SEBAGAIMANA aturan di berbagai negara, Korea Selatan mensyaratkan uang jaminan untuk tempat tinggal bagi orang asing, baik berupa rumah maupun apartemen.
Menurut I Made Wicaksana Ekaputra, mahasiswa S3 di Pukyong National University, uang jaminan saat ini minimal KRW 4.000.000 atau sekitar Rp 45 juta per tahun untuk periode kontrak tertentu, biasanya 1 tahun. Uang jaminan atau deposit ini akan dikembalikan setelah kontrak selama periode yang disepakati terpenuhi.
Sedangkan harga sewa rumah biasanya sebesar KRW 500.000 per bulan. Jika bisa tinggal di asrama mahasiswa biaya sewa jauh lebih murah. “Biaya sewa asrama mahasiswa hanya KRW 100.000 hingga 200.000 per bulan,” ujar Windi Kurnia, mahasiswa S2 di Korea University of Science and Technology yang juga pengurus di Persatuan Pelajar di Korea (Perpika).
Seperti yang dijalani oleh Fitri Nur Arifenie, mahasiswi S2 di KDI School Public Policy and Management. Wanita yang biasa disapa Fenie ini tinggal di asrama mahasiswa dan mendapatkan subsidi dari kampus untuk biaya perawatan tempat tinggal KRW 100.000 per bulan.
Perawatan yang dimaksud adalah untuk keperluan listrik, pemakaian mesin cuci, pengering, setrika dan pemanas. “Kalau lebih dari besaran subsidi, tagihan harus bayar sendiri,” jelas Fenie, panggilan Fitri Nur Arifenie. Biaya sewa asrama mahasiswa KRW 180.000 per bulan. Sedangkan uang deposit adalah KRW 150.000 hingga KRW 200.000.
Biaya sewa di kota yang lebih kecil seperti Daejeon, Gwangju, Sejong lebih murah dibanding kota besar seperti Seoul. “Sewa apartemen satu kamar di kota kecil sekitar KRW 250.000 hingga KRW 350.000 per bulan,” imbuh Windi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News