Kebebasan Finansial Bisa Dilihat dari 7 Level Kekayaan Ini, Anda Masuk yang Mana?

Selasa, 24 September 2024 | 07:46 WIB   Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie
Kebebasan Finansial Bisa Dilihat dari 7 Level Kekayaan Ini, Anda Masuk yang Mana?

ILUSTRASI. Pakar keuangan pribadi Amerika Grant Sabatier, merilis tujuh level kekayaan yang menentukan kebebasan finansial seseorang. KONTAN/Muradi


  • Level 3: Ruang bernapas

Pada level ini, Anda telah keluar dari siklus gaji ke gaji. Uang tambahan memungkinkan pengeluaran yang tidak perlu. Anda tidak lagi stres karena harus membayar tagihan bulanan. Dengan mengetahui kondisi keuangan Anda yang baik, Anda memiliki cukup uang untuk sesekali makan di luar, berlibur, dan hal-hal yang tidak penting lainnya.

Cara naik: Fokus pada penghapusan utang berbunga tinggi dan tingkatkan tingkat tabungan Anda. Memprioritaskan ke mana uang Anda pergi memastikan Anda akan terus membangun kekayaan sambil menikmati hasilnya.

  • Level 4: Stabilitas

Pada titik ini, Anda telah membangun fondasi yang kokoh. Pengeluaran sehari-hari dan keadaan darurat yang tak terduga tidak membuat Anda khawatir. Level ini tentang keamanan dan mengetahui bahwa satu tagihan tak terduga tidak akan membuat Anda terjerat utang.

Cara naik: Pertahankan kontribusi rutin untuk tabungan dan investasi Anda. Pastikan Anda memiliki polis asuransi yang sesuai (kesehatan, jiwa, cacat) untuk melindungi aset dan pendapatan Anda.

Baca Juga: Ini Nilai Kekayaan Bersih yang Mendefinisikan Kelas Atas, Menengah, dan Bawah

  • Level 5: Fleksibilitas

Kini Anda dapat mengambil lebih banyak risiko atau mempertimbangkan perubahan hidup — seperti perubahan karier atau kewirausahaan — tanpa rasa takut. 

Fleksibilitas memungkinkan Anda mengikuti hasrat Anda, karena uang Anda dapat menanganinya.

Cara naik: Terus bangun aliran pendapatan yang beragam dan lakukan investasi strategis. Real estat, saham, dan bisnis sampingan adalah cara umum untuk membangun fleksibilitas finansial.

Baca Juga: Pembatasan BBM Membawa Dilema, Beban Fiskal Berkurang, tapi Daya Beli Lesu

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terbaru