JAKARTA. Tahukah Anda, berinvestasi bisa mengubah mimpi menjadi kenyataan. Dengan memilih investasi yang tepat, maka imbal hasil dari investasi itu bisa mewujudkan mimpi atau cita-cita yang belum kesampaian.
Setidaknya inilah pendapat dari Eko Endarto, Senior Advisor Finansia Consulting saat mengisi seminar "How to Become Wealthy and Young Investor" yang oleh diadakan Media Bisnis dan Ekonomi, KONTAN, di Jakarta, Rabu (5/12).
Dalam seminar itu, Eko menyebutkan, seseorang bisa dibilang kaya jika memiliki aset yang besar. Dan seseorang itu bertambah kaya jika asetnya terus bertambah dan nilainya selalu di atas inflasi.
Dengan nilai aset yang terus bertambah itulah, seseorang bisa mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan. Contoh, mimpi membeli rumah mewah, mobil mewah, apartemen mewah atau mimpi membeli perusahaan tertentu.
Namun, untuk meraih mimpi itu, kata Eko, harus mulai berinvestasi dan juga berani bermimpi.
Mengelola waktu investasi
Dalam melakukan investasi, tak cukup hanya modal belaka. Investasi menurut Eko mesti memiliki tujuan, strategi dan manajemen waktu. "Tujuan harus memiliki target jangka waktu, dan buat strategi untuk meraih tujuan tersebut," jelas Eko.
Ada tiga tujuan jangka waktu berinvestasi menurut Eko. Yaitu investasi jangka pendek, menengah dan investasi jangka panjang. "Setelah itu, kita bisa mengetahui produk investasi mana yang sesuai sebagai alat kita mencapai tujuan investasi itu," jelas Eko.
Saran Eko, jika mencari investasi jangka pendek, carilah investasi yang memiliki imbal hasil 5%-9%. Investasi jangka menengah, carilah imbal hasil ideal di level 10%-15%. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, carilah produk sesuai yang memiliki imbal hasil minimal 17%-22&.
Eko juga mengingatkan, dalam berinvestasi harus rajin memantau berita-berita ekonomi dan nilai investasi yang bisa didapat di media ekonomi. Strategi mencapai tujuan, yaitu melihat nilai dari hasil dari yang telah dicapai.
Kemudian mengukur pengorbanan atau biaya dengan hasil yang sudah kita dapat, dalam rangka melihat efektifitas dan efisiensi investasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News