KONTAN.CO.ID - Generasi Z kini menjadi kekuatan baru di dunia kerja modern. Banyak di antara mereka yang memilih jalur gig economy karena fleksibilitasnya yang tinggi dan peluang kerja yang beragam.
Gig economy adalah sistem kerja yang berbasis proyek atau tugas jangka pendek, di mana seseorang bekerja secara mandiri tanpa terikat kontrak tetap. Contohnya adalah pengemudi ojek online, penulis lepas, desainer grafis, hingga pekerja digital di berbagai platform freelance.
Model kerja seperti ini menawarkan kebebasan waktu dan kesempatan menentukan proyek sendiri. Namun di sisi lain, gig economy juga menghadirkan tantangan besar dalam hal pengelolaan keuangan.
Baca Juga: Panduan Cerdas Mengelola Gaji Pertama untuk Masa Depan Stabil
Pendapatan yang tidak menentu, ketiadaan tunjangan, dan minimnya perlindungan sosial menjadi hal yang perlu diantisipasi sejak dini. Mengutip dari Investopedia, ada sejumlah strategi penting yang dapat membantu pekerja muda menjaga stabilitas finansial di tengah penghasilan yang fluktuatif.
Pahami Sumber Pendapatan dan Buat Anggaran Fleksibel
Pendapatan pekerja gig umumnya tidak tetap karena bergantung pada jumlah proyek yang diterima. Untuk itu, penting membuat anggaran yang menyesuaikan kondisi keuangan setiap bulan.
Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran secara rutin agar mengetahui batas kemampuan finansial dengan jelas.
Dengan perencanaan seperti ini, keputusan belanja dapat dilakukan lebih bijak tanpa mengorbankan kebutuhan utama.
Siapkan Dana Darurat yang Lebih Besar
Bagi pekerja dengan penghasilan tidak stabil, dana darurat menjadi prioritas utama. Idealnya, dana ini setara dengan enam hingga dua belas bulan biaya hidup agar bisa digunakan saat proyek menurun atau muncul keadaan mendesak.
Investopedia menekankan pentingnya kebiasaan menabung otomatis setiap kali menerima bayaran, sehingga dana cadangan terus bertambah tanpa terasa membebani.
Kelola Pajak dan Asuransi Secara Mandiri
Berbeda dengan karyawan tetap, pekerja gig harus mengurus sendiri kewajiban pajak dan perlindungan asuransinya. Sisihkan sekitar 25 hingga 30 persen pendapatan untuk pembayaran pajak tahunan agar tidak menumpuk di akhir tahun.
Selain itu, pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja secara mandiri guna melindungi diri dari risiko finansial yang tidak terduga.
Hindari Gaya Hidup Konsumtif
Kemudahan berbelanja online dan pengaruh tren media sosial membuat Gen Z lebih rentan terhadap pengeluaran impulsif. Untuk menjaga keuangan tetap sehat, biasakan menunda pembelian barang yang tidak mendesak.
Fokuslah pada kebutuhan produktif seperti pelatihan keterampilan, perangkat kerja, atau investasi jangka panjang yang dapat mendukung karier.
Mulai Berinvestasi Sejak Dini
Meski penghasilan pekerja gig tidak selalu stabil, investasi tetap bisa dilakukan dalam jumlah kecil namun rutin. Reksa dana, saham, atau instrumen pensiun mandiri dapat menjadi pilihan untuk membangun aset jangka panjang.
Konsistensi jauh lebih penting daripada nominal setoran, karena waktu akan memperkuat pertumbuhan nilai investasi melalui efek bunga majemuk.
Tonton: Negosiasi Pasokan BBM Masih Alot, Shell Bakal Temui Kementerian ESDM
Diversifikasi Penghasilan dan Keterampilan
Mengandalkan satu sumber pendapatan atau satu klien saja bisa berisiko tinggi. Oleh sebab itu, pekerja gig perlu memiliki lebih dari satu jalur penghasilan.
Misalnya, seseorang bisa mengajar secara daring sambil menerima proyek desain lepas. Di saat yang sama, tingkatkan kemampuan digital seperti analisis data, desain visual, atau pemasaran daring agar peluang kerja semakin luas.
Kelola Keuangan Seperti Profesional
Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, Gen Z dapat memanfaatkan aplikasi keuangan untuk mencatat transaksi, membuat anggaran, serta memantau investasi.
Disiplin dalam pengelolaan uang sama pentingnya dengan keterampilan teknis. Anggaplah diri sebagai kepala keuangan pribadi yang setiap keputusannya harus berdasarkan data, bukan emosi sesaat.
Bekerja di gig economy memang memberi kebebasan luar biasa, tetapi kebebasan itu juga menuntut tanggung jawab finansial yang lebih besar. Dengan manajemen uang yang cermat dan disiplin dalam menabung, pekerja muda dapat menikmati fleksibilitas karier tanpa mengorbankan keamanan finansial di masa depan.
Selanjutnya: Promo HokBen Bundling Oishii Ojol, Paket Rame-Rame Komplit Mulai Rp 38.000-an
Menarik Dibaca: Promo HokBen Bundling Oishii Ojol, Paket Rame-Rame Komplit Mulai Rp 38.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News