Dengan tren pertumbuhan investor baru yang terus naik dalam beberapa tahun terakhir, Ramdhan meyakini jumlah investor baru pada sukuk ritel SR014 akan kembali tumbuh. Hal ini tidak terlepas dari masih besarnya potensi investor ritel di Indonesia dan likuiditas yang ada saat ini juga masih berlimpah.
Dengan kupon yang tetap lebih menarik dibanding deposito, lalu dapat diperdagangkan di pasar sekunder, serta sifatnya yang aman dan bebas risiko, Ramdhan meyakini penjualan SR014 masih akan terus bertambah hingga masa penutupan.
Salah satu mitra distribusi sukuk ritel SR0014, yakni PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyebut penjualan SR014 sejauh ini juga sudah melampaui ekspektasi. BNI mematok target awal yang diajukan ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 400 miliar.
“Per 14 Maret, penjualan SR014 di BNI sudah mencapai Rp 812 miliar atau sudah lebih dari 200% target yang kami ajukan ke Kemenkeu,” kata Plt. Wakil Pemimpin Divisi Wealth Management BNI Teddy Satriadi kepada Kontan.co.id, Senin (15/3).
Baca Juga: Penjualan SR014 diperkirakan tidak akan kesulitan untuk bisa menembus Rp 15 triliun
Teddy bilang, sejauh ini pihaknya menilai minat investor terhadap SR014 masih cukup baik. Padahal, kupon yang ditawarkan SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah SBN ritel.
Walau begitu, Teddy bilang kupon tersebut masih relatif menarik jika dibandingkan suku bunga acuan BI dan yield obligasi acuan dengan tenor sama. Oleh karena itu, penjualannya pun sejauh ini masih diminati dan berhasil melampaui target.
“Namun, jika dibandingkan dengan SR013, secara nominal (penjualan) SR014 di BNI lebih kecil. Hal ini kami tengarai akibat kupon SR013 memang lebih tinggi dibanding SR014. Selain itu banyak likuiditas pasar sudah terserap di ORI019 yang penjualannya berdekatan,” imbuh Teddy.
Baca Juga: Meski Mini, Imbal hasil yang Ditawarkan SR014 Tetap Menarik