Tips Investasi Reksadana bagi Investor Moderat

Selasa, 21 Maret 2023 | 04:51 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Tips Investasi Reksadana bagi Investor Moderat

ILUSTRASI. Reksadana.


TIPS INVESTASI - Apakah Anda tergolong investor moderat? Investor moderat adalah investor yang memiliki tingkat toleransi risiko menengah, tergolong cukup berani mengambil risiko saat berinvestasi, namun masih berhati-hati terhadap perubahan nilai investasi pada portofolio investasi yang dimiliki.

Tipe investor moderat tidak seperti investor konservatif yang sekedar menyelamatkan dana dari inflasi, tetapi investor moderat mengharapkan profit yang lebih besar dengan tetap tidak menginginkan pengurangan nilai pokok investasi (risiko) yang signifikan dari semula.

“Moderat adalah tipe investor yang seimbang, maka jangka waktu tujuan investasi jadi penting. Jadi sesuaikan produk, profil risiko dan tujuannya.”ujar Eko Endarto, perencana keuangan Finansia Consulting.

Sebagai investor moderat tentu Anda memiliki nyali berinvestasi lebih tinggi ketimbang investor konservatif.  Tapi, tentu saja selain nyali, Anda juga perlu membekali diri dengan strategi investasi agar mampu meraih tujuan investasi, khususnya strategi dalam memilih reksadana sebagai instrumen investasi.

Karena itu, simak strategi investasi reksadana bagi investor moderat yang dibagikan oleh Shelry Sintia CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance sebagai berikut:

  • Mulai terapkan strategi investasi reksadana untuk investor moderat dengan dollar cost averaging (berkala) dan lumpsum (sekaligus) jika ada dana lebih
  • Pilih reksadana sesuai dengan profil moderat yaitu risiko menengah
  • Investor moderat perlu menghindari porsi terlalu besar di reksadana saham

Baca Juga: Tips Berinvestasi Reksadana bagi Pemula

Lantas Anda perlu menetapkan pilihan jenis reksadana dan juga mengatur portofolio penempatan dana pada tiap jenis reksadana yang Anda pilih. Ingat, pengaturan portofolio ini sangat berguna dalam mengoptimalkan imbal hasil investasi dan juga menyeimbangkan kemungkinan risiko investasi reksadana satu dengan lainnya.

Bagi investor moderat umumnya portofolio reksadananya memiliki risiko rendah hingga sedang.

Berikut ini strategi atur portofolio reksadana bagi investor moderat:

  • Reksadana pasar uang 20%
  • Reksadana pendapatan tetap 30%
  • Reksadana campuran 50%

Proporsi reksadana campuran tertinggi yakni50% agar mampu meraih imbal hasil investasi yang tinggi, tetapi juga masih ada antisipasi yang ditopang oleh reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap.
Jika Anda sebagai investor moderat telah menetapkan tujuan investasi dengan sejumlah dana yang akan Anda tempatkan pada tiap produk reksadana, maka Anda perlu memilah-milah penempatan dana sesuai tujuan investasi masing-masing.

Cara pemilahan dana tersebut akan memudahkan Anda dalam memantau perkembangan imbal hasil baik per bulan atau per tahun dan juga akan memudahkan Anda saat perlu mencairkan dana tersebut jika sudah mencapai target untuk tujuan investasi Anda.

Jadi Anda bisa mencairkan per produk dan tidak mengganggu dana investasi yang masih ingin Anda kembangkan.

Baca Juga: Inilah Pilihan Investasi bagi Anda Tipe Investor Konservatif

Berikut ini pemilahan tujuan investasi dan jangka waktu penempatan dana yang disarankan oleh Sherly:

  • Tujuan keuangam dengan jangka waktu 1 tahun, bisa tempatkan di reksadana pasar uang
  • Tujuan keuangan dengan jangka waktu 2-5 tahun, bisa tempatkan di reksadana pendapatan tetap
  • Tujuan keuangan dengan jangka waktu 6-10 tahun, bisa tempatkan di reksadana campuran
  • Tujuan keuangan dengan jangka waktu di atas 10 tahun, bisa tempatkan di reksadana saham

Sedangkan Eko menyarankan pengaturan investasi sesuai jangka waktu adalah untuk jangka waktu pendek harus pilih produk jangka pendek seperti deposito atau pasar uang. Sedangkan untuk tujuan jangka panjang boleh ditempatkan ke reksadana campuran atau properti.

Dalam perjalanan berinvestasi tentu ada berbagai faktor ekonomi global maupun dalam negeri yang bisa mempengaruhi kinerja reksadana. Fluktuasi imbal hasil pun lumrah terjadi.

Baca Juga: Anda Investor Moderat? Inilah Pilihan Investasi dan Cara Atur Portofolio yang Tepat

Saat terjadi penurunan kinerja reksadana maka investor moderat harus bersikap bijak dengan cara berikut:

  • Tetap berinvestasi secara berkala
  • Diversifikasi produk berdasarkan jangka waktu tujuan investasi yang ingin dicapai

Sedangkan Eko memberikan tips berikut jika terjadi penurunan kinerja reksadana:

Jika membutuhkan dananya dalam waktu singkat, pindahkan alokasi dari jangka panjang ke produk jangka pendek dulu seperti pasar uang atau deposito. Dan jika masih ada waktu bisa pindahkan ke emas.

Reksadana indeks

Reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi semirip mungkin dengan performa indeks acuan. Acuannya adalah indeks saham atau obligasi.

“Karena alokasi investasi reksadana indeks mengacu pada indeks tertentu, sehingga fluktuasinya bergantung dari kinerja indeks induknya.”jelas Eko.

“Reksadana indeks cocok untuk investor agresif karena risiko tinggi dan komposisi portofolio mayoritas pada efek bersifat ekuitas.”ujar Sherly memberi alasan.

Saat ini imbal hasil reksadana indeks rata-rata 5% hingga 15% per tahun.

Sedangkan Eko masih menyarankan reksadana indeks bagi investor moderat. “Bisa, karena risikonya relatif terukur dan imbal hasil reksadana indeks saat ini berkisar 8% hingga 10% per tahun.”ujar Eko.

Karena itu bagi investor moderat yang masih berusia muda, Eko menyarankan portolofio investasi dengan alokasi sekitar 25% ke saham.

“Moderat bisa perbanyak di reksadana pendapatan tetap dan reksadana indeks.”ujar Eko.

Seiring perjalanan waktu dan juga pengalaman dalam berinventasi, seorang investor moderat bisa berubah profilnya, bisa beralih ke konservatif atau ke agresif.

“Seorang investor dapat meningkat profil risikonya berdasarkan pengalaman, minat dan toleransi risiko yang mampu dihadapi.”jelas Eko.

Pendapat serupa juga disampaikan Sherly. “Investor moderat bisa saja berubah menjadi agresif dan mungkin juga sebalikmya turun ke konservatif, karena sering juga perubahan terjadi karena kondisi seseorang.”ujar Sherly.

Misal makin tua usia, harus makin konservatif. Sebaliknya ketika seseorang masih muda dan dia disadarkan harus investasi, maka pindah ke agresif.

Nah, kini Anda sudah memiliki tambahan bekal untuk berselancar dalam investasi reksadana. Pilih produk yang tepat dan atur portofolio seimbang agar Anda mampu mencapai target dari setiap tujuan investasi. Selamat berinvestasi reksadana.

Baca Juga: Tips Investasi Reksadana bagi Investor Konservatif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru