Sejumlah instrumen ini bisa jadi alternatif investasi dana darurat

Senin, 21 Desember 2020 | 05:35 WIB   Reporter: Danielisa Putriadita
Sejumlah instrumen ini bisa jadi alternatif investasi dana darurat


MENATA KEUANGAN -   JAKARTA. Di penghujung tahun pasar keuangan sudah menunjukkan pemulihan bahkan di luar ekspektasi. Namun, akan lebih bijak bila di tengah pandemi yang masih menyelimuti, investor tetap menyiapkan dana darurat pada investasi yang tepat.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan munculnya vaksin Covid-19 membawa sentimen positif pada pasar modal, terkhusus saham. Jika sebelumnya, Wawan memproyeksikan IHSG akhir tahun ini berada di 5.500, kini IHSG sudah menyentuh 6.100.

Meski banyak pelaku pasar optimis ekonomi tahun depan akan membaik, Wawan mengingatkan  distribusi dan keefektifan vaksin masih akan menjadi tantangan yang berpotensi menjadi risiko. Seperti kita ketahui, dari hari ke hari jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia masih naik.

Baca Juga: Tingkatkan pamor indeks ESG Leaders, BEI berikan sejumlah insentif

Di tengah kondisi ini dana darurat menjadi penting untuk tetap disiapkan dan dialokasikan dengan tepat. Wawan menyarankan investor bisa menaruh darurat pada reksadana pasar uang. Wawan memproyeksikan imbal hasil reksadana pasar uang  rata-rata berkisar 3%-4% di tahun depan.

Jika reksadana pasar uang fokus di deposito maka return yang mungkin didapat berkisar 3%-3,5%. Sementara, jika reksadana pasar uang yang juga memiliki aset obligasi kurang dari satu tahun, imbal hasil yang didapat berpotensi lebih tinggi.

"Return di reksadana pasar uang itu bonus," kata Wawan.

Sementara itu, Wawan masih memandang reksadana pendapatan tetap juga menarik karena diproyeksikan memberikan retun rata-rata di 7%. Sentimen pendukung datang dari suku bunga acuan di tahun depan yang tidak akan naik dan masih berpotensi turun satu kali lagi.

Wawan menyarankan diversifikasi portofolio tahun depan 50% pada aset obligasi atau reksadana pendapatan tetap, 30% di pasar saham, dan 20% di reksadana pasar uang.

Selanjutnya: Lihat lagi strategi finansial sebelum pergantian tahun

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli
Terbaru