Sedang Tertekan, Bagaimana Prospek Bitcoin di Tahun 2026?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:00 WIB
Sedang Tertekan, Bagaimana Prospek Bitcoin di Tahun 2026?

ILUSTRASI. Bitcoin (REUTERS/Dado Ruvic)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto  | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sempat naik tinggi di 2025, pasar kripto di akhir tahun terkoreksi tajam. Mengutip Coin Market Cap, harga Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran US$ 89.000. 

Analyst Reku Fahmi Almuttaqin menyebut, meski dibayangi ketidakpastian makro, sejumlah indikator menunjukkan potensi pemulihan yang patut dicermati investor menjelang 2026. Kapitalisasi pasar kripto global yang sempat menyentuh rekor US$4,28 triliun pada Oktober 2025 kini terkoreksi ke sekitar US$3,0 triliun. 

“Koreksi ini menandai perubahan sentimen pasar yang drastis, namun di saat yang sama mulai membentuk fondasi baru bagi siklus berikutnya,” ucap Fahmi kepada Kontan, Jumat (26/12/2025). 

Baca Juga: Ketidakpastian Makroekonomi Global Bayangi Prospek Pasar Kripto Tahun 2026

Fahmi bilang, sejumlah lembaga keuangan global telah merilis proyeksi harga Bitcoin untuk tahun 2026 dengan rentang yang cukup lebar.

Misal, J.P. Morgan memperkirakan harga Bitcoin berpotensi naik ke US$170.000. Sementara Fundstrat memproyeksikan kisaran US$200.000-US$250.000. Di sisi lain, Standard Chartered menurunkan estimasinya ke US$150.000. 

Menurut Fahmi, siklus empat tahunan Bitcoin yang historisnya terkait dengan peristiwa halving kini semakin dipengaruhi oleh partisipasi institusional dan dinamika makro global. 

“Koreksi 2025 ini berpotensi menyerupai pola akhir siklus seperti di 2015 dan 2018, di mana penurunan tajam diikuti oleh pemulihan yang kuat. Namun, fase pemulihannya kemungkinan akan lebih panjang, terutama jika The Fed tidak melakukan pelonggaran secara agresif,” jelas Fahmi.   

Resna Raniadi, COO Upbit Indonesia mengatakan, pergerakan harga Bitcoin di tahun 2026 akan sangat dipengaruhi kombinasi faktor internal dan eksternal pasar. Termasuk kondisi makroekonomi global, arus masuk institusional, serta dinamika supply and demand. 

“Oleh karena itu, proyeksi harga perlu disikapi secara dinamis dengan mempertimbangkan berbagai hal, bukan hanya satu asumsi tunggal,” ucap Resna.

Baca Juga: Kiyosaki Tetap Bullish Bitcoin: Target $250 Ribu di 2026

Selanjutnya: 4 Resep Ayam Bakar Favorit untuk Menu Tahun Baru di Rumah yang Anti Ribet

Menarik Dibaca: 4 Resep Ayam Bakar Favorit untuk Menu Tahun Baru di Rumah yang Anti Ribet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tag

Terbaru