TIPS HUNIAN - Bagi pasangan muda yang baru saja membeli hunian, membeli perabot tentu menjadi aktivitas yang sangat menguras dana.
Ketika dana terkuras, maka upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan semakin sulit. Hal itu pun bisa berdampak besar pada penurunan kualitas hidup.
Lantas, bagaimana cara tepat berbelanja perabot tanpa mengorbankan kesehatan keuangan?
Baca Juga: Ingin mencari rumah? Perhatikan 9 syarat rumah sehat berikut ini
6 Cara belanja perabot rumah tanpa merusak kesehatan finansial
Berdasarkan keterangan resmi dari Lifepal, berikut 6 tips belanja perabotan atau peralatan rumah tangga tanpa merusak kesehatan finansial:
1. Siapkan dana jauh-jauh hari
Jika dana Anda terbatas, maka lakukan perencanaan untuk belanja perabot. Hal yang bisa dilakukan yakni membelinya secara bertahap demi kesehatan keuangan Anda.
Buat daftar mengenai perabot yang dibutuhkan di berbagai ruangan, dan estimasi harga masing-masing barang tersebut lalu jumlahkan seluruhnya. Ketika jumlah dana yang dibutuhkan untuk membeli perabot sudah diketahui, tentukanlah waktu untuk berbelanja.
Anda bisa membuka rekening baru untuk mengumpulkan dana belanja perabot atau menyisihkan uang 20% dari pendapatan bulanan Anda ke reksadana pasar uang untuk mengumpulkan dana belanja.
Baca Juga: Di tengah pandemi, kredit multiguna perbankan masih melaju
2. Prioritaskan beli yang “dibutuhkan” terlebih dulu
Perabot yang menjadi prioritas biasanya adalah lemari es, kompor, peralatan masak standar, tempat tidur, kasur, lemari baju, berbagai meja pelengkap, dan kursi.
Mengingat barang-barang tersebut akan sering digunakan dalam jangka panjang, maka belilah yang berkualitas bagus.
3. Untuk barang elektronik, pakai strategi upgrade jika kekurangan dana
Setiap keluarga memiliki beban keuangan yang berbeda-beda dan mampu membeli peralatan elektronik penting bermerek terkenal dan kualitas nomor satu.
Untuk itu, jika ingin punya peralatan elektronik, bisa dengan membeli yang sesuai dengan dana saat ini. Jika memang penghasilan bertambah dan kondisi keuangan membaik, Anda pun bisa melakukan upgrade ke peralatan elektronik dengan ukuran atau kapasitas lebih besar kalau memang dibutuhkan.
Baca Juga: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) Ingin Mencatatkan Pertumbuhan Bisnis 8%-9%
4. Jangan termakan gimmick saat beli barang elektronik
Dalam memilih peralatan elektronik, jangan pernah abaikan kualitas dan konsumsi daya listrik. Lakukan riset yang lebih mendalam seputar produk yang ingin Anda beli. Mintalah referensi untuk peralatan elektronik dari rekan atau saudara Anda sebelum membeli.
Cari tahu lebih dalam seputar cara perawatan serta lokasi servis peralatan elektronik yang Anda incar. Tanyakan juga kepada penjual tentang konsumsi daya listrik harian dari barang tersebut.
5. Jika tak dapat diskon, beli perabotan bekas juga disarankan
Tidaklah salah untuk membeli perabotan bekas berupa kursi, meja, lemari, rak, dan perabot non-elektronik lainnya. Selama perabot itu masih bagus dan layak pakai, tentu Anda bisa menghemat pengeluaran dengan tidak membeli yang baru dengan harga yang lebih mahal.
Baca Juga: Di tengah pandemi, pasar hunian di bawah Rp 2 miliar masih menggeliat
6. Berutang untuk beli perabotan boleh, namun ada syaratnya
Membeli perabot dengan cicilan kartu kredit tentu boleh dilakukan, asalkan:
- Anda memang sangat membutuhkan perabot itu
- Cicilan tersebut bersifat tanpa bunga atau tanpa biaya layanan
- Anda mendapat potongan harga jika melakukan pembayaran lewat kartu kredit
- Jumlah cicilan utang Anda saat ini tidak melebihi 35% dari penghasilan bulanan
- Barang yang Anda beli dengan cicilan adalah barang untuk penggunaan dalam jangka waktu lama
Selanjutnya: Ini syarat terbaru pengajuan KPR rumah subsidi pemerintah 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News