Hasil survei Nielsen Singapura itu mengungkap beberapa temuan menarik. Salah satunya, orang Indonesia menyukai kuliner siap santap di luar rumah, meskipun masih ada yang belum menggunakan aplikasi untuk memesan-antar makanan.
Survei mengungkap bahwa 95% konsumen urban Indonesia menikmati masakan siap santap dalam 3 bulan terakhir. Lalu, sekitar 58% di antara mereka memesan masakan siap santap melalui layanan pesan-antar makanan.
Nah, rata-rata konsumen di area perkotaan memesan hampir 3 kali masakan siap santap melalui layanan pesan-antar makanan per minggu.
Lalu,soal jenis masakan, menu masakan seperti apa yang paling banyak mereka pesan lewat layanan pesan-antar?
Ternyata, masakan Indonesia masih menjadi favorit (82%), disusul oleh masakan siap saji (80%), dan minuman (49%) merupakan jenis kuliner yang sering dipesan melalui layanan pesan-antar makanan, seperti GoFood.
Baca Juga: Margin gurih, Grab dan Gojek juga bersaing ketat di bisnis pengantaran makanan
Demografi konsumen layanan pesan-antar berbeda untuk waktu makan siang dan makan malam.
Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial (22%), serta pegawai swasta (44%).
Adapun untuk makan malam, pemesanan dari rumah mendominasi orderan.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa potensi bisnis kuliner yang menyediakan layanan pesan-antar masih luas.
Selain urbanisasi dan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terus bergulir, masih ada 42% konsumen di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir.
Oke, sudah kita baca beberapa data survei pasar yang menarik. Lalu, kira-kira, strategi bisnis kuliner seperti apa yang bisa kita petik dari temuan survei di atas?
JIka Anda masih mengikuti artikel ini, silakan lanjutkan di halaman berikut, ya...