaan bersih rata-rata sekitar US$ 281.000 Rp 4,247 miliar. Kelompok ini biasanya mencakup ekuitas rumah dan tabungan pensiun.

3. Pensiunan kelas menengah atas: 

Pensiunan kelas menengah atas memiliki kekayaan bersih antara US$ 201.800 (Rp 3,050 miliar) dan US$ 608.900 (Rp 9,202 miliar). 

Mereka memiliki aset yang beragam dan menikmati dana pensiun yang nyaman.

4. Pensiunan kaya: 

Pensiunan kaya memiliki kekayaan bersih mulai dari US$ 1,9 juta (Rp 28,716 miliar).

Kelompok ini memiliki lebih banyak kebebasan finansial dan mampu membeli kemewahan dan perencanaan warisan.

Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya

Pensiunan Miskin dan Kelas Menengah Bawah Paling Berjuang

Menurut sebuah studi oleh USC Schaeffer Center for Health Policy & Economics dan Columbia University Mailman School of Public Health, orang Amerika kelas menengah bawah yang mendekati usia pensiun lebih buruk keadaannya daripada dua dekade lalu dan sering kali berjuang untuk membayar perawatan kesehatan dan perumahan. 

Di sisi lain, orang Amerika kelas menengah atas telah melihat harapan hidup dan kekayaan mereka meningkat.

Banyak orang lanjut usia sering dibebani dengan utang — khususnya utang medis, kartu kredit, dan hipotek. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kekayaan bersih negatif saat pensiun, yang berarti total utang bertambah lebih banyak daripada total aset.

Berdasarkan data dari Consumer Financial Protection Bureau, National Council on Aging melaporkan bahwa lebih dari satu dari lima orang dewasa yang lebih tua dengan pendapatan di bawah US$ 25.000 memiliki utang medis. 

Baca Juga: Atur Keuangan Ala Generasi Sandwich

Pada tahun 2019, Center for Retirement Research juga menemukan bahwa 85% rumah tangga Amerika yang berusia 65 tahun ke atas memiliki utang kartu kredit — dan lebih dari satu dari empat rumah tangga orang dewasa yang lebih tua masih membayar hipotek setelah berusia 65 tahun.

Menentukan kelas ekonomi Anda di masa pensiun berdasarkan kekayaan bersih lebih dari sekadar ukuran keberhasilan finansial. Ini adalah panduan untuk perencanaan masa depan dan pilihan gaya hidup. Apakah Anda ingin menaiki tangga ekonomi atau mencari masa pensiun yang stabil? Memahami keuangan Anda adalah langkah pertama yang harus diambil.

Selanjutnya: IHSG Melemah Pada Perdagangan Jumat (27/9) Pagi, BMRI, BBNI, BBCA Top Losers LQ45

Menarik Dibaca: IHSG Menghadapi Tantangan, Investor Diminta Cermat dalam Pengelolaan Portofolio

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru