KONTAN.CO.ID - Kesadaran untuk berinvestasi kini tidak lagi hanya menjadi dominasi kalangan profesional atau pekerja mapan.
Tren literasi keuangan yang semakin masif mendorong kelompok pelajar dan mahasiswa untuk mulai mengelola keuangan secara produktif sedini mungkin demi mempersiapkan kemandirian finansial di masa depan.
Bagi pelajar, tantangan utama dalam berinvestasi biasanya terletak pada keterbatasan modal dan belum adanya penghasilan tetap.
Baca Juga: Mulai Menabung Sejak Dini: Tips Jitu Keuangan untuk Pelajar Indonesia
Namun, dengan perkembangan teknologi keuangan saat ini, hambatan tersebut perlahan teratasi karena banyaknya instrumen yang dapat diakses dengan modal yang sangat terjangkau.
Dikutip dari laman Sahabat Pegadaian, langkah pertama bagi pelajar dalam berinvestasi adalah memahami profil risiko dan menentukan target yang jelas.
Menentukan tujuan, apakah untuk dana pendidikan lanjutan, modal usaha, atau sekadar tabungan jangka panjang, akan sangat membantu dalam memilih instrumen yang paling relevan.
Pilihan Instrumen Investasi yang Ramah Pelajar
Memilih produk investasi yang tepat sangat krusial agar modal yang disisihkan dari uang saku dapat berkembang optimal tanpa risiko yang terlalu membebani.
Melansir Media Keuangan dari Kementerian Keuangan, terdapat beberapa jenis instrumen yang dinilai cocok bagi generasi muda karena kemudahan akses dan tingkat risikonya yang bervariasi.
Berikut adalah enam jenis instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan oleh pelajar dan anak muda:
- Logam Mulia (Emas): Merupakan instrumen klasik yang paling mudah dipahami. Emas memiliki nilai intrinsik yang stabil dan cenderung naik dalam jangka panjang, menjadikannya pelindung nilai terhadap inflasi.
- Reksa Dana: Cocok untuk pemula karena dana dikelola oleh manajer investasi profesional. Pelajar dapat memulai dari reksa dana pasar uang yang memiliki risiko rendah dan likuiditas tinggi.
- Saham: Bagi yang memiliki profil risiko agresif dan ingin belajar pasar modal, saham menawarkan potensi keuntungan tinggi melalui dividen dan kenaikan harga (capital gain).
- Obligasi Pemerintah atau SBN: Instrumen ini sangat aman karena dijamin oleh negara. Investasi seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Sukuk Ritel kini dapat dibeli secara daring dengan nominal mulai dari Rp 1 juta.
- Deposito: Tabungan berjangka ini menawarkan bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa dengan risiko yang sangat rendah, sehingga cocok untuk rencana keuangan terstruktur.
- Properti: Meski membutuhkan modal besar, investasi ini dapat dimulai secara tidak langsung melalui instrumen terkait properti di pasar modal untuk mendapatkan pendapatan pasif di masa depan.
Baca Juga: Investasi Reksa Dana: Solusi Mudah dan Aman Modal Rp10.000
Tahapan Memulai Investasi bagi Pelajar
Setelah memahami jenis instrumen, pelajar perlu mengikuti prosedur yang benar agar investasi berjalan aman dan legal.
Mengutip artikel dari Sahabat Pegadaian, investasi harus dilakukan melalui lembaga yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bagi pelajar yang ingin memulai investasi, berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa diikuti:
- Menyisihkan Uang Saku: Komitmen utama adalah disiplin menyisihkan uang di awal bulan, bukan mengandalkan sisa konsumsi.
- Menyiapkan Dokumen Identitas: Pelajar yang sudah memiliki KTP dapat membuka rekening investasi secara mandiri. Bagi yang belum memiliki KTP, pembukaan akun biasanya dapat dilakukan menggunakan identitas orang tua dengan mekanisme rekening wali (QQ).
- Memilih Platform Digital: Gunakan aplikasi investasi resmi yang ramah pemula untuk memudahkan pemantauan portofolio secara real-time.
- Memulai dengan Modal Kecil: Untuk instrumen seperti emas digital atau reksa dana tertentu, investasi bahkan sudah bisa dimulai dengan nominal minimal Rp 10.000.
- Konsistensi Top Up: Kunci sukses investasi di usia muda bukan pada besarnya nominal di awal, melainkan pada frekuensi dan konsistensi dalam menambah saldo investasi secara rutin.
Tonton: Najib Razak Divonis 15 Tahun Penjara Denda 11,39 Miliar! Skandal 1MDB Kembali Guncang Malaysia
Mengelola Risiko dan Harapan
Penting bagi investor muda untuk menyadari bahwa setiap instrumen investasi membawa risiko masing-masing.
Bersumber dari penjelasan di laman Media Keuangan Kemenkeu, pemahaman mengenai manajemen keuangan sangat penting agar pelajar bisa membedakan mana yang merupakan kebutuhan mendasar dan mana yang sekadar keinginan konsumtif.
Para ahli menyarankan agar pelajar menggunakan "uang dingin" atau dana yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan pokok sekolah dalam waktu dekat.
Hal ini bertujuan agar kelangsungan hidup harian tidak terganggu jika terjadi fluktuasi nilai aset di pasar modal atau pasar komoditas.
Dengan memulai lebih awal, pelajar memiliki keuntungan waktu yang lebih panjang untuk merasakan efek bunga majemuk.
Secara keseluruhan, investasi di usia sekolah bukan sekadar tentang mencari keuntungan finansial semata, melainkan juga sarana edukasi untuk membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab dalam mengelola sumber daya ekonomi sejak dini.
Selanjutnya: Head to Head Real Madrid vs Betis di La Liga Spanyol, El Real Bisa Menang?
Menarik Dibaca: Samsung Galaxy Tab A11+ Pakai Layar 11 Inci & Stylus Pen, Ada Memori hingga 2 TB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News