Mahasiswa Wajib Tahu: Strategi Jitu Kelola Keuangan Efektif

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:35 WIB
Mahasiswa Wajib Tahu: Strategi Jitu Kelola Keuangan Efektif

ILUSTRASI. Mahasiswa Wajib Tahu: Strategi Jitu Kelola Keuangan Efektif. (Ilustrasi/Unsplash)


Sumber: Universitas Al Azhar Indo  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Mengelola keuangan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa, terutama bagi mereka yang hidup jauh dari orang tua atau mengandalkan uang saku bulanan.

Keterbatasan pendapatan, kebutuhan akademik, serta godaan gaya hidup membuat pengaturan keuangan perlu dilakukan secara lebih disiplin sejak dini.

Bagi mahasiswa, pengelolaan keuangan yang baik bukan semata soal menekan pengeluaran, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang sehat. Kebiasaan ini akan menjadi bekal penting ketika memasuki dunia kerja dan menghadapi tanggung jawab keuangan yang lebih besar.

Dengan perencanaan yang tepat, mahasiswa tetap dapat memenuhi kebutuhan kuliah, menjaga gaya hidup yang wajar, serta menyiapkan cadangan dana tanpa harus merasa kekurangan di akhir bulan.

Baca Juga: Pilih Investasi Emas atau Perak? Pahami Keunggulan dan Risiko Masing-Masing Investasi

Menyusun Anggaran Bulanan yang Realistis

Langkah awal yang perlu dilakukan mahasiswa adalah menyusun anggaran bulanan secara sederhana dan realistis. Anggaran ini berfungsi sebagai panduan untuk mengelola uang saku, baik yang berasal dari orang tua, beasiswa, maupun pekerjaan paruh waktu.

Anggaran sebaiknya mencakup pos kebutuhan utama seperti makan, transportasi, biaya kuliah, pulsa atau internet, serta kebutuhan akademik lainnya. Setelah itu, alokasikan dana untuk kebutuhan tambahan seperti hiburan atau nongkrong, dengan batas yang jelas.

Dengan anggaran yang terencana, mahasiswa dapat mengetahui sejak awal berapa besar dana yang bisa dibelanjakan setiap minggu. Cara ini membantu menghindari pengeluaran berlebihan di awal bulan yang sering berujung pada kesulitan keuangan di minggu terakhir.

Memahami Prioritas Kebutuhan Mahasiswa

Mahasiswa perlu memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan mencakup hal-hal yang berkaitan langsung dengan proses belajar dan kehidupan dasar, sementara keinginan lebih bersifat konsumtif dan tidak mendesak.

Kebiasaan mengikuti tren atau gaya hidup teman sering kali menjadi penyebab pengeluaran membengkak. Tanpa disadari, pengeluaran kecil yang dilakukan berulang dapat menggerus uang saku secara signifikan.

Menurut penjelasan yang dilansir dari Universitas Al Azhar Indonesia, kemampuan mengendalikan konsumsi sejak masa mahasiswa sangat penting untuk membentuk pola keuangan yang sehat dan bertanggung jawab di masa depan.

Baca Juga: Investor Pemula: Cara Cerdas Berinvestasi Dana Terbatas

Membiasakan Mencatat Pengeluaran Harian

Mencatat pengeluaran harian merupakan kebiasaan sederhana namun berdampak besar bagi keuangan mahasiswa. Dengan mencatat setiap transaksi, mahasiswa dapat mengetahui ke mana uang mereka digunakan secara detail.

Pencatatan ini bisa dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi keuangan yang kini banyak tersedia. Dari catatan tersebut, mahasiswa dapat mengevaluasi pengeluaran mana yang masih bisa ditekan atau dihindari.

Kebiasaan ini juga membantu meningkatkan kesadaran finansial, sehingga mahasiswa lebih berhati-hati sebelum mengeluarkan uang untuk hal yang kurang penting.

Menyisihkan Tabungan dan Dana Darurat

Meskipun masih berstatus mahasiswa, menabung tetap perlu dilakukan. Menabung tidak harus dalam jumlah besar, yang terpenting adalah konsistensi. Menyisihkan sebagian kecil uang saku setiap bulan sudah cukup untuk membangun kebiasaan positif.

Selain tabungan, mahasiswa juga disarankan mulai menyiapkan dana darurat. Dana ini dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti biaya kesehatan, perbaikan alat penunjang kuliah, atau keperluan mendadak lainnya.

Dana darurat membantu mahasiswa terhindar dari kebiasaan berutang kepada teman atau menggunakan pinjaman konsumtif yang berisiko menimbulkan masalah keuangan.

Mengelola Penghasilan Tambahan dengan Bijak

Sebagian mahasiswa memiliki penghasilan tambahan dari pekerjaan paruh waktu, magang berbayar, atau usaha kecil. Penghasilan ini sebaiknya tidak langsung dihabiskan, melainkan dikelola dengan perencanaan yang jelas.

Prioritaskan penggunaan penghasilan tambahan untuk menambah tabungan, membayar kebutuhan akademik, atau mengurangi beban uang saku bulanan. Dengan demikian, mahasiswa tidak sepenuhnya bergantung pada satu sumber dana.

Pengelolaan penghasilan tambahan yang bijak juga melatih mahasiswa memahami nilai uang dan pentingnya perencanaan keuangan jangka menengah.

Tonton: Media Asing Soroti Langkah Indonesia Cabut 22 Izin Kehutanan Usai Banjir Sumatera

Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Evaluasi keuangan perlu dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan. Mahasiswa dapat membandingkan anggaran dengan realisasi pengeluaran untuk melihat apakah ada pemborosan yang perlu diperbaiki.

Evaluasi ini membantu mahasiswa menyesuaikan anggaran di bulan berikutnya agar lebih sesuai dengan kebutuhan aktual. Perubahan jadwal kuliah, aktivitas organisasi, atau kebutuhan akademik dapat memengaruhi pola pengeluaran.

Bersumber dari panduan pengelolaan keuangan Universitas Al Azhar Indonesia, evaluasi rutin menjadi langkah penting agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan kondisi keuangan yang dinamis tanpa kehilangan kendali.

Dengan pengelolaan keuangan yang terencana, disiplin, dan realistis, mahasiswa dapat menjaga kestabilan finansial selama masa studi. Kebiasaan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan sehari hari, tetapi juga membentuk fondasi literasi keuangan yang kuat untuk masa depan.

Selanjutnya: Aktivitas Kebugaran Terus Meningkat, Padel Meroket Hingga 1.684%

Menarik Dibaca: Kenaikan Suku Bunga BoJ Guncang Pasar Kripto, Begini Saran bagi Investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru