SAM Sukuk Syariah Sejahtera
Produk reksadana pendapatan tetap syariah besutan Samuel Asset Management (SAM) ini mulai ditawarkan sejak 10 Februari 2010. Minimal pembelian awal Rp 100.000 dan biaya jasa manajer investasi maksimal 1,8% per tahun.
Produk ini bertujuan memperoleh imbal hasil stabil bagi pemegang unit penyertaan, dengan berinvestasi pada efek sukuk yang diterbitkan negara dan sukuk korporasi.
Sejak diluncurkan SAM Sukuk Syariah Sejahtera secara konsisten memberikan imbal hasil di atas indeks acuan. Dalam tiga tahun terakhir, produk reksadana ini bahkan membukukan imbal hasil sebesar 24,97% per 19 Oktober 2020.
"Produk ini dapat dimanfaatkan oleh investor yang ingin memperoleh imbal hasil stabil," kata Agus Yanuar, Direktur SAM.
Ada pun dana kelolaan SAM Sukuk Syariah Sejahtera saat ini sebesar Rp 117 miliar. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan dana kelolaan mengalami peningkatan menjadi Rp 200 miliar.
Terkait strategi menggenjot dana kelolaan, SAM akan terus menjalankan strategi dan program marketing yang telah disesuaikan dengan kondisi pandemi.
Antara lain melakukan update informasi dan kondisi perkembangan ekonomi terkini secara berkala kepada investor. "Kombinasi keduanya yang kami andalkan," ujar Agus.
Untuk memaksimalkan pengembangan return, SAM Sukuk Syariah Sejahtera mengalokasikan aset 95,3% pada sukuk dan 4,7% pada pasar uang. Alokasi industri atau sektornya yaitu government bonds 79,3%, telekomunikasi 10,7%, pasar uang 4,7%, pertambangan 4,4%, dan utilitas 0,87%.
Saat ini, SAM lebih banyak menaruh dana di sukuk negara, karena pertimbangan likuiditas dan risiko kredit lebih rendah ketimbang sektor korporasi. Pilihan sukuk korporasi lebih selektif dan mayoritas teralokasi pada sukuk korporasi peringkat minimal setara AA demi pengendalian peningkatan risiko kredit.