“Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) besok diperkirakan akan kembali ramai peminat. Ini menjadi salah satu pemicu akan membaiknya ekonomi Indonesia dan rupiah akan diuntungkan dengan kondisi tersebut,” ujar Fikri ke Kontan.co.id.
Fikri memperkirakan, rupiah hari ini akan berada di rentang Rp 13.800-Rp 14.100 per dollar AS. Sedang hitungan Sutopo, rupiah nakal ada di kisaran Rp 13.900-Rp 14.100 per dollar AS.
Bahkan, Fikri menyatakan, rupiah belum akan kembali ke level Rp 14.000 per dollar AS dalam pekan ini. “Dari sisi yield SUN Indonesia juga termasuk yang sangat prospektif," kata dia.
Baca Juga: Cadangan devisa Mei 2020 naik, ekonom Bank Permata ramal rupiah di Rp 13.800
Ekonom IKS Eric Sugandi menilai, cadangan devisa Indonesia yang akan kembali meningkat bulan ini bakal menguatkan otot rupiah. “Di bulan ini, cadangan devisa masih bisa naik ke US$ 131 miliar-US$ 132 miliar," katanya kepada Kontan.co.id.
Karena itu, dia memproyeksikan rupiah akan menguat ke level Rp 13.700 sampai Rp 14.000 per dollar AS pada Juni 2020.
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2020 naik US$ 2,6 miliar menjadi US$ 130,5 miliar dibanding April lalu sebesar US$ 127,9 miliar. Pendorongnya: penarikan utang luar negeri pemerintah dan penempatan valuta asing perbankan di BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News