Mau Memulai Usaha Lewat Online atau Offline? Simak Dulu Tips Ini

Sabtu, 24 Juli 2021 | 11:28 WIB   Reporter: Dikky Setiawan
Mau Memulai Usaha Lewat Online atau Offline? Simak Dulu Tips Ini

ILUSTRASI. Ilustrasi belanja online. KONTAN/Baihaki/2017/12/05


PERENCANA KEUANGAN -JAKARTA. Tekat Erlina Rahmawati. Wanita menjadi seorang pengusaha sudah bulat. Namun perempuan 40 tahun ini masih bingung. Bukan soal modal yang membuatnya gamang. Ibu tiga orang anak ini bimbang menentukan pilihan model usaha: bisnis online (daring) atau offline (luring).

Maklum, menjalankan sebuah usaha merupakan hal baru bagi Erlina yang sebelumnya bekerja sebagai pegawai kantoran. Sebelum memutuskan berhenti bekerja pada awal September silam, ia meniti karier di industri perbankan.

Apalagi, bisnis yang akan ditekuni Erlina bisa dibilang juga sudah menjamur. Rencananya, ia akan menjalankan bisnis pakaian wanita. "Yang membuat saya bingung masalah tempat usaha. Kalau membuka toko fisik, saya butuh tempat agak luas. Sewa tempatnya pasti tidak murah. Kalau bisnis secara online, saingannya sudah banyak," kata dia.

Erlina tidak sendiri. Banyak pebisnis pemula yang ragu melangkah lantaran belum bisa memastikan mana yang lebih menjanjikan, menjalankan bisnis secara online atau offline.

Mohamad Andoko, Perencana Keuangan dari OneShildt Finanscial Planning, menilai, pada dasarnya, menjalankan bisnis online maupun offline sama-sama menjanjikan. Model online atau offline hanya sebuah channel distribution atau kanal distribusi dari jasa atau produk yang ditawarkan pelaku usaha kepada konsumennya.

Yang terpenting, lanjut Andoko, bagaimana usaha yang dijalankan bisa meraih pangsa pasar dan bisa menghasilkan keuntungan dari pemasukan yang didapat. "Anda harus mencoba dulu bisnis itu. Harus ada test case dulu untuk memulai usaha," jelasnya.

Perlu mitra distribusi

Untuk itu, sebelum menjatuhkan pilihan model bisnis, menurut Andoko, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan.

Pertama, Anda harus memutuskan terlebih dahulu apa jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan. Hal ini penting untuk memastikan produk atau jasa yang hendak ditawarkan memang memiliki pasar yang cukup besar untuk digarap.

Kedua, Anda harus memetakan siapa target pasar yang dibidik. Dengan menentukan target pasar, kata Andoko, Anda akan lebih mudah memperkenalkan sekaligus mendapatkan nilai tambah dari konsumen.

Ketiga, bagaimana cara mendistribusikan agar produk atau jasa yang ditawarkan bisa sampai ke konsumen. "Jika memilih mendistribusikan produk secara online, Anda harus mencari mitra kerjasama distribusi. Sebuah brand produk bisa menjadi besar karena ada mitra delivery," paparnya.

Andoko mencontohkan, saat ini banyak pelaku bisnis kuliner (makanan dan minuman) yang bermitra dengan jasa antar barang lewat aplikasi transportasi berbasis aplikasi.

Tapi, jika Anda memilih mendistribusikan produk secara offline, solusinya adalah merekrut tenaga kerja yang khusus melayani pengiriman barang.

Keempat, hitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam menjalankan bisnis secara daring maupun luring. Hal ini sangat penting untuk memperlancar arus distribusi produk atau jasa Anda kepada konsumen.

Sanderson The, perencana keuangan dari Ascort Asia Group, menimpali, jika menjatuhkan pilihan ke bisnis online, yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan barang yang dijual. "Ini terutama bagi Anda yang menjadi reseller atau mengambil barang dari pihak lain. Perlu cek dan pastikan barangnya tersedia," katanya.

Selain itu, kualitas barang yang dijual juga harus diperhatikan. Pengemasan barang yang baik juga akan menentukan keutuhan dan kualitas barang. Yang tidak kalah penting, pastikan berapa lama produk Anda akan sampai di tangan konsumen jika memakai jasa kurir pengiriman.

Sebaliknya, jika Anda lebih memilih bisnis offline, hal utama yang harus dilakukan adalah gencar menggelar promosi secara kontinyu. Itu tidak cukup lewat strategi konvensional dengan menyebar brosur. Anda juga harus memanfaatkan kanal daring untuk berpromosi. "Toko dibutuhkan hanya untuk konsumen yang ingin memastikan kualitas barang yang dibeli," tandas Sanderson.

Meski pilihan untuk berjualan secara daring atau luring hanyalah bagian dari kanal distribusi, tetapi strategi pemasaran dan pengelolaan dua kanal itu berbeda.

Selanjutnya: Ingin bisnis sukses? Coba ikuti 5 tips berbisnis dari Jeff Bezos ini

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Dikky Setiawan
Terbaru