Otoritas dari Sebuah Rekam Jejak
Otoritas di balik nasihat Buffett berasal dari rekam jejaknya yang panjang. Sejak mengambil kendali pada pertengahan 1960-an, ia telah mengubah Berkshire dari pabrik tekstil yang mulai bangkrut menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Keberhasilan ini dibangun di atas disiplin dalam mengalokasikan modal ke bisnis yang memiliki keunggulan, seperti asuransi, infrastruktur energi, transportasi, dan merek-merek konsumen.
Rekam jejak ini membuktikan bahwa struktur industri sering kali lebih penting daripada strategi, dan menahan diri bisa sama pentingnya dengan memilih.
Tonton: Trump Klaim China Lebih Butuh AS, Tak Khawatir Poros Beijing-Moskwa
Relevansi Abadi dalam Setiap Siklus Pasar
Prinsip "pasir hisap" ini tetap relevan di setiap kondisi pasar. Saat booming, pembiayaan yang mudah bisa menutupi fundamental yang lemah, mendorong penambahan kapasitas yang pada akhirnya akan menekan laba di masa depan.
Sebaliknya, saat resesi, seruan untuk melakukan pengeluaran “transformasional” di sektor-sektor bermasalah mungkin menjanjikan pemulihan yang cepat, tetapi pada akhirnya bisa memperpanjang kerugian jika kekuatan struktural yang mendasarinya masih ada.
Bagi para investor dan direksi, pelajaran praktisnya adalah membedakan antara kemunduran siklus, di mana modal tambahan bisa menghasilkan laba yang menarik, dan kelemahan struktural, di mana modal kemungkinan besar akan tenggelam.
Analogi "pasir hisap" Buffett bertahan karena menerjemahkan masalah alokasi modal yang kompleks menjadi aturan yang sederhana: prioritaskan kualitas bisnis dan struktur industri sebelum berkomitmen pada dana tambahan.
Selanjutnya: ICX Catat Total Dana yang Dihimpun Mencapai Rp 230 Miliar per Agustus 2025
Menarik Dibaca: Promo Weekday Superindo & Hypermart 1-4 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Aneka Jamur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News