Mengenal Generasi Sandwich (Baby Buster) Bagian 2

Kamis, 24 Oktober 2024 | 04:19 WIB   Reporter: Sri Sayekti
Mengenal Generasi Sandwich (Baby Buster) Bagian 2

ILUSTRASI. Ilustrasi menata keuangan. KONTAN/Muradi/2017/01/04


TIPS KEUANGAN - Kali ini kita akan membahas Generasi Sandwich yang berada di lapis kedua yakni Generasi Baby Buster. Seperti diketahui setelah Generasi Baby Boomer, maka lahirlah Generasi Baby Buster. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023, angka harapan hidup laki-laki adalah 70 tahun, sedang angka harapan hidup perempuan adalah 74 tahun.

Bandingkan dengan Generasi Baby Boomer yang lahir sekitar tahun 1957 memiliki angka harapan hidup 56 tahun bagi laki-laki dan 58 tahun bagi perempuan. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ilmu kedokteran dan obat-obatan yang sangat maju membuat banyak ditemukannya metode serta obat baru untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang dahulu belum bisa disembuhkan dan menjadi penyebab kematian fatal.

Dengan semakin majunya ilmu kedokteran maka harapan hidup seseorang akan semakin panjang. Apa artinya ini bagi dunia keuangan kita? “Dengan dapat hidup yang semakin panjang dan lama berarti persiapan dana pensiun untuk diri kita dan orang tua kita harus dapat bertahan lama dan diperpanjang.”jelas Aidil Akbar Madjid, Perencana Keuangan.

Baca Juga: Mengenal Generasi Sandwich (Baby Boomer) Bagian 1

Salah satu perbedaan antara Generasi Baby Boomer dan Generasi Buster adalah jumlah anak. Seiring perkembangan jaman, semakin ke sini jumlah anak semakin sedikit. Pada tahun 1960-an sebuah keluarga rata-rata memiliki 5-6 orang anak. Pada tahun sekitar 2000-an keluarga muda rata-rata memiliki hanya memiliki 2-3 orang anak. Apa artinya bagi keuangan kita?

Semakin sedikit orang-orang yang harus menanggung beban dan tanggung jawab untuk mengurusi orang tua kita. “Dengan semakin sedikitnya jumlah anak tersebut maka setiap anak harus memberikan kontribusi yang lebih banyak untuk membantu orang tua mereka dibandingkan apabila anak-anak dalam satu keluarga tersebut berjumlah lebih banyak.”ujar Aidil.

Fenomena lainnya adalah banyak orang yang menunda perkawinan atau menikah ketika usia lebih tua. Pada tahun sekitar 1980 sampai dengan 2000 umur rata-rata menikah untuk laki-laki meningkat dari 26 tahun menjadi 28 tahun.

Sedang pada perempuan meningkat dari 23 tahun menjadi 25 tahun. Apa artinya ini bagi keuangan kita? Masa pensiun dari orang tua tersebut baru akan tercapai saat anak-anak mereka masih kuliah di perguruan tinggi atau baru lulus kuliah dan sedang atau baru mulai bekerja.

Baca Juga: Apa Itu Generasi Sandwich dan Apa Saja Beban Keuangan yang Harus Ditanggung?

Berkaitan dengan tempat tinggal juga terjadi perubahan. Semakin banyak keluarga yang tinggal berjauhan dalam keluarga-keluarga baru yang lebih kecil. Pada kurun waktu 4 tahun antara tahun 1980 hingga 1984 telah terjadi peningkatan keluarga “nuclear family” dari 55% keluarga menjadi 63%. Hal ini berarti semakin sedikitnya orang-orang yang dapat menolong anggota keluarga (orang tua mereka sendiri) dikarenakan mereka hidup terpisah-pisah.

Apabila orang tua mereka memerlukan pengurusan secara lengkap (sering disebut dengan istilah Long-Term Care), maka salah seorang anggota keluarga (anak) harus mengurus orang tua mereka secara penuh (full time) yang berarti anak tersebut (biasanya anak perempuan) tidak dapat bekerja untuk mencari penghasilan bagi keluarga mereka.

Anak dari Generasi Baby Boomer adalah Generasi Baby Buster. Generasi Baby Buster adalah orang-orang yang lahir antara tahun 1960 hingga 1980. Generasi ini yang sekarang banyak bekerja di perusahaan-perusahaan dengan tingkatan karir mulai dari staf biasa, supervisor, manajer muda sampai manajer senior. Sebagian kecil bahkan sudah menjadi bagian dari eksekutif muda dan direktur di berbagai perusahaan.

Baca Juga: Anda Generasi Sandwich? Ini Cara Atur Keuangan Biar Keuangan Tetap Sehat

Generasi ini yang kemudian bertanggungjawab untuk membantu kebutuhan orang tua mereka baik kebutuhan bulanan untuk bertahan hidup di masa pensiun maupun kebutuhan lain seperti obat-obatan. Banyak juga dari generasi ini yang merasa kesulitan mempertahankan hidup serta mencukupi kebutuhan keluarga mereka sendiri. Sehingga untuk menanggung beban keluarga sendiri dan orang tua menjadi sangat berat.

Beban hidup yang sudah berat ini kemudian akan semakin diperberat dengan keberadaan anak-anak mereka. Sebagian dari Generasi Buster telah memiliki anak yang lahir di tahun 1965 sampai 1980-an yang kemudian disebut Generasi X. Selanjutnya generasi yang lahir tahun 1981-1996 disebut Generasi Y (milenial) dan yang lahir tahun 1997-2013 disebut Generasi Z.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) persentase generasi Z saat ini mencapai 27,94% dari total penduduk Indonesia. Jadi generasi Z memiliki peran penting dalam situasi perekonomian bangsa Indonesia.

Generasi Baby Buster yang di dalam posisi harus menanggung beban orang tua (Generasi Baby Boomer), mencukupi kebutuhan diri sendiri (Generasi Baby Buster) dan pada saat bersamaan juga masih harus menanggung biaya hidup anak-anak (Generasi X). Inilah yang dinamakan Generasi Sandwich menanggung beban kebutuhan 3 lapis (atas, tengah dan bawah) secara bersamaan.

Jika berada pada posisi sebagai Generasi Sandwich adakah cara untuk mensiasatinya? Simak di bagian 3 tulisan ini.

Baca Juga: Atur Keuangan Ala Generasi Sandwich

 

Selanjutnya: Jajal Rute Baru DAMRI Sawangan-Bandara Soekarno Hatta, Tarif Promo Rp 50.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

Terbaru