3. Aset yang Menghasilkan Uang: Kunci untuk Pendapatan Pasif dan Pembangunan Kekayaan
Kepemilikan aset yang menghasilkan uang merupakan faktor penting dalam akumulasi kekayaan yang berkelanjutan.
Aset-aset ini, seperti properti sewaan, bisnis, atau saham pembayar dividen, menghasilkan pendapatan rutin tanpa memerlukan tenaga kerja aktif yang konstan. Aliran pendapatan pasif ini menumbuhkan kekayaan bahkan ketika pemiliknya tidak bekerja secara aktif.
4. Kepemilikan dan Apresiasi Aset: Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang
Kepemilikan aset yang mengalami apresiasi seperti real estat dan saham adalah cara utama orang kaya meningkatkan kekayaan mereka dari waktu ke waktu. Aset ini cenderung tumbuh nilainya, sering kali melampaui inflasi dan memberikan pengembalian jangka panjang yang substansial.
Demikian pula, pasar saham secara historis telah memberikan keuntungan jangka panjang yang kuat.
Baca Juga: Potensi Penerimaan Pajak Dari Crazy Rich Indonesia Bisa Capai Rp 50 Triliun
5. Peran Inflasi: Bagaimana Inflasi Semakin Memperlebar Kesenjangan Ekonomi
Meski inflasi mengikis daya beli uang, inflasi juga sering kali meningkatkan harga aset, yang menguntungkan mereka yang memilikinya.
Fenomena ini, yang dikenal seperti inflasi harga aset, memungkinkan pemilik aset melihat nilai nominal kepemilikan mereka meningkat seiring waktu.
Inflasi juga memberikan keuntungan bagi mereka yang telah meminjam untuk berinvestasi dalam aset. Ketika tingkat harga umum meningkat, nilai riil utang menurun. Seiring waktu, individu kaya yang telah memanfaatkan utang untuk memperoleh aset menemukan bahwa biaya riil utang mereka berkurang sementara nilai aset mereka meningkat.
Baca Juga: 4 Tanda Utama Seseorang Termasuk dalam Warga Kelas Bawah Tanpa Menyadarinya