KONTAN.CO.ID - Bagi banyak keluarga di Indonesia, biaya kuliah menjadi tantangan besar yang perlu direncanakan sejak dini. Kenaikan biaya pendidikan setiap tahun membuat orang tua dengan penghasilan terbatas perlu memiliki strategi khusus agar tetap bisa memberikan akses pendidikan tinggi bagi anaknya.
Mengutip keterangan dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, inflasi biaya pendidikan dapat mencapai 15 hingga 20 persen per tahun.
Sementara data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa angka putus sekolah di Indonesia masih meningkat, terutama di jenjang menengah atas. Kondisi ini menjadi pengingat penting bahwa perencanaan dana kuliah tidak bisa ditunda.
Baca Juga: BLTS Rp 300.000 Cair Bulan Ini, Sasar 35 Juta Keluarga Penerima Manfaat
Berikut beberapa langkah realistis yang bisa dilakukan oleh orang tua dengan gaji di bawah Rp5.000.000 per bulan untuk menyiapkan modal kuliah anak.
1. Lakukan Riset Biaya Kuliah Sejak Dini
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu kisaran biaya kuliah di berbagai kampus, baik negeri maupun swasta.
Dengan memiliki gambaran biaya sejak awal, orang tua bisa memperkirakan berapa total dana yang dibutuhkan hingga anak menyelesaikan studinya.
Riset ini juga membantu menentukan pilihan universitas sesuai kemampuan finansial keluarga tanpa mengorbankan kualitas pendidikan yang diinginkan.
2. Susun Perkiraan Dana dan Target Tabungan
Setelah mengetahui estimasi biaya kuliah, susun rencana keuangan jangka panjang. Misalnya, jika total biaya kuliah diperkirakan mencapai Rp100 juta dalam 15 tahun ke depan dengan asumsi inflasi pendidikan 3 persen per tahun, maka dana yang perlu dikumpulkan bisa mencapai sekitar Rp155 juta.
Untuk mencapainya, orang tua bisa mulai menabung sekitar Rp850.000 per bulan. Semakin cepat perencanaan dilakukan, semakin ringan beban tabungan bulanan yang perlu disiapkan.
3. Sisihkan Dana Pendidikan Secara Rutin
Meski penghasilan terbatas, disiplin dalam menyisihkan sebagian gaji menjadi kunci utama. Idealnya, sekitar 10 hingga 20 persen dari pendapatan bulanan dialokasikan khusus untuk pos dana pendidikan anak.
Sebagai contoh, jika gaji bulanan Rp5.000.000, maka Rp500.000 hingga Rp1.000.000 bisa dialihkan langsung ke rekening tabungan pendidikan segera setelah menerima gaji. Cara ini lebih efektif daripada menunggu sisa uang di akhir bulan.
4. Pilih Instrumen Investasi yang Aman dan Sesuai Jangka Waktu
Selain menabung, orang tua juga dapat memanfaatkan produk investasi berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap.
Jenis investasi ini cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang dengan potensi hasil lebih baik dibanding tabungan biasa.
Namun, penting untuk memastikan produk investasi memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan agar dana pendidikan tetap aman dan terhindar dari risiko penipuan.
Tonton: Dikritik Purbaya, Danantara Jelaskan Alasan Dividen BUMN Dipakai Beli SBN
5. Pertimbangkan Proteksi Asuransi Pendidikan
Proteksi menjadi langkah pelengkap dalam perencanaan dana kuliah. Dengan asuransi pendidikan berbasis asuransi jiwa, dana pendidikan anak akan tetap aman meski terjadi risiko pada pencari nafkah utama.
Perlindungan ini memastikan keberlanjutan dana kuliah tanpa mengganggu keuangan keluarga jika terjadi kondisi darurat seperti sakit berat atau meninggal dunia.
6. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Kondisi keuangan rumah tangga bisa berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, evaluasi alokasi dana pendidikan secara berkala sangat penting untuk menyesuaikan dengan penghasilan, inflasi, dan kebutuhan lain yang mungkin muncul.
Evaluasi juga membantu memastikan rencana tabungan tetap sesuai dengan target awal sehingga dana kuliah anak tetap terjaga hingga waktu dibutuhkan.
7. Komitmen dan Konsistensi adalah Kunci
Menyiapkan dana kuliah bukan sekadar tentang angka, melainkan juga tentang komitmen jangka panjang.
Dengan konsistensi menabung dan berinvestasi, bahkan keluarga dengan gaji di bawah Rp5.000.000 pun bisa mewujudkan impian anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Perencanaan yang cermat, disiplin keuangan, dan sikap realistis terhadap kemampuan finansial akan menjadi modal utama dalam mewujudkan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi anak.
Selanjutnya: Antam Sambut Positif Kebijakan DMO Emas untuk Jaga Ketersediaan Nasional
Menarik Dibaca: Oppo Find X9 Pro Mengusung RAM 12 GB & Baterai Raksasa 7550 mAh! Intip Ulasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News