RISIKO INVESTASI - Investasi saat ini menjadi salah satu pilihan untuk menyimpan dana yang banyak diminati masyarakat. Metode ini bisa Anda pilih untuk menyiapkan keuangan di masa depan.
Ada banyak macam pilihan investasi yang bisa dipilih dengan berbagai pilihan serta risikonya masing-masing.
Agar tidak rugi, ada beberapa tips aman untuk memulai berinvestasi khususnya pemula di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
I Wayan Nuka Lantara, Pengamat perbankan, keuangan, dan investasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyebutkan ada empat komponen utama dalam berinvestasi yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Anda Daftar Gelombang 37 Prakerja? Ini Cara Cek Status Kelulusan Gelombangnya
Tips aman memulai berinvestasi
Komponen yang pertama menurut Wayan adalah mengenal instrumen investasi yang akan dipilih.
Carilah informasi terkait investasi yang akan diambil. Anda bisa mendapatkannya melalui testimoni pengguna maupun sumber kredibel seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga informasi yang didapat memadai.
"Pahami informasinya sedetail mungkin, pahami karakteristik produknya," ucapnya seperti dikutip dari situs UGM.
Kedua adalah mengecek kemampuan diri. Saat memulai berinvestasi, masyarakat harus menyesuaikan tujuan dan kemampuan diri secara finansial.
"Cek dengan profil risiko kita. Misal menjelang pensiun lalu ambil investasi dalam bentuk bit coin ini tidak cocok karena waktu tinggal berapa tahun pensiun dan terlalu berisiko kan bahaya," jelas Dosen Departemen Manajemen FEB UGM ini.
Tips aman berinvestasi yang ketiga yaitu cek reputasi perusahaan penyelenggara investasi. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kredibilitas perusahaan agar terhindar dari investasi bodong atau abal-abal.
Terakhir adalah cek legalitas investasi. Masyarakat bisa melakukan pengecekan legalitas perusahaan investasi melalui OJK.
"Kalau ternyata perusahaan invetasi-nya tidak ada izin OJK ya tidak usah dipilih," tegasnya.
Baca Juga: Universitas Pertamina Dibuka Kembali Seleksi Masuk Tanpa Tes 2022, Ini Cara Daftarnya
Mungkin beberapa masyarakat masih bingung, jenis instrumen investasi apa yang bisa dipilih untuk memulai investasi?
Wayan mengatakan ada beberapa macam investasi seperti saham, deposito, oboligasi, reksadana, cryptocurrency atau investasi mata uang digital, dan sebagainya.
Masing-masing investasi tersebut memiliki kelebihan dan risiko yang perlu diketahui calon investor.
Instrumen investasi dengan level risiko paling rendah adalah deposito. Deposito di bank konvensional yang dijamin oleh LPS.
"Lalu, yang agak berisiko itu obligasi yang diterbitkan pemerintah. Berikutnya dengan risiko lebih tinggi adalah reksadana, di atasnya lagi itu saham lalu setelah itu bitcoin," paparnya.
Wayan mengimbau masyarakat yang akan berinvestasi untuk bersikap bijak dan teliti saat memilih produk investasi. Selain itu, sebaiknya melakukan investasi sesuai dengan tujuan serta kemampuan finansial masing-masing individu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News